Bola.com, Jakarta - Mantan pelatih Borneo FC, Fakhri Husaini, melemparkan kritik keras kepada para pemain asing yang bermain di BRI Liga 1 2021/2022.
Pria berusia 56 tahun itu merasa, beberapa di antara mereka bersikap jagoan di depannya.Kebersamaannya dengan klub berjuluk Pesut Etam memang berakhir cepat.
Baca Juga
Advertisement
Fakhri sempat mengungkapkan salah satu alasan pemecatannya adalah tak memainkan Francisco Torres saat takluk dari Madura United. Padahal, ia memiliki alasan jelas untuk tak memainkan pemain asal Brasil itu.
Torres sempat mengalami cedera di lututnya dan ia ingin melindungi anak buahnya itu meski 'pulih' tepat sebelum pertandingan. Tetapi, manajemen melihat motivasi berbeda dalam keputusan tersebut.
Pelatih asal Aceh itu sendiri mengaku tak masalah dengan keputusan tersebut. Hanya saja, ia menyayangkan sikap pemain asing seperti Torres yang tak memberikan contoh baik kepada pemain lokal soal kerja keras.
"Pemain asing harus menjadi contoh dan teladan yang baik bagi pemain lokal. Semua pemain asing yang main di Indonesia, harus memiliki sikap respek terhadap pemain, pelatih atau asisten pelatih lokal. Jangan sekali-kali menganggap remeh mereka," pesan Fakhri Husaini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kalau Beneran Jago, Enggak Akan Main di Indonesia
Satu hal lain yang membuatnya geram, para pemain asing bertingkah layaknya koboi.
Mereka terlihat sok jago dan merasa baik-baik saja dengan perilakunya, meskipun hal tersebut tak sesuai dengan budaya timur.Fakhri pun kesal dengan tingkah pola para pemain yang berperilaku seperti ini.
Menurutnya, tak pantas bagi mereka bersikap seperti itu di negeri orang.
"Mereka jangan merasa hebat meski berasal dari negara yang hebat sepakbolanya. Kalau mereka hebat, tentu mereka tidak memilih untuk main di Liga Indonesia," sindirnya.
Advertisement
Pemain Asing Jadi Beban?
Dalam permainan sepak bola yang kolektif, sebelas pemain yang berada di lapangan dituntut untuk melaksanakan tugas secara bersamaan. Mereka diharapkan bertahan dan menyerang sebagai satu kesatuan tim.
Sayangnya, pemain yang menilai dirinya bintang ini terlihat kesulitan menurunkan egonya. Mereka ingin selalu mendapat keistimewaan dan dilayani oleh rekan-rekannya yang lain selama bertanding.
"Pemain asing seharusnya mampu menjadi tulang punggung tim, men-support pemain lokal agar dapat berkembang menjadi baik. Bukan sebaliknya, pemain lokal yang pontang-panting men-support pemain asing," jelasnya.