Bola.com, Denpasar - Drama genre balada diperankan Barito Putera pada akhir laga BRI Liga 1 2021-2022. Tim asal Banjarmasin ini memastikan lolos degradasi, setelah bermain imbang dengan Persib 1-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Kamis (31/3/2022).
Tangis haru pun pecah di stadion yang juga kandang Bali United ini. CEO Hasnuryadi Sulaiman, sosok paling emosional menyambut akhir dramatis ini. Semua pemain dipeluk Hasnuryadi dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuknya.
Baca Juga
Gelar Sholawat dan Doa Bersama, Barito Putera Berharap Meraih Hasil Lebih Baik di BRI Liga 1
Deretan Tim yang Nyungsep dalam 5 Pertandingan Terakhir di BRI Liga 1 2024 / 2025: PSIS Paling Ngenes
Nestapa Eks Kiper Timnas Indonesia Bersama Barito Putera di BRI Liga 1: Harus Hadapi 7 Penalti dalam 10 Laga Pertama!
Advertisement
"Selama saya berkiprah di sepakbola dan mengurus Barito Putera, hari ini momen paling menguras emosi. Karena nasib Barito Putera harus ditentukan hingga pertandingan terakhir. Ini sungguh luar biasa," katanya.
Putra kandung pendiri klub almarhum HA Sulaiman HB ini pantas untuk menguras air matanya. Pasalnya, perjalanan Laskar Antasari musim ini dilalui dengan dinamika dan romantika yang menyedot energi besar.
"Liga 1 musim ini sangat luar biasa. Energi dan emosi saya rasanya sudah habis untuk menyelamatkan Barito Putera. Tekad saya hanya satu, yakni menjalankan amanah almarhum Abah (HA Sulaiman HB) untuk merawat klub ini," tuturnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menjaga Warisan
Dalam sebuah kesempatan, Hasnuryadi pernah bercerita Barito Putera adalah warisan ayahnya yang harus dirawat sampai kapanpun.
"Abah mewarisi kami, anak-anaknya, dengan berbagai usaha dan bisnis. Tapi Barito Putera warisan paling berharga yang harus terus dijaga," ucapnya.
Hasnuryadi juga sempat mengungkapkan betapa besarnya kecintaan mendiang ayahnya kepada Laskar Antasari. Saat Indonesia dihantam krisis ekonomi, perusahaan milik Sulaiman HB hampir gulung tikar.
Padahal denyut nadi Barito Putera tergantung bisnis pribadi sang pendiri. Suatu ketika, Sulaiman HB mengumpulkan semua anaknya untuk membahas masa depan bisnisnya.
"Saat itu, salah satu di antara kami menyarankan agar Abah tak mengurus Barito Putera lagi. Karena Barito banyak menguras keuangan kami. Sementara bisnis kami sedang sulit," ungkapnya.
Advertisement
Sejarah Panjang
Namun apa kalimat yang keluar dari lisan Sulaiman HB?
"Abah sempat marah dan bersumpah. Perusahaan kami boleh bangkrut, tapi Barito Putera harus tetap eksis. Ucapan Abah itulah membuat kami terus giat memajukan bisnis untuk menjaga kelangsungan Barito Putera," ucapnya.
Barito Putera salah satu di antara klub eks-Galatama yang masih bertahan di kancah sepak bola nasional. Klub lainnya adalah Arema FC dan Bali United sebagai metamorfosis dari Persisam milik H. Harbiansyah Hanafiah asal Samarinda, Kaltim. Sementara 15 kontestan BRI Liga 1 lainnya merupakan klub eks-Perserikatan.
Laskar Antasari menutup musim ini dengan meraih angka total 36. Jumlah ini sama dengan milik Persipura. Namun, anak asuh Rahmad Darmawan berhak bertahan di kasta tertinggi. Karena mereka unggul head to head atas klub asal Jayapura ini.
Â
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement