Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 gagal melangkah ke final cabang sepak bola SEA Games 2021. Skuad Garuda Muda takluk ditangan Thailand dengan skor 0-1 pada laga semifinal yang berlangsung di Stadion Stadion Thien Truong, Kamis (19/5/2022).
Gol tunggal kemenangan tim Gajah Perang dicetak oleh Weerathep Pompan pada menit 94 di babak tambahan waktu. Hasil ini membuat Timnas Indonesia U-23 gagal mengulang prestasi lolos ke final seperti SEA Games 2019.
Baca Juga
Advertisement
Dihubungi Bola.com pasca laga, eks pelatih PSM Makassar, Raja Isa, menilai secara taktik dan strategi, Fachruddin Aryanto dan kolega sudah lumayan untuk meredam Thailand.
Raja Isa yang kini menangani klub Liga 1 Bangladesh, Muktijoddha Sangsad KC merujuk penampilan tim asuhan Shin Tae-yong di waktu normal.
Secara statistik, timnas U-23 justru lebih banyak melakukan tendangan ke gawang dibandingkan Thailand yakni 3 banding 1. Serangan skuad Garuda Muda pun lebih berkualitas dengan lebih banyak mendapatkan tendangan penjuru yakni 11-8.
"Fisik dan stamina Indonesia juga mendukung untuk tampil baik dalam 120 menit," terang Raja Isa.
Â
Â
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mental Thailand Lebih Kuat
Dimata Raja Isa, secara individidu, Timnas Indonesia memiliki pemain seperti Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan dan Witan Sulaiman yang mampu merepotkan lini belakang Thailand. Tapi, secara tim dan mentalitas, Raja Isa mengakui Thailand lebih baik.
"Aliran bola pemain Thailand yang sudah terbiasa bermain dengan bola-bola pendek sejak usia dini terlihat lebih baik dari Indonesia," terang Raja Isa.
Raja Isa merujuk gol Thailand yang dicetak Weerathep Pompan yang prosesnya diawali dengan umpan pendek terukur Ben Davis. Setelah gol itu, Raja Isa menyebut pertandingan sudah 'selesai' untuk kemenangan Thailand.
Â
Â
Advertisement
3 Kartu Merah
Apalagi, dibabak tambahan waktu, Indonesia sudah kehilangan Egy dan Witan yang sudah ditarik keluar.
"Dalam babak gugur, kan tidak butuh banyak gol. Setelah unggul, Thailand bermain lebih nyaman dan melakukan provokasi ala mereka untuk mempertahankan kemenangan. Ironisnya, Indonesia malah terpancing jebakan Thailand," papar Raja Isa.
Indonesia memang tak hanya kalah menyakitkan. Tiga pemain Garuda Muda yakni Firza Andika, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya mendapat kartu merah.
Sedang Thailand sendiri William Gabriel Widersjoe yang diganjar kartu merah menyusul keributan yang melibatkan pemain kedua tim.
Â
Â
Â
Â
Â
Berikan Kesempatan untuk Shin Tae-yong
Dilain pihak, Raja Isa berharap PSSI tetap memberi kesempatan kepada Shin Tae-yong meski gagal mewujudkan target medali emas di SEA Games 2021.
"Mengganti pelatih bukan solusi ideal. Shin Tae-yong sudah bekerja keras untuk meningkatkan permainan timnas. Yang harus dibenahi adalah mental pemain menghadapi tekanan. Baik eksternal mau pun internal," pungkas Raja Isa.
Advertisement