Bola.com, Surabaya - Pelatih Aji Santoso tercatat sebagai pelatih terlama yang pernah menangani Persebaya Surabaya sejak 2019. Dia sudah hampir tiga tahun berstatus sebagai arsitek tim berjulukan Bajul Ijo tersebut.
Selain itu, Persebaya Surabaya juga merupakan klub terlama yang ditangani oleh pelatih asal Malang itu. Sebelumnya, Aji pernah menjadi pelatih kepala Persela Lamongan selama dua tahun, yakni pada 2017-2019.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Kini, pelatih berusia 52 tahun itu malah diikat kontrak dua tahun oleh manajemen Bajul Ijo. Aji Santoso sendiri menyatakan ingin lebih lama lagi bisa menjadi pelatih kepala Persebaya.
“Setelah saya melakukan perpanjangan kontrak dengan manajemen, itu sudah mencatat sejarah bahwa Persebaya satu-satunya tim yang paling lama (ditangani),” kata Aji Santoso dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Official Persebaya.
“Ditambah dua tahun, nanti mungkin bisa lima sampai enam tahun bersama Persebaya. Bagaimana caranya Persebaya Surabaya bisa menorehkan tinta emas, yaitu membawa juara,” ucap mantan kapten Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Total 5 Pelatih
Sejak 2017, atau momen mulai diakui kembali oleh PSSI, Persebaya Surabaya tercatat sudah mempekerjakan total lima pelatih. Pertama adalah Iwan Setiawan yang mulanya ditunjuk sebagai pelatih untuk Liga 2 2017.
Namun, sosok satu ini terlibat friksi dengan suporter sehingga membuat manajemen klub memutuskan memecatnya setelah hanya empat bulan bekerja sama.
Tongkat kepelatihan lantas dilanjutkan oleh Alfredo Vera per Mei 2017. Dia pun mampu membawa Bajul Ijo menjuarai Liga 2 2017 yang sekaligus tiket promosi ke Liga 2. Sayang, kariernya terhenti pada Juli 2018.
Baru pada Agustus 2018, Djadjang Nurdjaman hadir sebagai pengganti. Kiprahnya juga hanya bertahan setahun saja karena dia kemudian dipecat pada Agustus 2019.
Berikutnya, sempat muncul Alfred Riedl yang disebut jadi pelatih kepala tapi tak pernah tiba di Surabaya. Jabatan itu kemudian diisi oleh Wolfgang Pikal yang mulanya asisten pelatih. Kiprahnya terhenti pada Oktober 2019.
Advertisement
Sang Juru Selamat
Aji Santoso lantas datang sebagai juru selamat Persebaya yang saat itu sedang tertahan di peringkat kesembilan Liga 1 2019. Secara ajaib, dia mampu membawa Bajul Ijo menduduki posisi runner-up klasemen akhir.
Sosok pelatih berlisensi AFC Pro ini memang cocok dengan karakter Persebaya. Maklum saja, Aji pernah berkarier sebagai pemain di Kota Pahlawan. Dia merupakan kapten Bajul Ijo yang menjuarai Liga Indonesia 1996-1997.
Pengalamannya sebagai orang yang sudah paham seluk beluk Persebaya bisa diterapkan sebagai pelatih. Dia lantas membawa timnya menduduki peringkat kelima klasemen akhir BRI Liga 1 2021/2022 dan itu sesuai target manajemen klub.
“Kalau saya inginnya selama mungkin berada di Persebaya. Selama ini mungkin lumayan bagus, nomor dua dan nomor lima. Tapi, mudah-mudahan, di dua tahun ini saya bisa membawa Persebaya jadi juara,” ucapnya.
Aji Santoso sendiri mampu mencuri perhatian dengan meraih titel pelatih terbaik di BRI Liga 1 2021/2022. Dia berhasil mengalahkan Stefano Cugurra Teco, yang sebenarnya membawa Bali United menjadi juara musim ini.
Manajemen Persebaya kini menaikkan target kepada Aji Santoso untuk musim depan dengan mampu menembus posisi yang menembus kompetisi Asia. Selama dua musim, pelatih berusia 51 tahun itu juga diberi beban mencetak tim juara.
Posisi Persebaya Musim Lalu
Advertisement