Bola.com, Jakarta - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) prihatin dengan maraknya ujaran kebencian yang diterima pemain. Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, bahkan menyebut ada pemain yang takut membela Timnas Indonesia karena khawatir menerima ujaran kebencian dari masyarakat.
Hate speech yang diterima pemain klub hingga Timnas Indonesia meliputi umpatan hingga yang berbau SARA (Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan). Masalah tersebut membuat APPI tergerak membentuk Divisi Cyber yang nantinya bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia.
Advertisement
"Sebenarnya saya sudah lama ingin itu. Saya lihat ini berdampak sangat luar biasa ke pemain. Ini agar pemain tidak terbebani," kata Andritany ketika ditemui di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
"Dampaknya itu bisa sampai ke timnas. Bahkan, ada pemain yang masuk ke timnas sampai takut untuk bermain dan tidak bermain lepas. Sebab, efeknya hingga ke keluarga, orang terdekat, dan orang yang mereka cintai," ucap Andritany.
Adanya Divisi Cyber APPI diharapkan Andritany bisa menjadi wadah perlindungan bagi para pemain dalam menghadapi hate speech. Kiper Persija Jakarta itu meminta pemain tak segan-segan melaporkan bila menerima tindakan tidak menyenangkan di dalam dan luar lapangan ketika bermain di klub maupun Timnas Indonesia.
"Kami akan membuat kerja sama agar pemain yang tidak mengerti bisa melapor. Caranya seperti ini. Kami meningkatkan diri dengan adanya divisi ini," tegas Andritany.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengalaman Pribadi
Andritany Ardhiyasa pernah mendapatkan pengalaman pahit terkait ujaran kebencian saat di Timnas Indonesia dan Persija Jakarta. Teranyar, kiper berusia 30 tahun itu mengambil tindakan hukum dengan melakukan somasi.
“Ujaran kebencian yang kemarin bisa dibilang masih yang level terendah pernah saya hadapi. Saya pernah merasakan ujaran kebencian yang luar biasa pada 2019," kenang Andritany.
"Waktu saya bermain di timnas. Saya dihujat di media sosial, bahkan oleh puluhan ribu orang di stadion," ujar Andritany.
Advertisement
Markas Suporter
Perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 sudah berakhir dengan menyuguhkan berbagai keseruan yang memicu adrenalin, laga-laga panas, dan kejutan-kejutan menarik. Kesuksesan perhelatan BRI Liga 1 2021/2022 tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama banyak pihak, dan semuanya layak mendapat apresiasi.
Apresiasi khusus ditujukan kepada suporter yang turut menyukseskan kompetisi Liga 1 melalui kampanye #Dukungdarirumah. Komitmen suporter untuk disiplin mendukung tim kesayangannya meskipun dari rumah, merupakan salah satu kunci penting kesuksesan penyelenggaraan Liga 1 musim ini.
Kesuksesan Liga 1 2021/2022 tersebut menginspirasi lahirnya program Markas Suporter. Program ini merupakan inisiasi dari Kapanlagi Youniverse melalui Bola.com dan Bola.net dengan PSSI untuk menjadi wadah sekaligus rumah para suporter Tanah Air. Markas Suporter diharapkan jadi tempat untuk saling berbagi informasi dan silaturahmi antarsuporter baik melalui konten digital maupun aktivasi offline.
Program tersebut akan dibuka dengan Event Live Streaming Markas Suporter yang diadakan pada Kamis, 14 April 2022. Selain jadi event pembuka, acara itu juga akan menjadi ajang apresiasi kepada para suporter yang telah menyukseskan kompetisi Liga 1 musim 2021/2022.
Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita, dan Head of Dept Suporter Development and Fan Engagement PSSI, Budiman Dalimunthe, akan datang langsung ke Studio KLY untuk mengikuti acara bincang santai dengan jurnalis Bola.com, dan perwakilan suporter dan klub dari Liga 1 juga akan mendapat undangan bergabung pada acara tersebut secara online. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, juga diharapkan akan bergabung dalam perbincangan santai itu secara online.
Jadi, jangan lupa menyaksikan acara Event Live Streaming Markas Suporter di Vidio pada 14 April 2022, pukul 16.00 WIB.