Bola.com, Surabaya - Sosok Basuki sebagai striker bertubuh mungil nan lincah pernah mewarnai kiprah Persebaya Surabaya pada awal 2000-an. Namanya mulai dikenal ketika membawa Bajul Ijo Junior meraih trofi juara Piala Soeratin pada 2001.
Pada ajang bergengsi untuk pemain muda itu, ia juga terpilih sebagai pemain terbaik.Suksesnya itu membuat nama Basuki masuk dalam daftar pemain tim nasional Indonesia U-21 yang bersaing di Turnamen Hassanal Bolkiah 2022.
Baca Juga
Advertisement
Pada ajang yang berlangsung di Brunei Darussalam itu, Basuki dan kolega membawa tim Merah Putih juara usai mengalahkan Thailand dengan skor 2-0 di Hassanal Bolkiah National Stadium, 26 Agustus 2002.
Sepulang dari Brunei, Basuki kemudian dipromosikan ke Persebaya senior yang berkiprah di Divisi Satu Liga Indonesia 2003.
"Senang dan bangga bisa jadi bagian Persebaya saat usia saya masih 18 tahun," kenang Basuki dalam channel youtube Omah Balbalan.
Seperti diketahui, Persebaya akhirnya meraih trofi juara sekaligus promosi ke Divisi Utama.Namun, usai membawa Persebaya promosi, Basuki justru memilih hengkang ke Petrokimia Putera dengan alasan untuk mendapatkan menit bermain yang banyak.
Padahal, Basuki sejatinya bisa menambah koleksi gelarnya di level senior andai bertahan di Bajul Ijo yang langsung meraih trofi juara di kompetisi kasta tertinggi 2004.
Selepas dari Persebaya Surabaya, peruntungan Basuki terbilang stagnan dan cenderung menurun. Selain Petrokimia, Basuki tercatat pernah berkostum Deltras Sidoarjo, Persis Solo dan Persida Sidoarjo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nomor Punggung 11 dan Julukan Si Kancil
Ketika aktif sebagai pemain, Basuki identik dengan nomor punggung 11. Pria yang awalnya bermain sebagai bek kiri dan gelandang ini, nulai lekat dengan nomor itu ketika memperkuat Persebaya Junior yang bertanding di Bogor.
Pada laga perdana, Basuki gagal mencetak gol meski banyak mendapat peluang. Setelah laga, di ruang makan, eks penyerang sayap timnas Indonesia, Hanafing yang kala itu jadi Dirtek Persebaya Junior mendatangi Basuki.
"Coach Hanafing bilang, saya harus meminta restu dulu ke dia kalau ingin mencetak gol. Karena selama ini, nomor 11 identik dengan dirinya," ungkap Basuki.
Terbukti, Basuki kemudian menjadi pencetak gol paling subur di Persebaya Junior.Selain nomor 11, Basuki juga lekat dengan julukan Si Kancil.
Terkait hal ini, Basuki mengaku julukan ini disematkan pembina sekaligus MC pertandingan Persebaya, mendiang Supangat. "Setiap nama saya disebut, almarhum selalu mengikutkan julukan si kancil," terang Basuki.
Advertisement
Pelatih dan Sales Mobil
Setelah memutuskan gantung sepatu, Basuki meneruskan karier sepak bola dengan menjadi pelatih. Terkini, ia menjadi bagian dari staf pelatih Gresik United yang sukses meraih tiket promosi ke Liga 2 musim depan.
Gresik United menjadi tim ketiga Jawa Timur yang lolos ke kasta kedua kompetisi tanah air bersama Putra Deltras dan Deltras Sidoarjo.
Di luar sepak bola, Basuki juga menggeluti bisnis penjualan mobil dengan menjadi sales.
"Tapi, saya tidak terlalu aktif karena lebih fokus sebagai pelatih," pungkas Basuki yang juga aktif membina pesepak bola muda.
Â