Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 merebut kemenangan telak 3-1 atas Myanmar pada laga pamungkas grup A SEA Games 2021 di Stadion Viet Tri, Minggu (15/5/2022) sore WIB.
Egy Maulana Vikri sudah mampu menciptakan gol cepat bagi Timnas Indonesia U-23 pada menit ke-6, disusul aksi Witan Sulaeman empat menit berselang. Marselino Ferdinan lantas menutup paruh pertama menjadi keunggulan tiga gol tanpa balas.
Advertisement
Namun, Asian Lions bangkit di babak kedua. Win Naing Tun menipiskan skor pada menit ke-66. Tetapi keberuntungan berpihak kepada Indonesia karena hanya satu gol yang tercipta ke gawang Ernando Ari.
Tiga angka sempurna yang diraih anak asuh Shin Tae-yong ini berarti banyak bagi Indonesia. Mereka dipastikan melaju ke babak selanjutnya dengan status runner-up grup A di bawah Vietnam.
Tetapi menghadapi babak gugur, Fachruddin Aryanto dkk wajib membenahi sederet masalah yang tampak di laga kontra Myanmar. Apa saja catatan merah yang dimaksud? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kehilangan Kendali di Babak 2
Tak bisa dimungkiri, ketinggalan tiga gol di babak pertama pasti membuat Myanmar lebih menyerang selepas turun minum. Tetapi yang jadi soal, Indonesia kelagapan membendung sederet tekanan yang dilancarkan.
Bila bukan karena kesigapan Ernando Ari, Indonesia mungkin akan mederita lebih banyak gol. Beruntung, hanya tembakan Win Naing Tun yang mengenai badan Rizky Ridho yang masuk ke gawang.
Masuknya Rachmat Irianto dan Syahrian Abimanyu yang lebih defensif tak cukup dijadikan solusi. Shin Tae-yong perlu memikirkan cara lain saat menghadapi salah satu dari Malaysia atau Thailand di babak selanjutnya.
Advertisement
Penyerang Tengah Masih Tumpul
Lini serang Indonesia bisa dikatakan baik-baik saja. Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri sementara menjadi topskor setelah masing-masing mengemas tiga gol dalam empat penampilan mereka sejauh ini.
Tetapi persoalannya, baru satu gol yang diciptakan penyerang tengah mereka di event dua tahunan kali ini. M. Ridwan berhasil mencetak gol pada debutnya, tetapi Irfan Jauhari masih belum juga sanggup memecahkan kebuntuannya.
Padahal, pemain Persis Solo itu tak kekurangan peluang berkualitas. Sayangnya, ketenangannya di muka gawang seolah menguap begitu saja. Jika tak ingin merasakan kecewa, tampil lebih klinis di muka gawang lawan merupakan sebuah keharusan.
Gagal Clean Sheet
Salah satu problem terbesar Indonesia di turnamen kali ini adalah rapuhnya pertahanan. Semakin berat lantaran Indonesia dipastikan tanpa Elkan Baggott hingga akhir turnamen.
Vietnam berhasil mengoyak gawang mereka sebanyak tiga kali. Pun demikian dengan Timor Leste dan Myanmar yang mampu menceploskan satu gol. Hanya Filipina.yang berhasil mereka redam dari empat laga awal.
Bukan ingin menakut-nakuti, Indonesia harus menemukan solusi untuk permasalahan ini. Malaysia dan Thailand yang menjadi calon lawan mereka, terlihat cukup produktif di grup sebelah.
Advertisement