Bola.com, Jakarta - Sejak kegagalan tragis pada SEA Games 2009, Timnas Indonesia terus berbenah. Termasuk perhelatan tahun ini, Garuda Muda telah melenggang ke babak semi-final dalam enam edisi berturut-turut.
Namun sayangnya, dalam enam kesempatan tersebut tak ada satupun yang berhasil menghadirkan medali emas. Pencapaian terbaik Indonesia hanyalah meraih medali perak pada 2011, 2013 dan terakhir 2019.
Baca Juga
Advertisement
Sementara pada edisi 2015, mereka terpaksa mengakhiri turnamen dengan tragis. Sempat diunggulkan, mereka justru babak belur di babak gugur setelah dua kali ditumbangkan Thailand dan Vietnam dengan skor identik 0-5
Tetapi pada SEA Games 2017, mereka 'terhindar' dari hasil yang lebih menyesakkan. Setelah dibekuk Malaysia, mereka berhasil menyelamatkan muka setelah merebut kemenangan impresif kontra tuan rumah Myanmar untuk merebut medali perunggu.
Berdasarkan pencapaian dalam enam edisi terakhir, terselip fakta menarik yang mengiringi perjalanan Indonesia di SEA Games. Catatan apa yang dimaksud? Berikut ulasan selengkapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pelatih Lokal Lebih Moncer
Entah apa penyebabnya, tetapi ada satu benang merah yang bisa ditarik dalam enam kali penyelenggaraan SEA Games. Pelatih lokal rupanya jauh lebih 'sukses' dalam perhelatan dua tahunan ini.
Saat tiga kali merebut medali perak, tim Merah Putih ditangani oleh pelatih dalam negeri. Rahmad Darmawan melakukannya dua kali pada edisi 2011 dan 2013, sementara pada edisi 2017 mereka dipimpin oleh sosok Indra Sjafri.
Aji Santoso yang menangani tim pada edisi 2015 merupakan salah satu pembeda. Tak hanya gagal membawa timnya lolos ke partai puncak, pria yang kini menangani Persebaya Surabaya itu gagal membawa tim merebut medali setelah kalah di perebutan tempat ketiga.
Advertisement
Ulangi Pencapaian Luis Milla?
Sedangkan nuansa perhelatan tahun ini sedikit banyak mirip dengan apa yang terjadi pada 2017 lalu. Cukup diunggulkan untuk melaju ke babak final, mereka justru keok dengan skor minimalis di empat besar.
Luis Milla yang memimpin Evan Dimas dkk pada turnamen lima tahun silam, berhasil selamat dari catatan minor. Pelatih asal Spanyol itu masih bisa mempersembahkan medali perunggu setelah menaklukkan tuan rumah Myanmar.
Lantas bagaimana dengan Shin Tae-yong? Menilik kondisi tim saat ini, pria asal Korea Selatan ini jelas menghadapi situasi pelik. Ia kehilangan tiga pemain pilar saat menghadapi Malaysia para perebutan tempat ketiga. Tetapi di sepakbola, apapun bisa terjadi.
Jadwal Perebutan Medali Perunggu
Malaysia Vs Timnas Indonesia U-23
Minggu (22/5/2022)
Pukul: 16.00 WIB
Advertisement
Laporan Bola.com dari Hanoi
ÂÂÂView this post on Instagram