Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani memutuskan untuk menyetop upaya naturalisasi Emil Audero dan Jordy Wehrmann untuk Timnas Indonesia.
Emil Audero sebenarnya menjadi kandidat terkuat untuk menjadi calon pemain naturalisasi keempat Timnas Indonesia. Namun, kiper Sampdoria itu tidak kunjung memberikan jawaban.
Baca Juga
Advertisement
Padahal, perwakilan PSSI telah bertemu dengan manajer Emil Audero sejak awal Maret 2022. Pertemuan itu pun berjalan positif. Sang manajer disebut tidak menolak jika kliennya membela Timnas Indonesia.
PSSI menjadikan Jordy Wehrmann sebagai alternatif sesuai permintaan dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Setali tiga uang dengan Emil Audero, gelandang FC Luzern di Liga Swiss itu juga terkesan enggan.
"Saya tanya, sampai sekarang dia seperti ogah-ogahan seperti itu, tidak jawab-jawab. Jadi kami pikir tidak usah lah kalau pemain seperti itu," kata Hasani ketika dihubungi Bola.com, Minggu (10/4/2022) sore WIB.
"Kalau Emil, dia kan tidak menyatakan iya, juga tidak menolak juga. Jordy juga seperti itu. Ya sudah lah, kalau seperti itu tidak usah," papar Hasani.
Hasani lebih memilih fokus menyelesaikan proses naturalisasi ketiga pemain di Eropa untuk Timnas Indonesia. Ketiganya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama.
"Kami kan juga tidak mau kalau pemain itu tidak punya hati. Jadi, kami fokus ke tiga pemain yang ada saja," jelas Hasani.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bertemu dengan Sandy Walsh dan Jordi Amat
Hasani bertatap muka dengan Sandy Walsh dan Jordi Amat di Mechelen, Belgia pada Jumat (8/4/2022). Dia memang berada di Eropa, tepatnya Belanda sejak beberapa waktu lalu untuk menemui kedua pemain yang diproyeksikan membela Timnas Indonesia itu.
Dalam pertemuan tersebut, Hasani bertemu dengan keluarga besar Jordi Amat. Namun, Sandy Walsh hanya seorang diri.
Hasani menjelaskan bahwa nenek Jordi Amat, yang berasal dari Indonesia, mengaku bangga cucunya jika bisa membela Timnas Indonesia.
"Ternyata, Jordi membawa keluarga besarnya. Ada ayahnya, ibunya, adiknya, kakeknya, dan neneknya. Kalau Sandy, datang sendiri," kata Hasani.
"Kami bertemu di tengah-tengah. Sandy dari kota di Belgia, Jordi juga. Saya dari Amsterdam, Belanda. Dicari titik tengahnya. Tapi di Belgia," imbuh Hasani.
Dalam pertemuan itu, Hasani juga membawa dokumen yang perlu bertanda tangan Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Advertisement
Belum Bertemu Shayne Pattynama
Hasani membutuhkan tanda tangan di atas materai keduanya untuk melengkapi surat pernyataan bersedia pindah warga negara.
"Kami banyak membahas pada pertemuan itu. Kami ngobrol dan saling kenal. Neneknya Jordi bangga banget kalau anaknya bisa bermain di Timnas Indonesia," imbuh Hasani.
"Saya juga membawa surat yang mesti bertanda tangan kedua pemain itu. Sudah itu saja sih. Setelah itu, saya kembali ke Belanda dan menonton FC Utrecht. Saya bertemu dengan Bagus Kahfi," jelasnya.
Hasani baru bertemu dengan Sandy Walsh dan Jordi Amat, namun belum dengan Shayne Pattynama. Sebab, pemain berusia 23 tahun itu sedang bermain di Liga Norwegia.
Hasani bilang bahwa Shayne Pattynama baru bisa datang ke Belanda pada Rabu (13/4/2022), sementara pada hari yang sama ia akan pulang ke Indonesia.
"Saya belum bertemu Pattynama karena dia di Norwegia. Dia berjanji pada Rabu, 14 April 2022 akan ke Belanda. Namun, Rabu siang saya akan pulang. Mudah-mudahan bisa bertemua atau lihat nanti," papar Hasani.