Bola.com, Jakarta - Tahun ini, PSSI sedang berupaya menarik para pemain keturunan Indonesia untuk dinaturalisasi. Bicara soal naturaliasi, kiper Arema FC, Adilson Maringa antusias membahasnya. Andaikan PSSI nantinya butuh penjaga gawang yang akan dinaturalisasi, dia mengaku siap.
“Jika ada kesempatan, tentu saya menyukainya. Ini bagus untuk saya, dan mungkin untuk Indonesia juga,” jelasnya.
Advertisement
Namun Maringa melihat saat ini Indonesia juga punya kiper lokal berkualitas. Dia menyebut tiga kiper yang dinilai punya performa apik musim ini. Seperti Teja Paku Alam, Nadeo Argawinata dan Andritany Ardhiyasa.
“Saya pikir sekarang Indonesia punya kiper yang bagus. Tapi mimpi saya memang suatu saat natni bisa bermain untuk tim nasional. Saya tidak bisa bermain untuk negara kelahiran saya (Brasil) karena sudah terlalu banyak pemain. Sehingga persaingannya lebih sulit,” terangnya.
Maringa membuka pintu untuk Indonesia jika memang nanti tenaganya dibutuhkan. Namun tidak mudah bagi permain yang baru satu musim di Indonesia untuk jadi WNI. Karena ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Seperti tinggal minimal 5 tahun atau memiliki istri perempuan Indonesia.
“Tapi jika nanti Indonesia butuh, saya ada di sini,” tegas Adilson Maringa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penasaran Atmosfer Suporter
Saat ini, Adilson Maringa mengaku betah bermain di Indonesia. Namun masih ada satu hal lagi yang ingin dirasakannya. Yakni atmosfer supporter didalam stadion. Musim ini, dia tidak bisa merasakan dukungan langsung dari Aremania. Karena semua pertandingan digelar tanpa penonton.
“Sayang saya belum bisa melihat aksi Aremania didalam stadion dalam jumlah yang banyak. Pandemi ini membuat situasi sulit. Mungkin kami (Arema) bisa lebih kuat dengan dukungan dari supporter didalam stadion,” sambung Maringa.
Adilson Maringa disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di BRI Liga 1 2021/2022. Dia punya catatan 13 cleansheet dan baru kemasukan 22 gol dalam 28 penampilannya. Namun bukan berarti dia tidak punya saingan atau lawan hebat di Indonesia. Kiper 31 tahun ini menilai jika kualitas sepak bola Liga 1 tergolong bagus.
Advertisement
Tentang Kiper Indonesia
Di kanal youtube Arema FC TV, Maringa menyebut sejumlah saingat dan lawan hebat yang sudah dihadapinya. Untuk saingan, tentu bicara tentang pemain yang punya posisi sama, yakni kiper. Maringa melihat banyak kiper lokal punya kualitas bagus.
“Di sini banyak kiper bagus. Seperti Teja Paku Alam (Persib Bandung), Nadeo Argawinata (Bali United) dan Anditany Ardhiyasa (Persija Jakarta). Saya pikir musim ini kami bekerja keras,” jelasnya.
Tiga nama itu memang sempat dipanggil ke Timnas Indonesia. Artinya, Maringa tidak salah menilai. Tiga kiper tersebut juga tampil apik musim ini. Bahkan Maringa juga sempat bertukar jersey dengan Teja usai Arema menghadapi Persib Bandung di putaran kedua BRI Liga 1.
Selain itu, Nadeo sempat memberikan pujian kepada Maringa setelah Arema melawan Bali United. Padahal dalam dua laga putaran kedua lawan Persib dan Bali United, Arema menelan kekalahan. Maringa juga kebobolan 4 gol dalam dua laga itu. Namun andaikan bukan Maringa yang mengawal gawang Arema, jumlah kebobolannya bakal lebih banyak.
Lantas siapa lawan hebat yang pernah dihadapi Maringa. Jika membahas lawan, tentunya barisan penyerang tim lawan.
“Banyak striker bagus di Liga ini. Pemain lokal juga ada. Tapi saya pikir, Marko Simic, Ilija Spasojevic, Melvin Platje juga bagus. Selain itu, Ezzechiel N’Douassel juga bagus. Masih banyak lagi saya rasa,” lanjutnya.
Dari beberapa striker yang disebut Maringa, beberapa nama berhasil ditaklukkannya. Mereka tak bisa mencetak gol ke gawangnya. Seperti Platje dan Spaso. Sedangkan Simic dan Ezechiel pernah menjebol gawangnya.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement