Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2021/2022 sudah berakhir Maret lalu. Banyak pemain bermunculan dan membuat nilai pasar mereka naik. Tak terkecuali di sektor penjaga gawang.
Kali ini Bola.com membuat lima kiper dengan nilai pasar termahal di BRI Liga 1. Bisa dibilang mayoritas kiper papan tanah air masih masuk daftar ini.
Baca Juga
Advertisement
Namun ada satu nama yang baru muncul. Yakni kiper asing Arema FC, Adilson Maringa. Sebab, pemain 31 tahun asal Brasil ini tampil memukau di musim pertamanya bersama tim berjuluk Singo Edan.
Selain Maringa, ada Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Nadeo Argawinata (Bali United), Muhammad Riyandi (Barito Putera), dan Teja Paku Alam (Persib Bandung).
Dari nama-nama kiper lokal tersebut, Riyandi bisa dibilang sedang naik daun. Maklum, dia masih berusia 22 tahun dan sempat tampil menawan bersama Timnas Indonesia dan Barito Putera.
Berikut rincian nilai pasar lima kiper termahal di BRI Liga 1:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Adilson Maringa (Rp 5,65 Miliar)
Tidak mengejutkan jika Maringa jadi kiper dengan nilai pasar tertinggi saat ini. Selain statusnya pemain asing, performanya musim lalu juga luar biasa. Maringa tampil dalam 30 pertandingan dan kemasukan 23 gol. Mantan kiper klub kasta kedua Liga Portugal, Vilafranquense ini juga membukukan 14 cleansheet. Terbanyak diantara kiper lainnya.
Performa gemilang itu membuat nilai pasarnya naik dua kali lipat lebih. Karena saat didatangkan Arema awal tahun 2021, Maringa masih punya nilai 2,17 Miliar Rupiah. Sebelum jadi rebutan tim lain, manajemen Arema sudah memagarinya dengan kontrak berdurasi dua musim kedepan.
Kelebihan Maringa tak lepas dari posturnya 194 cm. Itu ditunjang dengan reflek yang bagus. Banyak penyelamatan gemilang dilakukan. Kiper lain di Liga 1 pun ikut memberikan pujian atas performanya musim lalu.
Advertisement
Andritany Ardhiyasa (5,21 Miliar Rupiah)
Satu dekade ini, Andritany selalu masuk dalam daftar kiper papan atas Indonesia. Meski akhir-akhir ini dia tak dilirik Timnas Indonesia, tapi nilai pasar Andritany tak turun. Sejak 2020 lalu, nilai pasarnya tetap 5,21 Miliar Rupiah.
Bersama Persija Jakarta musim lalu, Andritany tampil dalam 28 pertandingan. Jumlah kebobolannya tergolong banyak, 35 gol. Catatan cleansheetnya hanya 5 kali. Tapi bukan berarti kiper 30 tahun ini sudah habis. Di kebobolan banyak gol juga karena sistem pertahanan Persija sedang buruk.
Saat ini, Andritany masih dipercaya sebagai kapten utama Persija. Artinya, dia punya jiwa kepemimpinan. Itu jadi nilai lebihnya. Dan banyak yang menilai Andritany masih layak dilirik Timnas Indonesia.
Nadeo Argawinata (Rp5,21 Miliar)
Nilai pasar kiper Bali United ini sama dengan seniornya di Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa. Yakni 5,21 Miliar Rupiah. Tahun ini nilai pasar Nadeo meningkat. Karena musim lalu, nilainya 4,78 Miliar Rupiah. Itu tak lepas dari kinerja kiper 25 tahun asal Kediri tersebut bersama Bali United dan Timnas Indonesia.
Musim ini, Nadeo punya penampilan tak terlalu banyak di Liga 1. Dia bermain 17 kali dan kemasukan 10 gol. Tapi Nadeo berhasil mencatatkan 10 kali cleansheet. Itu kuncinya. Jadi, hanya dalam 7 pertandingan gawangnya dijebol pemain lawan.
Tapi performa menawannya juga diperlihatkan dalam ajang Piala AFF 2020 yang digelar di Singapura tahun lalu. Nadeo tampil dalam 6 laga krusial bersama Timnas Indonesia. Bisa dibilang Nadeo adalah kiper utama Timnas Indonesia waktu itu dan sampai saat ini.
Advertisement
Muhammad Riyandi (Rp4,35 Miliar)
Dia adalah salah satu kiper masa depan Indonesia. Di usia 22 tahun, Riyandi sudah terpanggil memperkuat Timnas Indonesia di kelompok usia hingga senior. Musim lalu, nilai pasarnya masih 3,48 Miliar Rupiah. Tapi tahun ini naik menjadi 4,35 Miliar Rupiah.
Padahal timnya, Barito Putera di BRI Liga 1 berada di papan bawah. Mereka harus berjuang untuk selamat dari degradasi hingga akhir musim. Karena sering dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia, Riyandi hanya tampil dalam 15 laga bersama Barito Putera di BRI Liga 1 musim lalu. Dia kebobolan 17 gol dan mencatatkan 4 cleansheet.
Riyandi cukup banyak kebobolan karena Barito Putera sedang dalam musim yang sulit. Performa timnya kurang stabil dan membuat gawang Riyandi rentan dijebol lawan. Tapi diprediksi beberapa tahun kedepan nilai pasarnya akan lebih tinggi.
Teja Paku Alam (Rp3,91 Miliar)
Sebenarnya Teja adalah kiper terbaik di BRI Liga 1 musim lalu. Dia tampil dalam 24 pertandingan dan hanya kemasukan 13 gol. Kiper 28 tahun ini juga mencatatkan cleansheet dalam 13 pertandingan. Catatan yang luar biasa. Wajar jika Persib jadi tim dengan jumlah kemasukan paling minim musim lalu. Hanya saja dia sempat beberapa kali absen karena cedera.
Meski tampil apik, tapi kenaikan nilai pasar Teja tak begitu signifikan. Tahun lalu, nilai pasarnya 3,48 Miliar Rupiah. Jadi hanya naik 0,43 Miliar Rupiah. Bisa jadi karena tahun ini dia tak dilirik Timnas Indonesia. Karena dua kiper lain seperti Nadeo dan Riyandi nilai pasarnya naik signifikan setelah terpanggil membela Merah Putih.
Perlu diketahui, nilai pasar Teja tahun ini sama dengan saat dia masih membela Semen Padang musim 2019 silam. Padahal waktu itu Semen Padang terdegradasi di ke Liga 2. Namun Teja masih sempat jadi bagian Timnas Indonesia.
Sumber: Transfermarkt
Advertisement