Bola.com, Surabaya - Eksodus pemain Persebaya Surabaya masih terus berlangsung. Sebanyak enam pemain lokal dipastikan hengkang, yakni Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto, Johan Yoga Utama, David Ariyanto, Reva Adi Utama, dan Ady Setiawan.
Sebelumnya, tiga pemain juga sudah dilepas, yaitu Taisei Marukawa, Bruno Moreira, dan Arsenio Valpoort. Dua nama pertama sangat disayangkan memilih pergi, karena merupakan andalan Persebaya Surabaya di Liga 1 2021/2022.
Baca Juga
Advertisement
Bruno Moreira misalnya. Dia hampir tak tergantikan di tim utama Bajul Ijo pada BRI Liga 1 musim lalu. Dia tampil dalam sebanyak 29 dari 34 pertandingan liga. Dari total jumlah laga itu, Bruno berhasil menyumbang tujuh gol dan tiga assist.
Catatan statistik itu mungkin terlihat biasa saja, apalagi jika dibandingkan dengan Taisei Marukawa yang sudah menyumbang 17 gol dan 10 assist. Tapi, apa yang dilakukan Bruno untuk Persebaya tetap penting.
Kerap menempati winger kiri, Bruno Moreira memiliki pergerakan yang merepotkan pemain bertahan lawan. Dia bisa membuka ruang untuk teman-temannya dalam mencoba melepas tembakan.
Pemain berpostur 178 ini juga bisa ditempatkan sebagai gelandang serang maupun false nine. Kepiawaiannya dalam membawa bola membuat permainan Persebaya lebih atraktif selama musim ini.
Sementara itu, kepergian Taisei Marukawa sempat menyisakan drama. Maklum saja, winger asal Jepang ini keluar sebagai pemain terbaik Liga 1 2021/2022 dan memutuskan bergabung dengan PSIS Semarang.
Keputusannya memilih hengkang dari Persebaya tentu saja membuat kecewa para pendukung Persebaya, Bonek. Apalagi, Marukawa merupakan pemain andalan Bajul Ijo yang menduduki peringkat kelima klasemen akhir dengan 63 angka.
Selain kontribusi lewat gol dan assist, Marukawa merupakan pemain yang memiliki kelincahan dalam membawa bola. Beberapa kali, dia menjadi pemain yang mendapat pengawalan ketat dari tim lawan.
Belum lagi, pemain bernomor punggung 10 tersebut dibekali kemampuan melepas umpan akurat ke jantung pertahanan lawan. Jangan lupakan juga skill tembakan keras yang kerap dicobanya dari luar kotak penalti.
Taisei Marukawa juga memiliki rekor yang unik dengan pernah dua kali meraih gelar Player of the Month pada Oktober 2021 dan Desember 2021. Dia satu-satunya pemain yang pernah dua kali meraih titel tersebut.
Selain itu, masih ada rekor yang dipecahkannya yakni sebagai pemain Jepang yang paling banyak mencetak gol di kompetisi Indonesia. Marukawa pun sukses melewati rekor pemain Jepang lain di Indonesia sebelumnya, yaitu Kenji Adachihara yang mengoleksi 15 gol dalam satu musim saat masih berseragam Bontang FC di ISL 2010-2011.
Apa yang terjadi pada Bruno Moreira dan Taisei Marukawa seolah menunjukkan Persebaya kerap mengorbitkan pemain asing. Namun, ada sejumlah pemain asing yang gagal memenuhi ekspektasi hingga akhirnya dibiarkan pergi.
Berikut ini adalah tiga pemain asing sejak era Liga 1 yang gagal moncer bersama Persebaya Surabaya pada musim pertamanya di Indonesia. Siapa saja mereka?Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Amido Balde
Striker asal Guinea-Bissau itu didatangkan pada awal musim 2019 saat Persebaya ditangani oleh Djadjang Nurdjaman. Dia mendapat beban tinggi sebagai mesin gol Persebaya Surabaya menggantikan David da Silva yang bergabung ke klub Korea Selatan, Pohang Steelers.
Sayang, Amido Balde gagal memenuhi harapan itu. Dia hanya mencetak lima gol dalam sembilan penampilan di Liga 1 2019. Dia sempat mencetak hattrick saat Persebaya menang 4-0 atas Persib Bandung (5/7/2019).
Tapi, Balde kemudian memilih pergi pada bursa transfer pertengahan musim dan bergabung PSM Makassar. David da Silva kemudian dipulangkan dan kembali jadi predator ganas untuk Bajul Ijo.
Â
Advertisement
Jose Wilkson
Sosok satu ini masuk bersamaan dengan Taisei Marukawa dan Bruno Moreira mengisi slot pemain asing Persebaya di Liga 1 2021/2022. Lagi-lagi, striker asal Brasil ini gagal menjawab kebutuhan sebagai ujung tombak tim.
Wilkson yang merupakan striker hanya mampu menyumbang enam gol dari 13 penampilan. Banyak yang menilai dia gagal memenuhi ekspektasi Bonek untuk menjadi mesin gol yang menakutkan lawan.
Dia kemudian dipinjamkan ke Persela Lamongan untuk putaran kedua. Nasibnya lebih sial karena hanya mencetak empat gol dari 13 laga juga. Wilkson malah harus melihat Persela terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Â
Arsenio Valpoort
Striker asal Belanda ini didatangkan pada putaran kedua Liga 1 2021/2022 untuk menggantikan slot Jose Wilkson. Sayang, Arsenio Valpoort malah tampil lebih buruk dari Jose Wilkson.
Arsenio Valpoort masih pada kebiasaannya membuang peluang saat diberi kesempatan. Bahkan, saat sudah di depan gawang, striker berusia 29 tahun itu tetap gagal mengonversinya menjadi gol.
Pemain berdarah Suriname itu benar-benar tampil di luar ekspektasi karena tak bisa menjadi mesin gol Persebaya. Total, dia hanya mampu mencetak sebiji gol dari 11 penampilan. Hal ini tentu membuat manajemen Bajul Ijo enggan memperpanjang kontraknya.
Advertisement