Bola.com, Jakarta - Madura United mengakhiri BRI Liga 1 2021/2022 dengan menduduki peringkat kesembilan klasemen akhir dan mengemas 41 poin. Dari total 34 laga, tim asal Pulau Garam itu meraih 10 kemenangan, 11 seri, dan 13 kalah.
Kapten Madura United, Fachruddin Aryanto, menyampaikan terima kasih kepada suporter yang telah mendukung timnya. Hal ini tidak lepas dari suporter Madura United yang tidak memaksa datang ke stadion selama BRI Liga 1.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, BRI Liga 1 digelar tanpa penonton karena pandemi COVID-19. Jika ada yang memaksa hadir, klub akan menerima sanksi. Nah, suporter Madura United mau menahan diri dengan tetap mendukung dari rumah.
“Kami ucapkan terima kasih kepada suporter yang tetap setia berdiri di belakang kami. Walaupun tidak bisa langsung ke tribune, tetap memberikan dukungan kepada kami dari rumah. Kalian luar biasa,” kata Fachrudin.
Suporter Laskar Sape Kerap tetap memberi dukungan dan doa melalui akun media sosial. Tak jarang, para pemain Madura United juga menerima pesan melalui WhatsApp agar bertanding dengan baik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Suporter Kembali ke Stadion
Wakil Kapten Madura United, Slamet Nurcahyo, berharap suporter sudah bisa kembali ke stadion musim depan. Hal itu tentu akan menambah semangat juang para pemain untuk memenangkan pertandingan.
“Semoga saja, musim selanjutnya bisa terwujud. Tapi, saya pribadi pasrahkan kepada yang berwenang, pasti lebih memahami dan menganalisa, sudah bisa atau tidak. Tapi, kalau pemain, lebih nyaman ada suporter, atmosfernya berbeda,” ujarnya.
Madura United tidak mendapat penghargaan prestisius di BRI Liga 1 2021/2022. Mereka tidak jadi juara. Pemain mereka juga tak ada yang mendapat trofi individu seperti top scorer, pemain terbaik, atau pemain muda terbaik.
Advertisement
Raih Penghargaan Fair Play Team
Tapi, klub asal Pulau Garam itu tetap menyabet trofi di kompetisi kasta teratas musim ini. Madura United dinobatkan sebagai Fair Play Team dan mendapatkan hadiah sebesar Rp100 juta.
Laskar Sape Kerap biasanya mampu bersaing di papan atas, dan bahkan selalu menjadi penantang juara. Sayangnya, hal itu tak terjadi musim ini. Status Fair Play Team menjadi pelipur lara bagi Madura United setelah menjalani musim yang kurang baik di BRI Liga 1.
Gelar tim fair play itu didapat karena Madura United tercatat sebagai klub yang paling minim hukuman kartu dalam 34 laga. Tepatnya, mereka hanya menerima 53 kartu kuning dan satu kartu merah langsung.
Adapun tim yang paling buruk dalam urusan kedisiplinan hukuman kartu adalah Bhayangkara FC. The Guardian mengoleksi sebanyak 68 kartu kuning, tiga kali dua kartu kuning, dan tiga kartu merah langsung.
Simak Posisi Akhir Madura United:
Advertisement