Bola.com, Jakarta - Tersisih dari bursa juara BRI Liga 1 membuat Aremania menumpahkan isi hatinya di media sosial. Cara bermain Arema FC musim ini tak luput dari kritikan.
Aremania menganggap tim kesayangannya lebih sering main bertahan. Banyak yang menyampaikan hal ini di kolom komentar setiap postingan akun instagram Arema FC.
Baca Juga
Termasuk Evandro Brando, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
BRI Liga 1 2024 Rehat Sepekan karena Pilkada Massal, Desember Langsung Tancap Gas Lagi dengan Jadwal Super Padat
Advertisement
Namun pelatih Arema, Eduardo Almeida tak setuju dengan hal ini. Dia mengaku timnya bermain dengan sistem bertahan yang wajar. Ketika menguasai bola, mereka juga memberikan tekanan kepada lawan.
"Hal yang biasa dalam sepak bola ketika satu tim menyerang, pasti satu tim lain bertahan. Begitu juga sebaliknya," kata pelatih asal Portugal tersebut.
Saat ini, Arema FC jadi salah satu tim yang minim kemasukan, 22 gol, nomor dua paling sedikit setelah Persib Bandung. Namun ada efeknya, Arema jadi tim dengan produktivitas gol paling rendah di posisi lima besar.
Mereka baru 38 kali menjebol gawang lawan. Jauh lebih rendah jika dibandingkan pimpinan klasemen, Bali United yang jadi tim tersubur dengan 52 gol. Padahal Bali United juga punya sistem pertahanan yang bagus. Jumlah kemasukan mereka sama dengan Arema, 22 gol.
Jadi, minim gol karena imbas merapatkan lini belakang tak bisa jadi sebuah alasan. Jika melihat dari statistik, lini depan Arema FC yang sedang bermasalah.
Arema FC hanya mengandalkan Carlos Fortes untuk menjebol gawang lawan. Striker asal Portugal ini sudah mengoleksi 18 gol. Sedangkan striker lain, koleksi golnya masih minim. M. Rafli baru mencetak 5 gol, Kushedya Hari Yudo 3 gol. Yang paling parah, Dedik Setiawan baru mengoleksi 1 gol.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Barisan Striker Tak Merasa Minim Gol
Saat dikonfirmasi soal produktifitas yang minim, justru penyerang Arema FC tak setuju dengan hal itu. Dedik Setiawan menilai timnya sudah cukup banyak mencetak gol.
"Tidak ada kendala (soal mencetak gol). Kami sudah banyak mencetak gol. Meskipun bukan lewat saya," jelasnya.
Dalam sesi latihan, Arema FC selalu memberikan porsi finishing touch. Ini diakui Kushedya Hari Yudo. Program latihan itu dinilai bisa membuat pemain lebih tenang dalam menyelesaikan peluang yang didapat.
"Setiap kali latihan ada sesi finishing. Sehingga itu bisa terbawa dalam pertandingan," jelas Yudo.
Advertisement