Bola.com, Gianyar - Momen unik tercipta sesaat sebelum penyerahan trofi juara BRI Liga 1 2021/2022 yang diraih Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kamis (31/3/2022) malam WIB.
Rupanya, bukan Bali United yang memborong trofi terbanyak dalam momen berharga tersebut. Melainkan Persebaya Surabaya yang beberapa kali disebut oleh MC untuk menerima trofi penghargaan BRI Liga 1 musim ini.
Baca Juga
Advertisement
Ya, klub asal Kota Pahlawan itu memborong tiga gelar individu. Masing-masing adalah pelatih terbaik yang didapat Aji Santoso, lalu pemain terbaik untuk Taisei Marukawa, dan pemain mudah terbaik diberikan kepada Marselino Ferdinan.
Uniknya, Aji Santoso sendiri yang naik ke atas panggung untuk menerima tiga trofi tersebut. Dia naik turun panggung untuk menerima penghargaan sendiri, sekaligus dua trofi milik anak asuhnya.
Hal ini terjadi lantaran Marukawa sudah terlanjur meninggalkan Persebaya Surabaya dan kembali ke Jepang. Adapun Marselino mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-19 di Korea Selatan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Memang Layak
Terlepas dari itu, Aji Santoso merasa bersyukur timnya mendominasi penghargaan individu dan mampu mengalahkan Bali United sang kampiun BRI Liga 1.
“Memang Marukawa dan Marselino mendapatkan trofi ini, mereka berdua tampil konsisten dan bagus secara individu maupun tim. Saya kira ini sesuatu yang wajar,” ucapnya kepada Bola.com, Jumat (1/4/2022).
“Taisei Marukawa bisa spektakuler. Dia pemain asing baru pertama kali datang ke Indonesia bisa mendapatkan gelar sebagai pemain terbaik,” imbuh pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Sosok Marukawa mungkin yang paling melekat di benak pencinta sepak bola nasional dengan aksinya di BRI Liga 1. Winger asal Jepang itu mampu membukukan 17 gol dan 10 assist dalam 32 penampilan musim ini.
Advertisement
Dedikasikan untuk Masyarakat Surabaya
Sementara itu, Marselino Ferdinan muncul sebagai wonderkid yang menjanjikan. Pada usia 17 tahun, dia mampu tampil reguler di tim inti Persebaya dan menorehkan empat gol dari 23 pertandingan BRI Liga 1.
“Tentunya ini semua yang didapatkan Persebaya, baik pelatih terbaik, pemain terbaik, dan pemuda muda terbaik, ini berkat dukungan semua masyarakat pencinta sepak bola Surabaya, terutama Bonek,” ujar Aji Santoso.
“Saya yakin mereka bangga dengan prestasi ini. Mudah-mudahan Persebaya lebih bagus dan yang terpenting penghargaan ini buat masyarakat Surabaya,” tutur pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
Persebaya mengakhiri musim ini dengan menduduki peringkat kelima klasemen akhir BRI Liga 1. Mereka mengemas 63 poin hasil dari 18 menang, 9 seri, dan menelan tujuh kekelahan dari total 34 pertandingan.
Yuk Simak Posisi Akhir Persebaya:
Advertisement