Bola.com, Jakarta - Kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 resmi berakhir. Bali United yang tampil konsisten di putaran kedua, berhasil memenangkan persaingan dengan Persib Bandung. Ini menjadi gelar kedua mereka dalam dua musim beruntun.
Sementara itu, kompetisi musim depan dipastikan tak akan diikuti oleh tim tersukses sepanjang sejarah Liga Indonesia, Persipura Jayapura. Kemenangan atas Persita Tangerang di laga pamungkas, tak cukup menyelamatkan mereka dari kubangan degradasi.
Baca Juga
Advertisement
Tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut mengikuti langkah Persela Lamongan dan Persiraja Banda Aceh. Keduanya sudah dipastikan degradasi jauh-jauh hari saat kompetisi masih menyisakan beberapa pekan.
Sepanjang musim, banyak momen menarik yang terjadi di kasta teratas sepakbola Indonesia. Tak hanya pencapaian mentereng, beberapa catatan miris juga tercipta.
Dilansir dari penyedia data statistik, Statoskop, tercatat ada lima statistik penting selama gelaran BRI Liga 1 2021/2022 yang berhasil dipecahkan musim ini. Berikut ulasan selengkapnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Pernah Menang
Persiraja Banda Aceh sebenarnya mampu memecahkan rekor mengerikan ini. 19 laga tanpa kemenangan yang mereka torehkan, berhasil melampaui catatan 17 laga Persegres Gresik United saat terdegradasi pada musim 2017.
Kemenangan atas Persija Jakarta sempat membuat pencapaian 'hebat' mereka terhenti. Tetapi mereka melanjutkan paceklik kemenangan dalam 12 laga sisa kompetisi musim ini.
Namun, menjelang kompetisi berakhir ada tim lain yang mampu mematahkannya. Persela Lamongan bahkan mempertajam rekor tersebut menjadi 25 laga.
Advertisement
Arema FC Pernah Superior
Arema FC sempat diprediksi bakal menggenggam gelar juara BRI Liga 1 2021/22. Mereka tampil superior dengan mencatatkan 23 laga tak terkalahkan sejak pekan keempat.
Catatan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Liga 1. Mereka berhasil melewati pencapaian TIRA Persikabo (kini Persikabo 1973) pada musim 2019 lalu.
Tetapi sejak rekor mereka terhenti di tangan Persebaya Surabaya, mereka gagal kembali ke performa terbaiknya. Posisi mereka terus melorot dan terhenti di peringkat ke-4 di akhir musim.
Kiper Asing Debutan
Kehebatan Arema FC musim ini tak terlepaskan dari sosok Adilson Maringa. Pemain asal Brasil itu merupakan salah satu keputusan brilian manajemen di awal musim ini.
Dalam rekor tak terkalahkan Arema FC, Adilson memiliki peran penting di bawah mistar. Kiper berusia 31 tahun tersebut memecahkan rekor cleansheet terlama yang sebelumnya dipegang Adhitya Harlan.
Kiper Barito Putera itu mencatat 491 menit saat mengawal gawangnya tetap bersih pada musim 2019. Sementara Adilson mempertajamnya menjadi 503 menit tak kebobolan.
Advertisement
Termuda dan Tertua Bikin Gol
Dua pemain dengan umur yang bertolak belakang ini, berhasil masuk dalam buku sejarah berkat torehan golnya musim ini. Marselino Ferdinan menasbihkan diri sebagai pencetak gol termuda, sementara Herman Dzumafo menjadi pencetak gol tertua di Liga 1.
Marselino berhasil melewati rekor gelandang Persipura Jayapura Gunansar Mandowen pada musim 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung, ia melakukannya saat berhadapan dengan klub rival Arema FC dalam usia 17 tahun, 1 bulan dan 28 hari.
Sedangkan, lesatan Dzumafo ke gawang Persija Jakarta pada usia 41 tahun, 4 bulan dan 5 hari membuatnya berada di jajaran teratas. Ia melewati rekor sebelumnya yang dibuat Cristian Gonzales saat memperkuat Arema pada musim 2017.
Rekor Debutan Termuda Dua Kali Pecah
Sebelum kompetisi musim ini berjalan, Supriadi merupakan debutan termuda di kompetisi Liga 1. Winger Persebaya Surabaya itu membuatnya saat berhadapan dengan Persija Jakarta pada musim 2019 lalu.
Tetapi rekor itu langsung terlampaui di pekan perdana BRI Liga 1 2021/22. Ronaldo Kwateh yang masih berusia 16 tahun, 10 bulan dan 15 hari mendapat kepercayaan Madura United untuk turun di laga perdana.
Namun, Kwateh tak lama berada di puncak daftar ini. Dony Pamungkas dari Persija berhasil mempertajamnya di usia 16 tahun, 8 bulan dan 17 hari saat menghadapi Persita Tangerang di pekan kelima.
Advertisement