Bola.com, Jakarta - Sebelum dikenal sebagai satu di antara pemain asing bintang di Liga 1, Taisei Marukawa menjalani karier yang sulit. Terutama ketika ia pertama kali menjajal sepak bola Eropa.
Klub Eropa pertama Marukawa adalah Senglea Athletic. Sebuah klub yang berasal dari Malta. Tentu bukan negara yang dikenal memiliki tradisi sepak bola yang kuat di Eropa.
Advertisement
Kepada kanal Youtube Nakashun Channel, Marukawa menceritakan gaji pertama yang ia terima dari Senglea Athletic. Menurut dia gaji yang saat itu saya terima sangat sedikit.
Bahkan hanya bisa dibuat biaya hidup saja. Tidak bisa sedikit disisihkan untuk menabung.
"Gaji pertama di Malta sedikit sekali, cukup untuk hidup saja. Ditabung pasti tidak bisa," ujar Taisei Marukawa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ambil Keputusan kembali ke Asia
Taisei Marukawa menjalani dua setengah tahun berkarier di Eropa. Setelah dari Senglea, ia pindah ke klub Malta yang lain yakni Valletta pada Agustus 2020.
Enam bulan di Valletta, Marukawa mencoba peruntungan di Lativa. Di negara tersebut Marukawa memperkuat klub bernama Noah Jurmala.
Setelah itu, Marukawa memutuskan kembali ke Asia. Umur dan pendapatan yang lebih tinggi jadi pertimbangkan Marukawa saat itu. Sehingga pada tahun 2021 ia menerima tawaran untuk pindah ke Persebaya Surabaya.
"Bingung juga tapi saya waktu itu 24 tahun, jujur kalau masih 20 tahun saya mungkin tetap di Eropa, tapi waktu itu sudah 24 dan saya lihat orang sekitar, jujur rasanya lebih baik mencari uang dan saya putuskan main di Asia," jelasnya.
Advertisement
Setara Gaji Pemain J1 League
Musim perdana Marukawa di Indonesia berjalan sangat mulus. Ia menjadi bintang di Persebaya dengan mencetak 17 gol dan 10 assist.
Penampilan apik itu mengantarkan Marukawa menjadi pemain terbaik BRI Liga 1 2021/2022. Hal itu juga membuatnya bisa mendapatkan gaji lebih besar di PSIS Semarang.
Bahkan, menurut Marukawa gajinya saat ini setara dengan para pemain yang berlaga di J1 League alias liga kasta tertinggi di Jepang. Meski ia enggan menyebut angka pasti gajinya tersebut.
"Gaji saya jadi setara dengan gaji pemain J1, puluhan kali lipat dengan gaji waktu saya di Malta," tandasnya.