Bola.com, Jakarta - Emil Audero disebut belum pernah menolak Timnas Indonesia. Sebab, kiper berusia 25 tahun itu sebelumnya tidak pernah didekati PSSI.
Kala menggagas program naturalisasi pada November tahun lalu, PSSI disarankan publik untuk mendekati Emil Audero.
Baca Juga
Exco PSSI Update Naturalisasi: Jairo Riedewald Masih Berat, Jordy Wehrmann Tidak Masuk Rencana, Mauro Zijlstra Lagi Dilihat
Erick Thohir Minta Shin Tae-yong Jangan Banyak Ngeluh dan Fokus ke Timnas Indonesia Buntut Kritik Format Piala AFF 2024
VIDEO: Emtek Group Kembali Jadi Pemegang Hak Siar Timnas Indonesia Semua Level Usia di Tahun 2025
Advertisement
Masih dalam periode yang sama, beredar potongan video yang berisikan pernyataan ayah Emil Audero yang mengatakan bahwa publik Tanah Air "bermimpi" anaknya lebih memilih Timnas Indonesia daripada Timnas Italia.
Roda kehidupan memang berputar dengan cepat. Empat bulan berselang, PSSI mengisyaratkan bahwa Emil Audero berminat untuk dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani meluruskan bahwa dalam situasi ini, Emil Audero tidak berubah pikiran karena pihaknya belum pernah mengincar kiper Sampdoria itu.
"Tidak ada perubahan pikiran karena dari dulu kami belum pernah mengontak dia. Yang ramai kan netizen yang masuk ke wilayah orang tuanya Audero," imbuh Hasani ketika dihubungi Bola.com, Selasa (1/3/2022) siang WIB.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sedari Awal, PSSI Memang Ditawari Emil Audero
Sedari awal, Hasani memang telah disodorkan nama Emil Audero oleh agen yang diutusnya dalam melobi para pemain keturunan untuk dinaturalisasi.
Namun, Hasani agak pesimistis. Maklum, Emil Audero adalah kiper dengan pamor lumayan di Italia. Selain itu, Audero juga dikabarkan masih berharap dapat panggilan Timnas Italia.
"Pada November 2021 ketika saya ditunjuk untuk mengurus naturalisasi, saya mencari partner. Karena berdasarkan pengalaman dulu menaturalisasi pemain, kami selalu mendapatkan pemain kelas bawah. Saya bilang tidak mau model begitu, harus kelas satu," terang Hasani.
"Ternyata, visi PSSI dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong itu sama. Dari nama pemain keturunan yang dikasih, saya cari kolega saya di Eropa yang juga teman lama sama. Sebenarnya dia dulu sempat menawarkan. 'Kamu mau nggak Emil Audero?' saya bilang 'memang dia mau?' katanya 'gampang lah, nanti saya yang ngomong. Yang penting, kalian mau dulu atau tidak?' lalu saya tanya lagi 'kenapa si Audero mau?' kurang lebih begitu."
"Kata agen 'Audero tidak terpilih ke Timnas Italia. Saya sudah bicara dengan pelatih Roberto Mancini.' Agen saya kan agen gede. Saya juga sempat ngomong ke media soal Audero. Ramai langsung. Orang tuanya bereaksi," terang Hasani.
Advertisement
Shin Tae-yong Antusias
Hasani menyatakan bahwa Shin Tae-yong menginginkan Emil Audero. Arsitek asal Korea Selatan itu disebutkan antusias ketika sang kiper ditawarkan untuk dinaturalisasi demi Timnas Indonesia.
"Beberapa waktu lalu sebelum saya bertemu dengan Shin Tae-yong. Saya tanya 'coach, kamu berminat nggak sama Emil Audero kiper Sampdoria?' kata Shin 'memang dia mau?' saya jawab 'kalau dia mau, kamu mau atau tidak?' dia membalas 'saya mau sekali'," papar Hasani.
Hasani menjelaskan bahwa Emil Audero menjadi prioritas Shin Tae-yong untuk menjadi calon pemain naturalisasi keempat Timnas Indonesia. Jika gagal, kedua belah pihak sudah punya alternatif lainnya.
"Terakhir saat saya bertemu dia, Shin Tae-yong memberikan lis. Dia menaruh Audero sebagai nomor satu. Nomor duanya Shayne Pattynama dan nomor tiga Jordy Wehrmann," ujar Hasani.
Tak Mudah
PSSI telah lebih dulu memproses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat untuk Timnas Indonesia, disusul Shayne Pattynama.
Hasani menerangkan bahwa agen kepercayaannya telah menjadwalkan pertemuan dengan Emil Audero dan manajernya pada Rabu (2/3/2022) malam waktu Eropa untuk membahas kemungkinan membela Timnas Indonesia.
"Saya tahu ini tidak mudah. Ini krusial. Awalnya saya tidak berani bicara ke media. Kenapa hari ini saya berani unggah di Instagram? Artinya mereka akan bertemu makan malam dan sudah ada 50 persen peluang. Itu asumsi saya," kata Hasani.
Advertisement