Bola.com, Makassar - Timnas Indonesia U-23 melangkah ke semifinal dengan status runner-up Grup A SEA Games 2021. Tim asuhan Shin Tae-yong itu akan menghadapi juara Grup B, Malaysia atau Thailand pada babak empat besar, Kamis (19/5/2022).
Dihubungi Bola.com, Senin (16/5/2022), eks penyerang sayap Timnas Indonesia, Hanafing, menilai skuad Garuda Muda memang layak menjadi pendamping Vietnam untuk lolos ke semifinal SEA Games 2021.
Baca Juga
Jelang Pengambilan Sumpah WNI dan Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Makin Gacor Cetak Gol untuk FC Copenhagen di Liga Denmark
Tak Anti Naturalisasi, Mantan Timnas Indonesia Ini Sanjung Patriotisme Pemain Keturunan pada R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026
5 Pemain Lokal Ini Bisa Jadi Andalan Timnas Indonesia U-22 untuk Piala AFF 2024: Punya Jam Terbang Tinggi, Saatnya Unjuk Gigi!
Advertisement
Menurut Hanafing yang turut membantu Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991, penampilan Fakhrudin Aryanto dan kolega menunjukkan progres meningkat di setiap laga.
"Setelah kalah dari Vietnam, cara bermain Timnas U-23 mulai berubah. Saya melihat mereka lebih ofensif sehingga mampu mengoleksi sebelas gol dalam tiga laga terakhir," ungkap Hanafing yang sudah mengantongi sertifikat pelatih Pro-AFC tersebut.
Terkait dengan calon lawan tim asuhan Shin Tae-yong itu , Hanafing menjelaskan secara kualitas Malaysia dan Thailand tak berbeda jauh.
"Tapi, kalau boleh memilih, saya berharap Timnas Indonesia U-23 menghadapi Malaysia di semifinal," kata Hanafing.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diyakini Mampu Redam Timnas Malaysia
Menurut Hanafing, sepanjang pengamatannya, Malaysia bermain dengan strategi mengandalkan kerjasama tim dengan umpan pendek yang mengalir cepat.
Namun, cara bermain ala Malaysia ini bisa diredam Timnas Indonesia U-23 yang memiliki lini tengah bertipe petarung dan perebut bola.
"Para pemain Malaysia lebih banyak menghindar dari benturan keras. Ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk lebih dominan dalam penguasaan bola," papar Hanafing.
Sementara itu, Thailand yang juga mengandalkan umpan-umpan pendek memiliki mental kuat, dan cenderung memprovokasi untuk menjatuhkan mental lawan.
"Di luar faktor teknis, pemain kita kerap 'takut' menghadapi Thailand. Padahal, secara kualitas. Timnas Indonesia U-23 dan Thailand di SEA Games ini hampir sama. Bedanya, Thailand bermain lebih konsisten."
Â
Advertisement
Berpeluang Tembus Final
Hanafing menambahkan, secara kualitas, peluang Indonesia lolos ke final tetap besar. Siapa pun lawan mereka di semifinal. Di mata Hanafing, Indonesia memiliki kelebihan dalam bermain menyerang.
Ia merujuk produktivitas Egy Maulana dan kolega di penyisihan grup dengan mengoleksi 11 gol.
"Kita memiliki penyerang sayap cepat dengan skill yang bagus. Seperti yang ditunjukkan Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman yang sama-sama sudah mengoleksi tiga gol. Belum lagi ada Ronaldo Kwateh dan Marselino Ferdinan, dua pemain muda yang bisa jadi pembeda," papar Hanafing.
Andai memiliki striker dengan naluri gol tinggi, lini serang Indonesia pantas disebut yang terbaik di antara tim peserta di SEA Games 2022.
"Sayang, sampai saat ini, baru satu gol yang lahir lewat Muhamad Ridwan meski mendapat banyak peluang. Tapi, saya melihat konsep menyerang ala Shin Tae-yong memang lebih mengoptimalkan peran lini kedua."
Â
Kelebihan dan Kelemahan Timnas Indonesia U-23
Hanafing berharap permainan ofensif yang menjadi kelebihan Timnas Indonesia U-23 tetap tersaji di semifinal. Begitu pun dengan penerapan high pressing yang dimulai dari lini serang saat pemain tim lawan membangun serangan dari bawah.
Menurut Hanafing, cara bermain seperti ini bisa meminimalisir kelemahan di lini belakang Timnas Indonesia U-23 yang kebobolan enam gol di penyisihan grup.
Satu kelemahan yang menonjol pada lini belakang Indonesia adalah kerap kesulitan menghadapi lawan yang mengandalkan umpan satu dua yang cepat di area pertahanan. Begitu pun dalam duel satu lawan satu.
Tak hanya itu, duet stoper Indonesia, Fakhrudin dan Rizky Ridho kadang keteter dalam menutup celah yang ditinggalkan dua bek sayap ketika naik membantu serangan.
"Beruntung kiper Ernando Ari tampil baik untuk meredam peluang yang didapatkan pemain lawan," pungkas Hanafing.
Advertisement
Simak Berita SEA Games 2021 di Bola.com
ÂÂÂView this post on Instagram