Bola.com, Jakarta - Kursi Manajer Arema FC sedang lowong. Sebab, Ali Rifki yang mengemban jabatan itu sudah mengundurkan diri. Sementara Ruddy Widodo yang jadi General Manager tim masih dalam pemulihan sakit. Sehingga tidak ada figur seorang manajer dalam dua laga sisa di BRI Liga 1 2021/2022.
Manajemen Arema tak tinggal diam dengan kondisi saat ini. Mereka tengah membahas sejumlah rencana terkait siapa yang bakal mengisi jabatan manajer tim.
Baca Juga
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?
BRI Liga 1 2024 Rehat Sepekan karena Pilkada Massal, Desember Langsung Tancap Gas Lagi dengan Jadwal Super Padat
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Advertisement
Karena jabatan ini dinilai krusial. Sosok manajer dianggap bisa jadi seorang bapak yang selalu mendampingi pemain dan pelatih di lapangan. Tapi Arema baru membuka pintu bagi manajer baru untuk musim selanjutnya.
"Kalau sampai akhir musim ini, tetap sesuai pendaftaran yang sudah dilakukan (Ruddy Widodo dan Ali Rifki). Sekarang kami berdiskusi untuk musim selanjutnya,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Ada beberapa opsi yang sudah dibahas. Pertama, membuat manajer coach. Jadi pelatih juga menjabat sebagai manajer. Ini hal yang biasa dalam sepakbola Eropa.
Namun, persoalannya siapa pelatih yang bisa mengemban jabatan itu? Apakah pelatih saat ini, Eduardo Almeida bisa mengemban rangkap jabatan tersebut?
"Diskusi soal itu (manajer coach) akan menarik. Sebab kompetisi ke depan tantangannya makin kompetitif. Mungkin juga ada wacana representasi fans bisa duduk di jajaran official untuk membantu komunikasi sekaligus bersama membangung kekuatan untuk tujuan prestasi,” sambungnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Opsi Aremania?
Menariknya turut ada opsi sosok Aremania yang jadi manajer tim Arema. Namun hal ini masih perlu pembahasan lebih lanjut. Sehingga manajemen harus duduk bersama dengan Aremania lebih dulu.
Yang pasti, Singo Edan tidak ingin buru-buru mengangkat manajer tim yang baru. Karena musim ini belum tuntas. Pembahasan lebih lanjut baru dilakukan setelah kompetisi berakhir.
"Akan lebih menarik ke depan kita diskusi edukatif bukan tentang siapa manajernya. Tapi apa program yang bisa diemban manajer untuk bersama-sama official dan tim serta fans untuk membawa Arema berprestasi. Serta wacana modern tentang posisi manager coach,” pungkasnya.
Advertisement
Aremania: Pelatih Online
Selama ini, Aremania tergolong kritis di media sosial. Ketika prestasi tim jeblok, banyak kritikan yang diberikan kepada pelatih, pemain hingga manajemen.
Sebelum mundur dari jabatan Manajer ad Interim Arema, Ali Rifki sempat menyebut Aremania yang kritis di media sosial sebagai pelatih online. Karena dia sempat kesal ketika ada fans yang memberikan kritikan sambil mencaci.
Dia ingin suporter percaya kepada tim pelatih yang sudah ditunjuk manajemen. Jadi, Aremania tinggal memberi dukungan dan masukan yang positif.
Tidak ada cacian atau sampai memaki. Namun Ali Rifki justru yang kini memilih mundur. Alasannya, itu sebagai pertanggungjawaban karena gagal membawa Arema juara musim ini.
Di Mana Posisi Arema Saat Ini?
Advertisement