Bola.com, Jakarta - Arema FC punya peluang naik ke posisi runner up klasemen BRI Liga 1. Syaratnya, menang pada pekan 30 melawan Persib Bandung yang akan digelar di Stadion Ngurah Rai, Denpasar Bali, Rabu (9/3/2022)
Arema FC dan Persib Bandung bersaing ketat di posisi lima besar BRI Liga 1 2021/2022. Kedua tim saat ini hanya berjarak dua poin saja.
Baca Juga
Hasil Liga Italia: Inter Milan Ngamuk! Habisi Hellas Verona 5-0 dan Kudeta Napoli dari Puncak Klasemen
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Hasil Leicester City Vs Chelsea: Pelan Tapi Pasti, The Blues Dekati Liverpool dan Man City!
Advertisement
Meraih kemenangan pada laga ini tak semudah membalik telapak tangan. Arema FC butuh kerja ekstra lantaran Persib sedang dalam performa yang bagus.
Maung Bandung tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan terakhir. Sementara Arema FC, sempat menelan dua kekalahan beruntun sebelum bangkit pada laga terakhir lawan Barito Putera.
Untungnya secara permainan, Arema FC sudah membaik. Organisasi permainan mereka kembali terlihat dengan meningkatnya produktivitas gol. Duet M. Rafli dan Carlos Fortes sama-sama mencetak gol saat lawan Barito Putera. Mereka punya potensi kembali mendulang gol saat lawan Persib.
Berkaca dari performa Arema FC saat lawan Barito Putera, Bola.com memilih empat nama yang bisa jadi pembeda pada duel sengit lawan Persib Bandung. Karena mereka punya kontribusi penting untuk meraih tiga poin. Berikut ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Carlos Fortes
Nama yang satu ini bisa jadi paling diwaspadai Persib. Wajar, Fortes sudah mengoleksi 17 gol dan jadi pemain ketiga tersubur di BRI Liga 1. Striker asal Portugal ini bisa memaksimalkan peluang yang sulit jadi gol. Terbukti dia sudah mencetak beberapa gol indah. Baik lewat skema permainan maupun tendangan bebas.
Yang membuat lini belakang Persib bakal kesulitan mengawalnya adalah gaya bermain Fortes. Dia memang dipasang sebagai ujung tombak. Tapi pada beberapa kesempatan, striker 27 tahun ini juga sering bermain melebar ke sayap. Terkadang dia mencari bola ke tengah hingga membantu pertahanan.
Saat dapat serangan balik, Fortes bisa tiba-tiba muncul di dalam kotak penalti. Tak hanya itu, akurasi tembakannya juga jitu. Saat sulit menembus pertahanan lawan, dia bisa mengancam gawang Persib lewat tendangan jarak jauh.
Advertisement
M. Rafli
Striker yang satu ini memang jarak tampil 90 menit. Tapi saat ada di lapangan, serangan Arema lebih terskema. Visi bermain Rafli membuat Singo Edan punya variasi serangan lebih banyak. Sebab, selama bermain di Arema, dia lebih banyak jadi gelandang serang. Sehingga Rafli terbiasa jadi pengatur serangan tim.
Tapi jika lini belakang lawan lengah, naluri strikernya muncul. Seperti saat lawan Barito Putera. Dia seolah-olah ingin membagi bola. Namun tanpa ancang-ancang yang jauh, Rafli melepaskan tendangan mendatar yang bisa mengoyak jala lawan.
Selain itu, Rafli tipikal pemain yang kuat menahan bola. Karena itu dia bisa mengatur tempo permainan Arema. Selama ini Singo Edan lebih tangguh saat memperagakan tempo lambat. Ini salah satu peran yang dijalankan Rafli.
Dendi Santoso
Biasanya, pemain sayap mengandalkan kecepatan. Tapi Dendi, punya gaya yang beda. Dia juga bertugas memperlambat tempo permainan. Dia tidak buru-buru mengirim bola kedepan. Dendi sering menunggu rekan-rekannya siap di posisi terbaik untuk menerima umpannya.
Yang menarik, Dendi merupakan pencetak gol kemengan Arema atas Persib di pertemuan pertama musim ini. Waktu itu dia mencetak gol dari sudut yang kurang ideal. Yakni lewat posisinya di sayap kanan. Ketika tidak ada rekannya yang siap didepan gawang, Dendi melepaskan tembakan keras yang tak diduga kiper Persib.
Hal ini bisa terulang jika lini belakang Maung Bandung lalai saat mengawalnya. Musim ini, Dendi sudah mengoleksi 3 gol. Lumayan untuk ukuran pemain sayap. Tapi, dia mengaku lebih senang memberi assist ketimbang mencetak gol. Karena itu jadi tugas pokok pemain sayap.
Advertisement
Ahmad Alfarizi
Dia tak hanya berperan sebagai bek kiri Arema. Pemain 31 tahun yang akrab disapa Jhon ini menjabat sebagai kapten tim Singo Edan. Ketika laga penting seperti ini, biasanya dia sering membakar semangat rekan-rekannya di lapangan untuk berjuang lebih keras.
Selain itu, Jhon tergolong pemain yang aktif membantu serangan. Saat Arema menang lawan Barito Putera, dia memberikan dua assist yang diselesaikan M. Rafli dan Carlos Fortes. Artinya, dia juga jadi suplier handal untuk barisan depan Arema. Ketika Arema dapat bola, lini belakang Persib wajib waspada jika Jhon mulai maju ke depan. Setelah membuat dua assist, tentu kepercayaan dirinya lebih baik.
Dan saat menjaga lini pertahanan, dia termasuk pemain yang tangguh. Beberapa kali dia melakukan blok saat lawan melepaskan tendangan ke gawang Arema. Dia jadi salah satu pemain yang bisa membuat gawang Arema minim kebobolan.
Posisi Arema FC Saat Ini
Advertisement