Bola.com, Denpasar - Striker Samsul Arif merasakan dampak dari permainan agresif Persebaya Surabaya. Dia melihat tim lawan semakin solid dalam bertahan sehingga menyulitkannya untuk menemukan celah dalam mencetak gol.
Hal itu terlihat saat Persebaya ditahan 1-1 oleh Barito Putera dalam pekan ke-31 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (14/3/2022) malam. Banyak peluang emas yang dibukukan pemain Bajul Ijo terbuang sia-sia.
Baca Juga
Advertisement
Persebaya sebenarnya tampil menguasai permainan di sepanjang pertandingan. Hasilnya, mereka berhasil unggul dulu lewat Samsul Arif di menit ke-64 lewat aksi striker Samsul Arif. Tapi, setelah itu, Samsul tidak mampu menembus pertahanan lawan.
Sebelumnya, striker berusia 37 tahun ini rupanya juga sudah direpotkan dengan gaya permainan Bajul Ijo. Bagaimana tidak, Persebaya memiliki para pemain muda yang memiliki kecepatan dalam membawa bola.
“Persebaya punya gaya bermain yang berbeda dengan tim-tim Liga 1 musim ini. Kami punya karakter yang agresif, punya penguasaan bola yang kuat, dan kecepatan,” kata Samsul Arif dalam video kanal YouTube Official Persebaya Surabaya.
“Saya terus berlatih untuk ke situ, meskipun awal-awal banyak sekali pemain muda yang kecepatannya di atas rata-rata. Kalau saya harus mengimbangi mereka, mungkin bisa. Tapi, butuh waktu. Saya berusaha untuk itu,” imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemain Muda
Deretan pemain muda yang dimaksud oleh Samsul adalah Marselino Ferdinan, Mochammad Supriadi, hingga Akbar Firmansyah. Mereka bermain sesuai dengan karakter Persebaya Surabaya yang memang banyak memproduksi pemain berkecepatan tinggi.
Belum lagi dua winger asing, yakni Bruno Moreira dan Taisei Marukawa. Mereka juga sama-sama masih muda dan energik dalam membawa bola. Samsul yang sudah berusia senja sebagai striker dituntut mengimbangi mereka.
Kini, striker asal Bojonegoro itu sudah terbiasa dengan permainan Persebaya. Umpan-umpan pendek dan kerja sama rapi menjadi kunci keberhasilan tim asal Kota Pahlawan itu bisa menembus papan atas BRI Liga 1.
“Kalau mereka cepat saya harus bergerak ke mana. Kalau mereka ke sini, saya harus ke mana. Lambat laun, saya menemukan dengan Bruno dan Taisei, yang sudah nyetel. Tipikalnya hampir sama, pemain yang tidak bisa diam di tempat,” ucap Samsul.
Advertisement
Umur Bukan Halangan
Samsul tidak ingin menyerah begitu saja dengan keadaan. Meski fisiknya menurun karena faktor usia, mantan striker Timnas Indonesia itu mau belajar untuk bisa mengimbangi permainan para pemain muda.
“Saya harus berganti posisi dan itu sangat wajar dalam sepak bola. Saya harus bisa menjalankan peran saya di tengah atau di samping, bahkan sedikit di belakang. Semua memang sulit, tapi kalau mau berusaha pasti bisa. Soal kecepatan dan gaya bermain, kami harus belajar,” tuturnya.
Samsul sendiri terbukti masih bisa diandalkan Persebaya. Dia mampu membukukan sembilan gol dari total 22 penampilannya di BRI Liga 1 musim ini. Angka itu cukup apik untuk seorang striker veteran.
Persebaya kini menghuni peringkat keempat dengan 59 angka. Dengan menyisakan tiga laga, kans mereka untuk bisa bersaing meraih juara BRI Liga 1 telah tertutup karena Bali United di puncak klasemen sudah mengoleksi 69 poin.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement