Bola.com, Jakarta - Kompetisi internal Persebaya Surabaya merupakan salah satu kawah candradimuka bagi para pemain muda di Jawa Timur. Dengan jenjang kompetisi yang jelas dan tertata rapi, mereka mampu menciptakan bibit-bibit pemain berkualitas.
Sayangnya, tak semua jebolan kompetisi internal ini tertampung di tim senior Persebaya Surabaya. Banyak diantara mereka yang akhirnya bergabung ke klub lain untuk melanjutkan asa sebagai pemain profesional.
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, beberapa diantaranya sempat beruntung bisa membela klub berjulukan Green Force tersebut. Walaupun hanya sesaat, mereka sempat menjalin kisah indah bersama klub asal Kota Pahlawan tersebut.
Dengan berbagai alasan, mereka kemudian memilih pindah dari klub yang membesarkan namanya. Terkini, Rachmat Irianto melakukan langkah serupa untuk 'menyelamatkan keluarganya'.
Nama-nama yang akhirnya memilih berkarier di luar Surabaya ini sejatinya bukan pemain yang jelek. Bahkan, masih ada yang berstatus penggawa timnas Indonesia. Selain Rian, julukan Irianto, siapa saja para pemain yang dimaksud?
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andik Vermansah
Kisah Andik Vermansah bersama Persebaya hanya berjalan seumur jagung. Dualisme kompetisi yang terjadi pada medio 2012 lalu, membuatnya nekat berkelana di Malaysia bersama Selangor FA (kini Selangor FC).
Setelah tujuh tahun berkiprah di Negeri Jiran, Andik kemudian memilih kembali ke Indonesia. Negosiasi dengan Persebaya sempat dilakukan, tetapi nyatanya ia justru berlabuh ke klub tetangga, Madura United.
Kepindahannya ke klub berjuluk Laskar Sape Kerrap itu juga terasa sangat emosional. Andik bahkan memiliki klausul tertentu di kontraknya yang membuatnya bisa menghindari pertemuan dengan Persebaya di kompetisi domestik.
Pemain berusia 30 tahun itu kini bermain untuk Bhayangkara FC. Kepindahannya di awal musim 2020 sempat disesalkan Bonek, loyalis Persebaya yang menganggapnya lupa asal usul klub berjuluk The Guardian itu.
Â
Advertisement
Evan Dimas
Kepindahan Evan Dimas ke Arema FC pada bursa transer kali ini, tak sesederhana kelihatannya. Sebagai pemain jebolan kompetisi internal Persebaya, transfernya kali ini ibarat menyeberang ke kubu rival.
Penggawa tim nasional (timnas) Indonesia ini memang tak pernah memiliki kesempatan mengenakan seragam 'asli' Persebaya. Sejak kemunculannya di sepakbola tanah air, ia sudah mendapat cap 'pengkhianat' lantaran memperkuat Bhayangkara FC.
Pemain yang kini berusia 27 tahun tersebut itu sempat melemparkan kode untuk pulang ke Jawa Timur pada awal musim 2020. Tetapi gayung tak bersambut. Alih-alih 'berbaikan' dengan Persebaya, ia justru merapat ke Persija Jakarta.
Â
Misbakus Solikin
Berbeda dengan Evan Dimas, Misbakus Solikin masih beruntung sempat membela Persebaya. Bahkan, pemain asli Surabaya tersebut merupakan bagian integral tim yang membawa Persebaya promosi ke kasta teratas pada musim 2017 lalu.
Sayangnya, ia mulai terpinggirkan sejak kedatangan Aji Santoso pada pertengahan 2019 lalu. Hingga akhirnya pintu keluar Persebaya harus dilewatinya semusim berselang.
Sempat menjalani trial singkat bersama Madura United, pria yang akrab disapa Mis ini akhirnya berlabuh ke PSS Sleman. Di kompetisi BRI Liga 1 2021/22, pemain berusia 29 tahun ini mulai mendapatkan kepercayaan sejak I Putu Gede menjabat sebagai pelatih kepala.
Â
Advertisement
Andik Rendika Rama
Kisah Andik Rendika Rama bisa dibilang mirip dengan karibnya, Evan Dimas. Sebagai pemain jebolan kompetisi internal Persebaya, ia juga tak pernah mendapatkan kesempatan yang sama.
Sempat bersinar bersama Persija Jakarta, pria yang akrab disapa Rama ini akhirnya mudik ke Jawa Timur dengan memperkuat Madura United. Setelah lima setengah tahun, akhirnya ia mencoba tantangan baru.
Tak tanggung-tanggung, pemain berusia 29 tahun ini memilih menyeberang ke Arema FC. Di sana, ia akan bermain bersama Evan Dimas untuk pertama kalinya di sebuah klub profesional.
Â
Hansamu Yama
Hansamu Yama sempat dipandang sebagai salah satu kapten masa depan Persebaya. Apalagi, ia menjadi satu-satunya jebolan kompetisi internal Persebaya yang mau 'pulang' setelah bersinar di klub lain.
Tetapi kariernya juga tak bisa terbilang lama, di awal musim 2021 ia memutuskan hengkang ke Bhayangkara FC. Tak menemui kesepakatan dalam perpanjangan kontrak menjadi alasan yang mengapung saat itu.
Tetapi, pria asal Mojokerto tersebut itu sudah tak lagi memperkuat The Guardian, julukan Bhayangkara FC selepas kompetisi BRI Liga 1 2021/22. Dia baru saja diumumkan sebagai rekrutan baru Persija Jakarta.
Â
Advertisement
Samuel Reimas & M. Sidik Saimima
Dua pemain jebolan internal Persebaya lainnya yang berprestasi adalah Samuel Reimas dan M. Sidik Saimima. Walaupun tak sering mendapatkan kesempatan, keduanya merupakan bagian Bali United yang meraih gelar BRI Liga 1 2021/22.
Bagi Reimas, ini merupakan gelar keduanya secara beruntun sejak didaratkan dari Perseru Serui. Sayangnya, kebersamaanya dipastikan berakhir lantaran kontraknya tak dilanjutkan manajemen.
Sementara Saimima, merupakan bagian tim yang mengangkat Persebaya promosi pada 2018 lalu. Setelah terpinggirkan ke Perseru dan PSS Sleman, ia mendapat kesempatan bergabung dengan Bali United sejak awal musim 2020.
Posisi Persebaya di BRI Liga 1 2021/2022
Advertisement