Sukses


5 Pemain Asing dengan Debut Terbaik di Liga 1: Playmaker Jos, Penyerang Tajam, hingga Kiper Tangguh

Bola.com, Jakarta - Pada era sepak bola modern seperti sekarang, keberadaan pemain asing merupakan bagian yang tak terpisahkan. Para ekspatriat ini terlibat di seluruh kompetisi kasta tertinggi di belahan dunia manapun, tak terkecuali di Indonesia, Liga 1.

Namun, mencari pemain asing yang tepat bukanlah hal yang mudah. Bahkan pemain sekelas Michael Essien pun kesulitan beradaptasi dengan kerasnya sepakbola tanah air dan gagal memberikan dampak besar pada Persib Bandung pada tahun 2017.

Belasan pemain asing mencoba peruntungannya di sepakbola nasional setiap tahunnya. Tetapi dari pemain-pemain yang datang ini, tak sedikit yang akhirnya terlempar dari skuad utama.Meski begitu, tetap ada beberapa nama yang berhasil mengecap kesuksesan di musim perdananya.

Walaupun tak semuanya mampu mempersembahkan gelar, para pemain ini sanggup menjadi pilar utama permainan timnya.

Tanpa bermaksud mengecilkan pera penting pemain lain, Bola.com memilih lima pemain asing yang sukses menaklukkan kerasnya Liga 1. Siapa saja mereka? Berikut ulasan selengkapnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Paulo Sergio - Bhayangkara FC (2017)

Pemain Bhayangkara FC, Paulo Sergio, Ilija Spasojevic, Lee Yoo-Joon merayakan keberhasilan meraih gelar juara Liga 1 2017 di Stadion Patriot Bekasi, Sabtu (12/11/2017). Bhayangkara kalah 1-2 lawan Persija. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Hadir dengan status marquee player, tak membuat Paulo Sergio tinggi hati. Ia tetap bermain dengan karakternya yang disiplin dan penuh kerja keras di lapangan tengah Bhayangkara FC pada Liga 1 2017.

Pelatih Simon McMenemy berhasil mengeluarkan potensi terbaik yang dimiliki pemain jebolan Sporting Lisbon ini. Trofi juara di akhir musim plus gelar pemain terbaik merupakan bukti kehebatannya.

Setelah dua musim bermain bersama The Guardian, Paulo memilih hengkang ke Bali United pada musim 2019. Di klub barunya, ia kembali merasakan gelar juara. Tetapi petualangannya di Indonesia harus berakhir lantaran pandemi Covid-19.

3 dari 6 halaman

Sylvano Comvalius

Striker Bali United, Sylvano Comvalius, usai tampil melawan Bhayangkara FC pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Patriot, Bekasi, Jumat (29/9/2017). Bhayangkara menang 3-2 atas Bali. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Striker Bandung Raya, Peri Sandria memberikan standar tinggi bagi penyerang manapun yang bermain di Indonesia. Catatan 34 gol dalam semusim pada musim pertama Liga Indonesia di tahun 1994/95 merupakan rekor yang sulit terlampaui.

Tetapi setelah 22 tahun, pencapaian tersebut akhirnya pecah. Sylvano Comvalius yang kala itu menjadi pemain Bali United berhasil menciptakan 37 gol dalam kampanye mengagumkan klub berjulukan Serdadu Tridatu tersebut pada musim 2017.

Sayangnya, kariernya 'hancur' setelah gagal bersama Suphanburi FC dan Kuala Lumpur FA. Pulang ke Indonesia dengan memperkuat Arema FC dan Persipura Jayapura tak cukup menyelamatkannya. Setelah bermain untuk klub divisi ketiga Liga Belanda, Quick Boys, ia memilih pensiun.

4 dari 6 halaman

Marko Simic

Marko Simic - The Croatian Sniper (Bola.com/Adreanus Titus)

Teror Marko Simic bersama Persija Jakarta tampak jelas dalam turnamen pramusim Piala Presiden 2018. Sebelas gol yang dibuatnya mengantarkan Macan Kemayoran menjadi jawara dengan status topskor dan pemain terbaik.

Performa hebatnya terulang di kompetisi liga pada tahun yang sama. Secara gemilang, penyerang asal Kroasia tersebut membantu timnya merebut gelar juara dengan melewati PSM Makassar di dua pekan terakhir.

Di musim selanjutnya, Simic juga menjadi ancaman terbesar dengan mengemas 28 gol yang membuatnya menjadi topskor. Sayangnya, performa Persija secara keseluruhan tak cukup baik.

5 dari 6 halaman

Adilson Maringa

Adilson Maringa. Kiper asal Brasil berusia 31 tahun ini baru di awal musim ini memperkuat Arema FC di BRI Liga 1. Namun ia langsung klop dengan lini belakang Singo Edan. Total tampil 30 laga, ia mampu mencatat 14 kali clean sheet di BRI Liga 1 dan kebobolan 23 gol. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kiper asal Brasil ini merupan salah satu kunci kesuksesan Arema FC bersaing di papan atas BRI Liga 1 2021/22. Ia menjadi sosok tangguh di bawah mistar yang membuat klub berjuluk Singo Edan itu sempat tak terkalahkan dalam 23 laga.

Tak hanya itu, Adilson Maringa juga mampu menjadi penjaga gawang dengan catatan clean sheet terbanyak di Liga 1. 14 laga tanpa kebobolan membuatnya berada di atas kiper hebat macam Teja Paku Alam dan Awan Setho.

Satu catatan menarik lainnya, mantan penggawa Vilafranquense ini berhasil memecahkan rekor cleansheet terlama yang sebelumnya dikuasai Adhitya Harlan. Ia menjaga gawangnya tetap steril selama 503 menit.

 

6 dari 6 halaman

Taisei Marukawa

Dengan 17 golnya, Taisei Marukawa juga menjadi pemain Jepang paling subur yang pernah berlaga di Liga Indonesia. Rekor sebelumnya dipegang oleh Kenji Adachihara yang mampu mencetak 15 gol bersama Bontang FC di ISL musim 2010/2011. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ketajaman lini depan Persebaya Surabaya sepanjang BRI Liga 1 2021/22 tak lepas dari keterampilan Taisei Marukawa. Pria asal Jepang itu berhasil menjadi kunci permainan klub berjulukan Green Force tersebut.

Catatan 17 gol dan 10 assist membantu Persebaya bersaing di papan atas. Sayangnya, beberapa kekalahan di momen krusial membuat mereka terlempar dalam persaingan.

Pada akhir musim, Taisei mendapat predikat sebagai pemain terbaik BRI Liga 1 2021/22. Sayangnya, Persebaya harus melepasnya ke PSIS Semarang lantaran tak menemui kesepakatan soal pembaruan kontrak.

Video Populer

Foto Populer