Bola.com, Bali - Persela Lamongan berada di titik nadir. Kekalahan 2-3 dari Persikabo 1973 pada pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/22 makin menyulitkan langkah mereka untuk keluar dari zona degradasi.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (9/3/2022) sore, klub berjulukan Laskar Joko Tingkir itu sebenarnya sudah mati-matian merebut kemenangan. Namun, dewi fortuna seperti ogah menemani mereka.
Advertisement
Dari sembilan tembakan yang mengarah ke gawang, hanya dua yang berhasil menggetarkan jala gawang lawan. Sementara lawannya tampil lebih efektif dengan mencetak tiga gol dari tujuh pertandingan saja.
Kekalahan ini memastikan Persela Lamongan tak bisa menang dalam 21 laga terakhir. Catatan tersebut merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Liga 1 yang telah berlangsung sejak 2017.
Persela Lamongan terbenam di posisi kedua dari bawah dengan raihan 20 poin. Tertinggal delapan angka dari Barito Putera yang berada di ambang batas zona aman. Dengan sisa empat pertandingan, Persela seperti melawan kemustahilan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyelesaian Akhir Jadi Masalah
Tanpa sosok penyerang yang bisa diandalkan, performa Persela Lamongan menjadi sangat limbung. Kegagalan memanfaatkan peluang demi peluang seolah mengikis ketangguhan mental mereka.
Asisten pelatih Persela, Ragil Sudirman, mengakui bahwa anak asuhnya tak cukup bagus di depan gawang lawan. Plus masalah yang belum selesai di lini belakang kembali menghukum mereka.
"Persela sudah bermain maksimal. Cuma yang sayangkan masih ada kejadian kecurian gol. Kedua, peluang begitu banyak kami masih belum bisa mencetak gol. Jadi ini PR bagi pelatih di pertandingan selanjutnya," jelasnya.
Advertisement
Persela Terbebani Catatan Tanpa Kemenangan
Harus diakui, rekor tanpa kemenangan dalam puluhan laga jelas memengaruhi pikiran para pemain. Persela Lamongan seolah tidak bisa membunuh pertandingan sekalipun mendapatkan momentum atau bahkan telah unggul sekalipun.
Mereka seperti terbebani dengan tuntutan untuk mengakhiri catatan tersebut dalam setiap pertandingan. Alhasil, mereka justru tampil memble alih-alih bermain konsisten selama 90 menit.
"Tinggal beberapa pertandingan saja. Kami ingin bisa menang dalam setiap pertandingan. Tapi, evaluasi pemain di setiap pertandingan, jangan jadikan hal itu beban. Semoga bisa maksimal," jelasnya.
Posisi Persela di BRI Liga 1 Saat Ini
Advertisement