Bola.com, Jakarta - Dalam sebuah permainan sepak bola, lini tengah selalu memegang peranan penting. Pertarungan memperebutkan ruang mesin permainan bisa sangat menentukan hasil akhir sebuah pertandingan.
Sebagai seorang gelandang, ada banyak tugas dan peran yang bisa dimainkan. Mulai dari mengatur ritme permainan, menjadi filter serangan lawan hingga menciptakan umpan-umpan jitu kepada para penyerang.
Baca Juga
Advertisement
Tak heran, bila perebutan bola di area ini begitu sering terjadi. Benturan keras dengan pemain lawan merupakan 'makanan' yang menjadi santapan mereka di setiap pertandingan.
Memilih lima gelandang jempolan dari kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 jelas bukan perkara mudah. Beberapa nama terpaksa kami pinggirkan untuk memberikan tempat kepada mereka.
Selain performa yang bisa diukur secara statistik, konsistensi permainan merupakan kriteria utama dalam daftar ini. Kebetulan kelimanya merupakan pemain dari klub-klub papan atas.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Renshi Yamaguchi - Arema FC
Selain Taisei Marukawa, ada pemain Jepang lainnya yang bersinar sepanjang kompetisi BRI Liga 1 2021/2022. Sayangnya, sosoknya tak terlalu terlihat lantaran bermain sebagai seorang gelandang tengah.
Padahal, Renshi Yamaguchi bermain luar biasa di jantung permainan Arema FC. Performa hebatnya baru bisa dilihat jika kita menilik catatan statistik pemain berusia 29 tahun itu.
Mantan pemain Lampang FC ini mencatatkan 71 tekel yang menempatkannya sebagai pemain dengan tekel sukses terbanyak. Tak hanya itu, akurasi umpan yang mencapai 87% membantu timnya melakukan progresi ke depan.
Â
Advertisement
M. Hidayat - Persebaya Surabaya
Dari tahun ke tahun, M. Hidayat terus membuktikan dirinya sebagai pilar penting lini tengah Persebaya. Tak peduli siapapun yang diduetkan, pos gelandang bertahan seperti wajib diserahkan kepadanya.
Kemampuannya dalam mengatur permainan dapat terlihat dari catatan statistiknya. 53 intersep dan 934 umpan sukses membantu Persebaya mendominasi permainan atas lawan-lawannya.
Tak heran bila Persebaya menjadi salah satu tim yang memiliki catatan penguasaan bola tertinggi. Kemampuan ini yang membuatnya tetap berada di tim tengah eksodus rekan-rekannya pada bursa transfer kali ini.
Â
Marc Klok - Persib Bandung
Kepindahan Marc Klok dari Persija Jakarta ke Persib Bandung sempat menyita perhatian. Pemain naturalisasi asal Belanda ini dianggap nyawa permainan Persija saat merengkuh titel juara pramusim Piala Menpora 2021.
Hal tersebut bisa dikatakan benar, lantaran lini tengah Persib terlihat lebih hidup berkat kehadirannya. Berperan sebagai gelandang box-to-box, dirinya dituntut bermain mobile sepanjang pertandingan dalam membantu serangan dan pertahanan.
Tiga gol dan empat assist yang dibuatnya bisa menggambarkan kemampuannya dari sisi penyerangan. Tetapi yang paling penting adalah 46 tekel sukses yang dibuatnya merupakan kedua yang terbaik di pos gelandang.
Â
Advertisement
M. Alwi Slamat - Persebaya Surabaya
Kehebatan lini depan Persebaya Surabaya tak bisa lepas dari solidnya lapangan tengah. M. Alwi Slamat merupakan sosok di balik ketangguhan klub berjuluk Green Force itu.
Bisa dibilang, pemain berusia 24 tahun itu merupakan metronom lapangan tengah Persebaya. 1.148 umpan sukses dalam 29 pertandingan yang dijalani merupakan tertinggi keempat di BRI Liga 1 2021/2022.
Tak heran bila Persebaya selalu bisa memainkan permainan atraktif. Alwi menampilkan salah satu performa terbaiknya sejak mentas di kasta tertinggi bersama PSMS Medan pada 2018 lalu.
Â
Brwa Nouri - Bali United
Sejak kemunculannya pada 2018 lalu, Brwa Nouri sudah mendapatkan reputasi sebagai gelandang terbaik di sepak bola Indonesia. Pemain kelahiran Irak tersebut merupakan motor penggerak Bali United.
Seperti musim sebelumnya, Nouri kembali memuncaki daftar teratas pemain dengan umpan sukses terbanyak di BRI Liga 1 2021/2022. Kali ini, ia membuat 1.398 umpan sukses dalam 30 pertandingan atau rata-rata 46 kali per laga.
Pelatih Stefano Cugurra jelas beruntung memiliki pemain berusia 35 tahun tersebut di skuadnya. Berkatnya, Bali United berhasil merebut gelar juara dalam dua musim beruntun.
Advertisement