Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 berhasil lolos dari lubang jarum pada perhelatan SEA Games 2021. Walaupun kalah 0-3 dari tuan rumah Vietnam pada laga pertama, anak asuh Shin Tae-yong akhirnya berhasil tembus semifinal.
Menghadapi Thailand, Fachruddin Aryanto dkk dituntut melakukan pembenahan besar-besaran. Pertahanan Timnas Indonesia yang telah kebobolan lima gol akan menghadapi ancaman serius dari tim Gajah Putih.
Baca Juga
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Tak Dipanggil Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bawa Port FC Menang di AFC Champions League 2
Advertisement
Apalagi Thailand merupakan semifinalis SEA Games 2021 paling produktif. Patrik Gustavsson dkk telah mengemas 12 gol dalam empat pertandingan atau bila diambil rata-rata mereka mampu menciptakan dua gol di setiap pertandingan.
Makin berat, Indonesia dipastikan tampil tanpa Asnawi Mangkualam Bahar. Pemain Ansan Greeners itu terpaksa absen lantaran mengantongi dua kartu kuning di babak grup.
Lantas apa yang bisa dilakukan STY dalam menghadapi situasi ini? Seperti apa strategi yang bisa diterapkan pelatih asal Korea Selatan itu untuk dapat merebut kemenangan atas Thailand?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Catenaccio Ala STY
Indonesia mungkin harus realistis di pertandingan ini. Bermain terbuka menghadapi Thailand bisa menjadi bumerang bagi pertahanan mereka. Bermain bertahan bukan sesuatu yang diharamkan dalam pertandingan sepakbola.
Menerapkan strategi defensif sejatinya pernah dilakukan Indonesia pada Piala AFF 2020 lalu. Menghadapi Vietnam yang tengah ganas-ganasnya, STY memamerkan catenaccio yang rapi dengan skema lima bek.
Kesuksesan ini bisa direplika Indonesia dalam pertandingan nanti. Tetapi tentu, mereka wajib mencetak gol dalam situasi serangan balik jika tak ingin adu nasib di dalam drama adu penalti.
Advertisement
Tambah Gelandang Petarung dan False Nine
Jika tak ingin bermain terlalu ke dalam, Indonesia bisa mencoba strategi lain di pertandingan nanti. Salah satunya, dengan menempatkan banyak gelandang bertipe petarung untuk menahan kreativitas Thailand.
Alfeandra Dewangga bisa digeser ke tengah untuk memberikan tambahan tenaga di ruang mesin permainan. Menilik dari perhelatan Piala AFF 2020 lalu, pemain PSIS Semarang ini terbilang piawai dalam memainkan peran ini.
Untuk melengkapinya, Indonesia bisa menerapkan strategi false nine. Egy Maulana Vikri maupun Witan Sulamean bisa bergantian mengisi pos nomor sembilan saat serangan dibangun.
Ide Gila dengan Tiga Bek?
Salah satu kelemahan Indonesia di turnamen kali ini adalah lemahnya sektor bek sayap. Itu sebabnya, STY sempat mengutak-atik pemain yang berada di sisi ini demi mendapatkan keseimbangan yang pas.
Tetapi dengan absennya Asnawi, Indonesia perlu menemukan formula yang pas untuk mendapatkan stabilitas permainan. Opsi tiga bek layak diapungkan mengingat Indonesia memiliki stok pemain yang mumpuni di sektor bek tengah.
Namun yang menjadi masalah, apakah para pemain sudah siap dengan skema tiga bek dengan waktu persiapan yang tak banyak? Jika tak cermat, opsi ini justru akan menjadi blunder yang seharusnya bisa dihindari.
Advertisement
Liputan Eksklusif Bola.com
View this post on Instagram