Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 harus mengubur impian melaju ke final SEA Games 2021 setelah kalah dari Thailand dengan skor tipis 0-1 di Stadion Stadion Thien Truong, Hanoi, Vietnam, Kamis (19/5/2022).
Dengan kekalahan itu pula, Garuda Muda harus rela berjuang mendapatkan medali perunggu.
Baca Juga
Klasemen Grup C Piala Asia U-20 2025: Timnas Indonesia U-20 Dipastikan Tersingkir, Mimpi Tembus Piala Dunia U-20 Pupus
Persija Lagi Jelek, Rizky Ridho Tetap Berharap Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia: Mungkin Saya Ada Bad Day dan Tidak Perform
Sedang Berlangsung Seru, Live Streaming Timnas Indonesia U-20 Vs Uzbekistan U-20
Advertisement
Menyikapi kekalahan Indonesia dari Thailand dan kegagalan mendapatkan peluang meraih medali emas, pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo mengatakan, dengan adanya kekalahan itu, maka terbukti Indonesia belum sanggup menyaingi Thailand.
"Ya, intinya kita memang belum sanggup menyaingi Thailand. Siapapun pelatihnya akan sulit bersaing dengan Thailand yang memang lebih maju dari kita, baik secara permainan maupun mental bertanding," kata Kesit Budi Handoyo kepada Bola.com, Sabtu (21/5/2022).
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Bung Kesit ini menyebut, Thailand tidak serta merta menjadi kekuatan sepak bola Indonesia. Indonesia, seharusnya bisa belajar dari setiap kekalahan saat bertemu dengan Thailand, termasuk Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021.
Berita video para pemain Timnas Indonesia U-23 dan Pelatih Shin Tae-yong menunjukkan rasa terima kasihnya kepada suporter di Stadion Viet Tri, Vietnam, setelah laga Grup A SEA Games 2021, Jumat (13/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selalu Mentok
Menurut Kesit, pada Tahun 2019, Thailand tidak lolos fase grup. Namun, mereka tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk bisa kembali ke final SEA Games.
"2019 Thailand tidak lolos fase grup. Tapi mereka enggak perlu nunggu waktu lama untuk bisa kembali ke final SEA Games. Karena talenta-talenta mereka memang siap untuk dibentuk dan disiapkan dalam waktu cepat untuk fight lagi mengembalikan kejayaan," ujarnya.
Hal itu bertolak belakang dengan Indonesia. Pada tahun 2019, Indonesia menjadi finalis. Namun, di SEA games kali ini Garuda Muda hanya sanggup berjuang hingga semifinal.
Advertisement
Kemunduran
Hal itu, kata Kesit bisa dikatakan sebuah kemunduran, karena jangankan untuk meraih medali emas, mempertahankan pencapaian pada 2019 itu pun tidak mampu.
"Beda dengan kita. 2019 finalis. Sejatinya 2021 ya minimal sama catatannya. Bahkan sebisa mungkin harus juara. Tapi, faktanya, hanya sampai semifinal saja," ungkapnya.
Banyak pihak yang menyebut, pelatih Shin Tae-Yong harus dievaluasi kinerjanya oleh PSSI karena gagal meraih medali emas.
Shin Tae-yong Dievaluasi
Tapi, pria yang sering tampil sebagai komentator pertandingan sepak bola di beberapa stasiun televisi nasional itu tidak sepenuhnya sepakat dengan tuntutan itu.
"Bukan hanya kinerja pelatih saja yang harus dievaluasi, tapi kompetisi yang paling utama. Mulai dari metode latihan di klub masing-masing, jadwal liga yang lebih manusiawi dan tidak berbenturan dengan agenda program tim nasional. Pengurus PSSI yang harus lebih aware terhadap program tim nasional," kata Kesit.
Advertisement
Laporan Bola.com dari Hanoi
View this post on Instagram