Bola.com, Jakarta - Vietnam kembali menunjukkan dominasinya atas Timnas Indonesia U-23 di level SEA Games. Di Stadion Stadion Viet Tri, Phu Tho, Jumat (6/5/2022) malam WIB, tim asuhan Park Hang-seo mengalahkan skuad Garuda Muda dengan skor tiga gol tanpa balas.
Ini jadi kekalahan kedua beruntun Timnas Indonesia U-23. Sebelumnya, pada SEA Games 2019, Vietnam juga menang dengan hasil sama saat berlaga pada partai final.
Advertisement
Dihubungi Bola.com pascalaga, eks pelatih PSM Makassar dan Persipura Jayapura, Raja Isa, menilai sukses Vietnam melibas Indonesia tak lepas dari peran penting Park Hang-seo.
"Coach Park Hang-seo bukan hanya jeli dalam meracik taktik tapi juga mampu membuat mental pemain Indonesia terkesan tidak siap menghadapi Vietnam pada laga tadi," ujar Raja Isa.
Pelatih yang kini menangani klub Liga 1 Bangladesh, Muktijoddha Sangsad KC merujuk pernyataan Park Hang-seo sebelum laga yang menyebut Timnas Indonesia U-23 Indonesia sebagai tim yang perkembangannya sangat pesat dibandingkan SEA Games sebelumnya.
Di mata Raja Isa, pujian itu justru membuat skuad Garuda terlena dan menghadirkan ekspetasi yang tinggi di kalangan pendukung Timnas Indonesia.
Padahal, Vietnam U-23 di SEA Games edisi ini sudah lama berlatih bersama dan memiliki semangat juang yang tinggi. "Sejak ditangani Park Hang-seo, Vietnam selalu tampil militan dan pantang kalah. Dia juga terus berusaha membangun kepercayaan diri dan keyakinan dalam tim. Jadi, siapa pun pemain yang dimainkan, Vietnam selalu dominan karena menjadikan setiap laga ibarat perang yang harus dimenangkan," tegas Raja Isa.
Alhasil, Raja Isa melihat justru Fachruddin Aryanto dan kolega yang terkesan tertekan sepanjang laga. Kondisi ini membuat Vietnam jadi leluasa mengembangkan permainan sekaligus mendominasi pertandingan serta mendapatkan banyak peluag. "Di babak pertama saja, Vietnam sudah mendapatkan 6-7 peluang yang seharusnya menjadi gol," kata Raja Isa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perubahan Taktik Ala Park Hang-seo
Dari sisi teknik, Raja Isa memuji kejelian Park Hang-seo membaca taktik yang diterapkan Shin Tae-yong. Melihat empat bek Indonesia yang lebih banyak menunggu di area 16 di babak pertama, Park Hang-seo merubah cara bermain timnya, di mana mereka tak lagi banyak melepaskan umpan dari sisi sayap.
"Pemain Indonesia agak lemah dalam duel satu lawan satu. Itulah mengapa Vietnam lebih dominan bermain dengan bola pendek yang cepat di area pertahanan Indonesia. Hasilnya, lini belakang Indonesia terlihat panik dan Vietnam bisa mendapatkan tiga gol di babak kedua," terang Raja Isa.
Raja Isa juga menyoroti pergantian pemain yang dilakukan Shin Tae-yong di babak kedua yang tidak mampu meningkatkan performa tim. Terutama dengan masuknya Ronaldo Kwateh menggantikan Irfan Jauhari.
"Ronaldo memang memiliki talenta dan sempat dipuji Park Hang-seo. Tapi, secara mental, dia belum siap bermain di level SEA Games. Jadi, wajar kalau Shin Tae-yong menarik keluar Ronaldo," papar Raja Isa.
Di lain pihak, tiga pemain senior Indonesia yakni Marc Klok, Fachruddin Aryantp dan Ricky Kambuaya tidak tampil dengan kemampuan terbaiknya. "Mereka juga gagal menjadi leader di lapangan. Fachruddin malah gagal menghalau bola sehingga Vietnam mendapatkan golnya," pungkas Raja Isa.
Advertisement