Bola.com, Surabaya - Suasana hangat menghiasi tribune penonton sebelum pertandingan antara Persebaya Surabaya kontra Persis Solo. Kedua tim bertanding dalam duel bertajuk Surabaya Game sebagai peringatan HUT Kota Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (22/5/2022) sore.
Acara ini dimulai dengan sambutan yang diberikan oleh wali kota dari dua pihak, yakni Solo dan Surabaya. Dimulai dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang merasa tersanjung dengan sambutan suporter tuan rumah, Bonek.
Baca Juga
Fakta 3 Klub Tetangga yang Sedang Terjerembap di Papan Bawah BRI Liga 1: Harus Berbenah, Perbaiki Masalah!
Sudah Lewati 5 Laga Bersama Persis, Ong Kim Swee Kecewa Belum Bisa Persembahkan Kemenangan Pertama
Prediksi Dewa United vs Persis Solo di BRI Liga 1: Performanya Timpang, Kualitas Pemainnya Jomplang!
Advertisement
Suporter Pasoepati juga mendapat tempat untuk berada di tribune suporter tim tamu. Gibran juga menyampaikan terima kasih kepada warga Surabaya dan Persebaya yang membawa Persis promosi ke Liga 1. Lho, kok bisa?
“Saya berterima kasih kepada warga Surabaya, teman-teman Persebaya. Terima kasih sudah didoakan. Sekarang Persis masuk Liga 1. Terima kasih teman-teman Pasoepati, terima kasih teman-teman Bonek. Pokoknya, hari ini Persis dan Persebaya Surabaya sama-sama jadi pemenang,” ucap Gibran.
“Saya tunggu kedatangannya (Bonek) di Kota Solo. Saya tunggu kedatangannya di Stadion Manahan. Pokoknya, Solo dan Surabaya seduluran, saudara semua,” imbuhnya diiringi dengan gemuruh tepuk tangan penonton.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Inspirasi
Kalimat Gibran itu bisa jadi merujuk pada keberhasilan beberapa tim yang datang ke Surabaya menjajal kemampuan Persebaya Surabaya sejak 2017. Pada tahun itu ada tiga tim Liga 2 yang beruji coba melawan Bajul Ijo, yaitu PSIS Semarang, Persik Kediri, dan PSS Sleman.
PSIS mengawali musim 2017 dengan meladeni Persebaya dalam laga bertajuk Homecoming Game pada 19 Maret 2017. Saat itu, kedua tim sama-sama berstatus sebagai tim Liga 2 2017. Persebaya dan PSIS lantas sama-sama promosi ke Liga 1 2018.
Nasib kurang mujur dialami oleh Persik yang bertandang dalam duel bertajuk Anniversary Game pada 19 Juni 2017 untuk merayakan ulang tahun Persebaya. Setelah itu, klub berjulukan Macan Putih itu justru terdegradasi ke Liga 3 2018.
Advertisement
Berbenah
Namun, kampin Divisi Utama 2003 dan 2006 itu berbenah setelah mengalami degradasi ke kasta ketiga. Dua musim beruntun mereka menjadi juara Liga 3 2018 dan Liga 2 2019. Hasilnya, kini Persik menjadi kontestan Liga 1.
PSS Sleman datang ke Surabaya di penghujung 2017 dalam laga bertajuk Celebration Game pada 10 Desember merayakan gelara juara Liga 2 2017. Super Elja yang berkompetisi di Liga 2 2018 lantas menjadi juara di kasta kedua dan promosi ke Liga 1 2019.
Persis Solo jadi tim mendapat tuah berikutnya. Laskar Samber Nyawa beruji coba kontra Persebaya pada 11 Januari 2020. Lagi-lagi, mereka pun ikut promosi dengan menjuara Liga 2 2021 dan kini jadi kontestan Liga 1 juga.
Komentar Wali Kota Surabaya
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, juga memberi sambutan hangat kepada tim Persis Solo maupun suporter Pasoepati. Laga uji coba ini akan menandai persahabatan suporter kedua tim sekaligus persaudaraan Solo dan Surabaya.
“Selamat datang teman-teman dari Solo. Hari ini, kita membuka sejarah pertandingan sepak bola pertama kali setelah COVID-19 dengan dihadiri penonton itu diizinkan di Surabaya. Kita menunjukkan persaudaraan antara Solo dan Surabaya, seduluran saklawase (saudara selamanya), ditandai dengan pohon cinta yang ditanam, selamanya saudara,” kata Eri.
Pernyataan Eri itu berkaitan dengan relasi Bonek dan Pasoepati yang sempat tidak mencair. Keduanya terlibat rivalitas dan perseteruan. Namun, Bonek mampu menunjukkan bahwa perdamaian antar suporter rival bisa dilakukan.
Advertisement
Euforia Penonton
Atmosfer stadion akan terasa berbeda dengan wajah baru Stadion GBT ditambah dengan kehadiran penonton. Para pemain pun juga wajib menyesuaikan diri dengan hiruk pikuk keberadaan Bonek dalam mendukung Persebaya.
Tak hanya Bonek, masyarakat Surabaya sangat menyambut antusias pertandingan ini. Maklum saja, sudah dua tahun lebih pertandingan sepak bola Indonesia tidak boleh dihadiri penonton akibat pandemi COVID-19. Pada pedagang stadion pun turut terdampak.
Keberadaan penonton juga akan menghadirkan lagi pedagang di stadion. Duel ini akan jadi pertandingan sepak bola pertama di Indonesia yang bisa disaksikan dalam jumlah besar. Panpel menyediakan sebanyak 33 ribu lembar tiket yang sudah ludes terjual.
Tiket Mahal, Tetap Laris!
Padahal, tiket pertandingan ini dijual dengan harga yang tidak murah. Tiket Fans atau ekonomi dijual sebesar Rp75 ribu, sedangkan tiket Superfans atau VVIP dibanderol Rp350rb. Semua penjualan tiket dilakukan secara online.
Vaksinasi dosis ketiga atau booster juga merupakan syarat penting agar mereka bisa mendapatkan tiket pertandingan. Sebelumnya, suporter Bonek juga antusias mengikuti program vaksinasi oleh Pemkot Surabaya demi kembali menyaksikan tim kebanggaannya bertanding.
“Kebangkitan ekonomi Surabaya ditunjukkan dengan kebangkitan Persebaya bermain hari ini. Saya pastikan untuk seluruh Bonek dan Bonita, Gelora Bung Tomo ini adalah milik Surabaya, milik Persebaya, juga milik Bonek. Kita semua jadi pemenangnya,” tutur Eri Cahyadi.
Advertisement