Sukses


BRI Liga 1: Progres dan Kesaktian Bali United di Kasta Tertinggi Sepak Bola Indonesia, Bakal Back to Back?

Bola.com, Denpasar - Bali United kini merupakan kandidat kuat untuk menjuarai BRI Liga 1 2021/2022. Tim berjulukan Serdadu Tridatu itu masih berada di puncak klasemen dengan 69 poin setelah melewati 31 pertandingan.

Kini, tersisa tiga pertandingan lagi untuk mengakhiri kompetisi musim ini. Bali United tentu berpeluang besar untuk meraih titel juara karena mereka memegang kendali dengan memenangi tiga laga itu.

Klub satu ini sebenarnya baru berdiri pada 2015, atau masih berusia tujuh tahun, dengan membeli lisensi milik Persisam Putra Samarinda. Tapi, mereka langsung menjelma sebagai klub yang tak boleh dipandang sebelah mata.

Bali United sempat harus menerima kenyataan pahit saat awal berdiri dengan dibekukannya kompetisi musim 2015. Saat itu, kompetisi Indonesia menerima sanksi dari FIFA sebagai buntut perseteruan PSSI dan Kemenpora.

Pada 2016, sanksi tersebut sudah dicabut, namun tak ada kompetisi resmi. Sebagai gantinya, muncul Indonesia Soccer Championship A yang menjadi wadah kompetisi klub-klub kontestan Indonesia Super League (ISL).

Prestasi Bali United di ISC A 2016 tidak terlalu baik. Di bawah arahan pelatih Indra Sjafri, mereka hanya finish di peringkat ke-12 klasemen akhir. Sang pelatih kemudian hengkang karena diminta kembali menangani Timnas Indonesia U-19.

Mulai 2017, ISL berganti nama menjadi Liga 1 hingga sekarang. Pada musim tersebut, Bali United mulai menunjukkan taringnya. Widodo C. Putro ditunjuk sebagai arsitek tim menggantikan Indra Sjafri.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Tragedi Gagal Juara

Diberlakukannya regulasi Marquee Player membuat Bali United merekrut Nick van der Velden. Slot pemain asing dilengkapi oleh Sylvano Comvalius, Marcos Flores, hingga Ahn Byung-keon.

Bali United secara mengejutkan merekrut gelandang Stefano Lilipaly di pertengahan musim yang sebelumnya berkarier di Belanda bersama SC Cambuur. Perekrutannya jadi kejutan sekaligus menambah kekuatan tim.

Di Liga 1 2017 alias edisi perdana, Bali United seharusnya bisa keluar sebagai kampiun. Tapi, mereka finish di peringkat kedua dengan 68 poin, sama dengan Bhayangkara yang unggul head-to-head.

Masalahnya, Bhayangkara mendapat tambahan dua poin setelah Komdis PSSI menghukum Mitra Kukar karena memainkan pemain Mohamed Sissoko yang sejatinya masih menjalani larangan bermain.

Sebelumnya laga Mitra Kukar vs Bhayangkara FC hasil seri 1-1. Tambahan poin itu membuat Bhayangkara FC memiliki 68 poin sama dengan Bali United dan menang head to head, sehingga The Guardian berhak menjadi juara.

Kejadian itu cukup menyesakkan karena banyak pihak yang menganggap Bali United adalah juara yang sebenarnya. Sebab, insiden dimainkannya Sissoko juga melahirkan tanda tanya. Bagaimana mungkin pemain yang terkena sanksi tetap bisa berlaga.

3 dari 6 halaman

Hengkangnya Widodo C. Putro

Bali United berusaha berbenah demi bisa meraih trofi di Liga 1 2018. Widodo Cahyono Putro masih ditunjuk sebagai nakhoda tim agar klub asal Pulau Dewata itu meraih trofi. Sejumlah pemain 

Kesuksesan bukan saja dengan membentuk tim juara. Sebagai klub “pendatang baru”, Bali United sangat dicintai warga Bali. Serdadu Tridatu menjadi kebanggaan lain, setelah Bali selama ini begitu dikenal karena wisata alamnya.

Bali United mencatatkan kenaikan jumlah penonton laga kandang setiap tahunnya. Di Liga 1 2017, total jumlah penonton 17 laga kandang mencapai 243.918 orang. Jumlah ini meningkat pada Liga 1 2018. Ada 258.433 penonton yang hadir dalam 17 laga kandang Bali United.

Di musim ini pula, Bali United mengalami perubahan komposisi tim. Ilija Spasojevic sukses didatangkan untuk menambah daya gedor. Pemain naturalisasi berdarah Montenegro ini baru saja menjuarai Liga 1 2017 bersama Bhayangkara.

Tapi prestasi di lapangan menurun karena masih terjebak di papan tengah sampai menjelang pekan-pekan terakhir Liga 1 2018. Widodo Cahyono Putro akhirnya resmi berpisah dan meninggalkan jabatan pelatih kepala Bali United per 29 November 2018.

Dia memutuskan mundur karena telah membuat Bali United kalah dalam tiga laga terakhir secara beruntun. Sesuai klausul kontrak, Widodo harus mundur bila Bali United meraih hasil negatif tersebut.

Pada akhir musim, Bali United harus puas finish di peringkat ke-11 klasemen akhir dengan hanya mengoleksi 45 poin.

4 dari 6 halaman

Berbenah dan Juara Bersama Teco

Pada 2019, Bali United melantai ke Bursa Efek Indonesia melalui  PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), perusahaan yang mengelola klub sepakbola Bali United  resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pagi ini.

Perseroan merupakan emiten bola pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Asia Tenggara sekaligus menjadi emiten ke-14 yang melantai di BEI tahun 2019.

Keputusan manajemen klub ini didasari oleh keinginan semakin berinovasi dalam membangun klub sepak bola. Dari segi bisnis, Bali United memang jagonya. Mereka memiliki megastore hingga arena bermain yang berada di kawasan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

Di Liga 1 2019, manajemen Bali United menunjuk Stefano Cugurra Teco sebagai pelatih baru. Sosok asal Brasil ini baru saja menjuarai Liga 1 2018 dengan menangani Persija Jakarta.

Belum lagi, mereka juga mendatangkan Paulo Sergio, pemain kunci yang membawa Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 2017. Pemain asal Portugal ini juga pernah meraih titel pemain terbaik Liga 1 2017.

Kolaborasi para jawara diharapkan bisa mendatangkan prestasi gemilang ke Pulau Dewata. Tujuan itu pun tercapai dengan menjadi kampiun Liga 1 2019 berkat raihan 19 kemenangan, tujuh kali imbang, dan delapan kali menelan kekalahan.

5 dari 6 halaman

Juara Bertahan yang Masih Tangguh

Bali United tidak bisa meraih gelar juara lagi di Liga 1 2020. Sebab, kompetisi musim itu ditangguhkan akibat pandemi COVID-19. Tapi, ambisi mereka untuk mempertahankan gelar muncul di BRI Liga 1 2021/2022.

Tak banyak perubahan skuat yang dilakukan Bali United. Teco masih mendampingi timnya dengan tetap mengandalkan Lilipaly, Spasojevic, Willian Pacheco, Brwa Nouri, hingga Fadil Sausu.

Mereka sempat tampil apik di pekan-pekan awal dan mampu menduduki puncak klasemen di pekan kedua dan keempat. Tapi, Bali United kemudian tampil angin-anginan dan belum kembali menduduki posisi teratas.

Puncak klasemen sendiri sempat dikuasai oleh Bhayangkara FC, Persib Bandung, dan Arema FC. Baru memasuki pekan ke-27, Bali United mengambil alih posisi puncak hingga sekarang menjadi kandidat kuat juara.

Bali United berada di atas angin saat memasuki pekan ke-32 BRI Liga 1 2021/2022. Dengan sisa tiga pertandingan, klub berjulukan Serdadu Tridatu itu masih mampu menjaga keunggulan tiga angka atas Persib Bandung yang berada di peringkat kedua dengan 66 poin.

Tak hanya itu, secara head to head mereka juga unggul atas satu-satunya pesaingnya ini. Kemenangan tipis 1-0 lewat gol Stefano Lilipaly pada putaran kedua, menjadi satu-satunya pembeda. Bahkan, ada peluang jarak poin itu bakal semakin lebar.

Bali United memiliki lawan yang relatif lebih enteng. Madura United yang akan mereka lawan, hanya sanggup meraih satu kemenangan dari enam pertandingan terakhirnya. Menilik dari jadwal tersebut, ada kemungkinan Bali United bisa berpesta lebih cepat pada pekan ini.

Penggawa Bali United tentu masih ingat euforia merayakan gelar juara di musim 2019. Hal itu bisa menjadi senjata yang digunakan pelatih Stefano Cugurra untuk memompa semangat anak asuhnya.

6 dari 6 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer