Bola.com, Jakarta - Olahraga sepakbola selalu identik dengan benturan yang terjadi sepanjang pertandingan. Untuk itulah, dibutuhkan seorang pengadil lapangan untuk tetap menjaga permainan dalam koridor fairplay termasuk pada ajang BRI Liga 1.
Meski begitu, intensitas laga yang kelewat tinggi membuat pertandingan 'susah' dikontrol oleh wasit sekalipun. Untuk itulah, mereka dibekali dua kartu sebagai bentuk hukuman kepada mereka.
Baca Juga
Advertisement
Satu kartu kuning artinya sebuah peringatan, dua kartu kuning dan kartu merah berarti keluar dari permainan dan meninggalkan rekan-rekannya berjuang. Tetapi, dalam beberapa kesempatan, wasit berhak memberikan kartu merah langsung.
Tak hanya di luar negeri, aturan tersebut merupakan regulasi global yang dipakai termasuk di dalam negeri. Sepanjang BRI Liga 1 2021/22 yang bakal memasuki pekan pamungkas, tercatat sudah ada 1.177 kartu yang dikeluarkan dari saku sang pengadil.
Dengan rincian yakni 1.122 kartu kuning, 32 kartu kuning kedua plus 23 kartu merah langsung. Jika dihitung rata-rata, setiap pertandingan setidaknya ada 1,9 kartu yang diberikan kepada pemain.
Dari angka-angka tersebut, dapat terlihat klub mana saja yang bisa dikatakan paling brutal. Sebagai catatan, Bola.com memprioritaskan kartu merah yang diterima ketimbang kartu kuning dalam perhitungan ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bhayangkara FC
Salah satu klub papan atas, Bhayangkara FC nangring di pos teratas dalam daftar ini. Mereka mengoleksi 68 kartu kuning, 3 kartu kuning kedua dan 3 kartu merah langsung selama 33 pertandingan.
Klub berjuluk The Guardian ini berada di peringkat ketiga sebagai tim yang sering melakukan pelanggaran dengan catatan 554 kali. Tetapi apa yang dilakukan anak asuh Paul Munster ini terhitung kurang bersih.
Uniknya, Ezechiel N'Douassel menjadi pemain Bhayangkara FC yang paling sering diusir keluar. Bersama Akbar (Persela Lamongan), penyerang asal Chad ini menjadi pemain yang dikeluarkan dua kali dalam pertandingan BRI Liga 1 2021/22.
Â
Advertisement
Persiraja Banda Aceh
Tim juru kunci, Persiraja Banda Aceh menjadi tim kedua yang berada dalam daftar ini. Anak asuh Sergio Alexandre itu mengumpulkan 61 kartu kuning, tiga kartu kuning kedua dan tiga kartu merah.
Hal ini sejatinya cukup mengejutkan mengingat klub berjuluk Laskar Rencong itu merupakan tim dengan jumlah pelanggaran paling rendah di musim ini dengan catatan 417 kali.
Tetapi hal itu membuktikan bila pelanggaran yang dilakukan memang harus dilakukan.Persiraja tak hanya terdegradasi dengan poin paling rendah.
Leo Lelis dkk juga menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak dengan 67 gol bersarang ke gawang mereka dalam 33 pertandingan.
Borneo FC
Borneo FC menjadi tim terakhir yang melengkapi daftar tiga besar tim paling brutal di perhelatan BRI Liga 1 2021/22. Wahyudi Hamisi dkk mendapat 56 kartu kuning, empat kartu kuning kedua dan satu kartu merah langsung.
Klub berjuluk Pesut Etam ini memang memiliki gaya permainan yang cukup atraktif. Secara penguasaan bola, mereka merupakan tim paling terampil untuk urusan ini dengan rerata 58,94% per pertandingan.
Tetapi, situasi serangan balik akan sangat berbahaya bagi mereka. Maka tak heran, bila mereka selalu menggunakan berbagai cara untuk menghentikan lawan sesegera mungkin.
Advertisement