Bola.com, Makassar - PSM Makassar baru saja memastikan Wiljan Pluim tetap menjadi bagian skuad Juku Eja di kompetisi kasta tertinggi musim depan. Penegasan ini diunggah manajemen PSM lewat akun instragram klub, Selasa (19/4/2022) dinihari.
Pluim yang sudah membela tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan sejak 2016 ini dinilai berkontribusi besar dengan pencapaian terbaik membawa PSM meraih trofi juara Piala Indonesia 2018/2019.
Baca Juga
Advertisement
Kemampuan Pluim memang tak sebaik ketika dirinya pertama kali bergabung di PSM. Namun di BRI Liga 1, Pluim tetap mejadi pilar tim dengan menjadi pencetak gol tersubur di PSM dengan koleksi 7 gol dari 30 laga.
Secara keseluruhan, gelandang berpaspor Belanda ini sudah tampil dalam 129 laga dengan koleksi 34 gol pada kompetisi kasta tertinggi Indonesia.Penegasan ini sekaligus menepis rumor Pluim bakal hengkang dari PSM setelah dikaitkan dengan sejumlah klub tanah air. Diantaranya PSS Sleman dan PSIS Semarang.
"PSM tak hanya butuh Wiljan Pluim dari sisi teknis. Ia bakal jadi role model buat pemain lain di PSM," ungkap Munafri pada awak media Makassar pada berbagai kesempatan.
Kontribusi dan totalitas di lapangan hijau jadi kriteria utama manajemen PSM dalam merekrut atau mempertahankan pemain untuk menghadapi persaingan musim depan.
Sejumlah nama pun beredar di kalangan media dan suporter PSM Makassar, yang digadang-gadang jadi pilar Juku Eja di Piala AFC dan BRI Liga 1. Khusus untuk pemain yang dipertahankan, Bola.com memilih empat nama lain selain Pluim dengan mengacu pada pernyataan Munafri di atas. Siapa saja? Simak ulasannya:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Erwin Gutawa
Usai BRI Liga 1, Erwin Gutawa dikaitkan dengan Barito Putera yang kabarnya ingin memakai jasanya musim depan. Meski begitu, pada awak media Makassar, pria kelahiran Kabupaten Bone, 6 Juli 1992 ini mengaku menjadikan PSM Makassar sebagai opsi utama.
"Saya menunggu kabar dari manajemen. Secara pribadi, saya masih ingin menjadi bagian dari PSM musim depan," tegas Erwin.
PSM memang jadi tim spesial buat Erwin. Pasalnya, sebelum direkrut pada 2021, Erwin menghabiskan karier profesionalnya di kompetisi kasta kedua.
Ia pun kemudian lekat dengan skuad Juku Eja setelah tampil apik di Piala Menpora 2021. Di BRI Liga 1, ia tercatat tampil dalam 18 laga bersama Juku Eja. Penampilan militan dengan tekel keras untuk mengadang striker lawan jadi ciri khas Erwin.
Advertisement
2. M. Arfan
M. Arfan menjadi pemain PSM yang paling sering tampil di BRI Liga 1. Gelandang jangkar asli Makassar ini hanya absen tiga kali dari total 34 laga timnya. Itu pun karena akumulasi kartu kuning.
Arfan yang bergabung di PSM sejak 2017, tercatat sudah tampil dalam 92 laga bersama skuad Juku Eja dengan koleksi dua gol.Saat beraksi di lapangan, Arfan memang lebih banyak berdiri di depan stoper sebagai penghalau serangan lawan.
Namun, Arfan pun sesekali merangsek ke area 16 pertahanan tim lawan. Dengan cara ini, ia mampu mencetak dua gol di BRI Liga 1. Aksinya itu membuat Arfan mulai dikaitkan dengan sejumlah klub usai BRI Liga 1. Teranyar, eks gelandang timnas U-23 ini dikaitkan dengan juara Liga 1 2017, Bhayangkara FC.
3. Yakob Sayuri
Yakob Sayuri direkrut PSM dari Barito Putera jelang Liga 1 2020. Meski kompetisi terhenti, aksi Yakob di Liga 1, Piala AFC 2020 serta Piala Menpora 2021 menarik perhatian Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia.
Yakob pun menjadi bagian dari skuad Garuda di kualifikasi Piala Dunia 2022.
Kelebihan yang menonjol pada penyerang sayap kelahiran 9 September 1997 ini adalah kecepatan dan kejeliannya dalam mencari celah kosong di area pertahanan lawan untuk membuka peluang mencetak gol.
Di BRI Liga 1, Yacob tercatat tampil dalam 29 laga dengan koleksi 6 gol. Usai kompetisi, saudara kembari Yance Sayuri ini pun dikaitkan dengan Persija Jakarta.
Advertisement
4. Rasyid Bakri
Rasyid Bakri menjadi pemain terlama di PSM. Eks gelandang timnas U-23 ini menjadi bagian skuad Juku Eja sejak 2011 dan tak pernah berpindah klub meski banyak tawaran yang menggodanya.
Total, pria kelahiran Kabupaten Gowa, 17 Januari 1991 ini tampil dalam 135 laga bersama PSM dengan koleksi 13 gol.Meski agresivitasnya tak sebaik musim sebelumnya, kontribusi Rasyid di BRI Liga 1 terbilang besar.
Ia menjadi pemain starter pada beberapa laga PSM di pengujung musim untuk menyelamatkan diri dari ancaman degradasi. Totalitasnya di lapangan serta sikapnya yang santun membuat Rasyid layak dipertahankan untuk membimbing para juniornya.