Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 berduel melawan Vietnam U-23 di laga perdana Grup A cabor sepak bola SEA Games 2021 di Viet Tri Stadium, Jumat (06/05/2022) malam WIB. Ada lima pelajaran yang mesti disimak dari pertandingan ini.
Pertandingan sempat berlangsung alot di babak pertama. Timnas Indonesia bisa menahan permainan Vietnam.
Baca Juga
Advertisement
Sang tuan rumah pun tampak kesulitan menembus pertahanan skuat Garuda. Namun secara perlahan Vietnam mampu membuka celah di pertahanan Merah Putih.
Pada akhirnya Vietnam pun bisa mencetak gol pada menit 54 melalui Linh Nguyen Tien. 20 menit kemudian, mereka bisa mencetak gol lagi melalui Dung Do Hung. Derita Indonesia bertambah setelah pada menit ke-88, tuan rumah bisa memperlebar keunggulannya melalui gol Dong Lee Van.
Pada akhirnya, Vietnam pun akhirnya menang telak 3-0 atas Timnas Indonesia U-23. Dari laga ini, pelajaran apa yang bisa dipetik? Simak ulasannya di bawah ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merindukan Asnawi
Di laga kali ini, Timnas Indonesia tak diperkuat dua pemain andalannya. Mereka adalah Asnawi Mangkualam dan Elkan Baggott.
Jadi di pos bek kanan, Shin Tae-yong memainkan Rio Fahmi sebagai pengganti Asnawi. Mulanya semuanya tampak baik-baik saja.
Namun pada satu titik di babak pertama pertahanamnya bisa ditembus oleh pemain nomor 10 Vietnam. Sejak momen itu, lawan pun paham bahwa ini merupakan salah satu area yang bisa mereka tembus.
Vietnam pun sering mengincar sisi kanan pertahanan Indonesia. Gol pertama mereka pun berasal dari serangan di sektor tersebut.
Mungkin saja, jika ada Asnawi, situasinya akan berbeda. Namun Rio tak perlu berkecil hati. Laga ini bisa menjadi pelajaran berharga baginya.
Â
Advertisement
Ada Apa Dengan Ronaldo?
Di laga ini, Timnas Indonesia memainkan Irfan Jauhari sebagai penyerang tunggal di lini serang. Irfan sempat menunjukkan semangat juang yang oke melawan Vietnam.
Ia berlari tak kenal lelah mengejar bola. Namun setelah satu jam laga berlangsung, ia ditarik keluar.
Shin Tae-yong menggantikannya dengan Ronaldo Kwateh. Akan tetapi Ronaldo cuma sebentar saja.
Pada menit ke-82, Ronaldo ditarik keluar. Ia kemudian digantikan oleh Marselino Ferdinan.
Jelas ada tanda tanya besar terkait pergantian ini. Apakah ia cedera atau karena taktik semata.
Â
Lini Tengah tak Maksimal
Di laga ini, Timnas Indonesia memainkan Ricky Kambuaya, Marc Klok, plus Rachmat Irianto. Trio ini diharap bisa memberikan banyak hal pada lini tengah Garuda.
Apalagi jika melihat performa Kambuaya dan Irianto di Piala AFF 2020 lalu. Sayangnya, penampilan keduanya plus Klok malah tak maksimal.
Alhasil lini tengah kesulitan membantu melapis lini pertahanan. Mereka juga kesulitan saat membangun serangan ke pertahanan Vietnam.
Serangan Indonesia kerap gagal sebelum masuk ke kotak penalti. Tak ada yang sanggup menahan bola di tengah. Dan saat mendapat peluang mengumpan ke depan pun, bola kerap diintersep lawan.
Dua pemain di sayap juga tak maksimal. Egy kesulitan berkreasi di kanan dan demikian juga dengan Saddil di kiri. Keduanya juga kurang aktif membantu tim saat bertahan.
Â
Advertisement
Soal Pemilihan Taktik
Di laga ini, Timnas Indonesia bermain berani. Mereka tampak memakai formasi 4-2-3-1/4-3-3.
Di babak pertama Indonesia masih bisa menahan Vietnam. Tapi di babak kedua pertahanan Indonesia runtuh. Mereka ditembus dari berbagai area.
Padahal sebelumnya, saat bersua Vietnam di Grup B Piala AFF 2020 lalu, Indonesia memakai taktik pragmatis 5-4-1.
Hasilnya, Vietnam kesulitan menjebol pertahanan Indonesia. Laga pun berakhir imbang 0-0.
Shin Tae-yong saat itu mengaku ia paham bahwa Vietnam tim kuat. Jadi ia pun harus memakai strategi gerendel untuk menahan lawan.
Kali ini jelas, Vietnam masih terlalu kuat bagi Indonesia. Mungkin taktik pragmatis masih harus dipakai lagi untuk beberapa saat ke depan saat bersua Golden Star Warriors.
Â
Turunkan Ekspektasi?
Seperti yang disebut sebelumya, harus diakui bahwa level Vietnam dengan Indonesia masih sangat berbeda. Merah Putih masih harus menempuh jalan panjang nan berliku untuk bisa menyamai level tim asuhan Park Han-Seo.
Dengan demikian, ekspektasi untuk timnas Indonesia mungkin juga harus sedikit diturunkan di Sea Games 2021 ini. Merah Putih mungkin saja bisa melaju jauh.
Namun untuk menjadi meraih emas mungkin itu hal yang cukup sulit. Apalagi Vietnam juga berstatus tuan rumah.
Disadur dari: Bola.net (Dimas Adi Prasetya, published 6/5/2022)
Advertisement