Bola.com, Denpasar - Persipura Jayapura dan PSM Makassar bakal bersua pada Pekan ke-30 BRI Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Kamis (10/3/2022). Kedua tim butuh kemenangan untuk mengamankan diri dari ancaman degradasi ke Liga 2 musim depan.
Demi mewujudkan target tiga poin, Juku Eja dan Mutiara Hitam bakal tampil dengan kekuatan terbaiknya.Termasuk menampilkan deretan pemain muda yang mereka miliki.
Advertisement
Terlepas dari hasil sementara Persipura yang masih berkutat di zona degradasi, tim kebanggaan masyarakat Papua patut diacungi jempol dengan komitmen mereka memunculkan sederet pemain binaan sendiri.
Tak hanya sekadar masuk skuad tapi juga mendapatkan menit bermain serta berkontribusi buat tim. Berdasarkan data pemain untuk kategori pemain muda yakni maksimal kelahiran 1999, Persipura memiliki jumlah pemain lebih banyak dari PSM dan mayoritas dari mereka sudah mendapat kesempatan tampil musim ini.
Mereka adalah David Rumakiek (kelahiran 1999/18 laga), Ramai Rumakiek (2002/9 laga /1 gol), Joshua Isir (2001/14 laga), Wulf Horota (2001/6 laga), Todd Rivaldo Ferre (1999/11 laga/1 gol/1 assit), I Nyoman Ansanay (2001/5 laga), Jhonny Tagi (2001/2 laga), Theo Numberi (2001/14 laga), Brian Fatari (1999/19 laga/1 gol/1 assit), Gunansar Mandowen (2000/16 laga/2 gol/2 asisst) dan Charenz Huwae (2001).
Menilik caps mereka bersama Persipura di BRI Liga 1, ada dua nama yang menonjol yakni David Rumakiek dan Brian Fatari. Sejak ditangani Alfredo Vera, kedua pemain yang sama-sama bersatus bek ini menjadi pemain reguler di daftar starter Persipura.
David beroperasi di sektor bek sayap kiri. Sedang Brian mengambil alih peran seniornya, Ricardo Salampessy untuk berduet dengan Donny Monim sebagai bek sentral tim Mutiara Hitam.
Selain Brian dan David, sosok Gunansar Mandowen juga patut dikedepankan. Berposisi sebagai gelandang serang, mengoleksi dua gol dan dua assist dalam 16 laga sudah terbilang baik. Apalagi di posisinya itu, Persipura Jayapura memiliki sederet nama yang lebih senior seperti Ricky Kayame, Todd Rivaldo Ferre dan Ian Kabes.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ramai Rumakiek
Meski baru tampil dalam 9 laga bersama Persipura Jayapura di BRI Liga 1, sosok Ramai Rumakiek tak bisa dilepaskan dari kesuksesan tim Mutira Hitam memunculkan bintang baru di pentas sepak bola nasional.
Perjalanan karier pria kelahiran 19 April 2002 ini terbilang cepat. Ia memulai debutnya di level senior bersama Persipura saat menghadapi Persita Tangerang di Stadion Pakansari, Cibinong, 28 Agustus 2021 dan langsung mencetak satu gol pada laga itu.
Kiprah Ramai langsung mencuri perhatian pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang kemudian memasukkan namanya dalam skuad Garuda. Ia pun melakoni debut internasionalnya saat timnas Indonesia menghadapi Chinese Taipei pada kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Buriram (Thailand), 7 Oktober 2021. S
eperti debutnya bersama Persipura, Ramai juga langsung mencetak gol.Nama Ramai pun secara reguler masuk dalam daftar skuad Shin Tae-yong.
Mulai dari laga uji coba menghadapi Afghanistan dan Myanmar di Turki, Piala AFF 2020 di Singapura dan FIFA match day kontra Timor Leste di Bali. Total gol Ramai bersama timnas Indonesia adalah tiga gol.
Advertisement
Pemain Muda Sulit Bersaing di PSM
Berbeda dengan Persipura, pemain muda di PSM kesulitan mendapatkan menit bermain. Meski manajemen PSM awalnya gembor-gembor akan memaksimalkan peran pemain akademi, faktanya jauh dari harapan.
Dari sederat nama pemain muda yang terdaftar hanya penyerang sayap, Rizky Eka Pratama (kelahiran 1999) yang paling mendapatkan menit bermain yakni 25 laga.
Sementara pemain lainnya hanya jadi penghias bangku cadangan atau malah tidak masuk line-up. Tuntutan tinggi dari suporter yang selalu berharap PSM meraih trofi juara atau berada di papan atas membuat pelatih yang menangani Juku Eja terkesan tak berani memainkan pemain muda di kompetisi kasta tertinggi.
Kehadiran pelatih anyar asal Belanda, Joop Gall membawa angin segar. Pemain muda seperti Renaldi (2003) dan Rafli Asrul (2003) sudah mendapatkan menit bermain meski mengawali laga dari bangku cadangan.
Seperti diketahui, keduanya adalah alumni Garuda Select. Belakangan, Rafli meninggalkan PSM untuk menjalani trial di klub Yunani, Atromitos FC.Â
Pemain Lain
Satu alumni Garuda Select lainnya, Edgar Amping belum pernah tampil setelah menjalani masa peminjaman di klub Liga 2, Muba Babel United. Edgar yang berposisi bek sayap kiri harus bersaing dengan Abdul Rachman dan Yance Sayuri.
Pemain akademi PSM lainnya, Patrick Kallon (2002) lebih beruntung di era Joop Gall. Anak kandung eks striker PSM, Musa Kallon ini sudah mendapatkan menit bermain sebanyak empat kali.
Terakhir, ia menjadi starter ketika PSM mengalahkan PSIS Semarang di Stadion I Wayan Dipta (6/3/2022). Pada laga itu, ia mencetak satu assist buat Wiljan Pluim. Selain nama-nama diatas, ada juga Reza Arya Pratama dan Julyano Pratama yang sama-sama kelahiran 2000.
Reza yang berposisi kiper kesulitan bersaing dengan Hilman Syah dan Syaiful Syamsuddin.
Sementara Julyano direkrut PSM jelang putaran kedua harus duduk manis di bangku cadangan karena di posisinya sebagai stoper ada Ganjar Mukti, Erwin Gutawa, Hasim Kipuw dan Adam Mitter. Sebelumnya eks timnas U-19 tercatat dua kali tampil di BRI Liga 1 bersama Persikabo 1973 pada putaran pertama.
Advertisement