Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 memang hanya meraih medali perunggu dari SEA Games 2021. Namun, tetap ada beberapa hal positif yang datang dari skuad asuhan Shin Tae-yong.
Paling tidak ada tiga nama pemain muda baru yang tampil menarik perhatian. Mereka adalah Ernando Ari Sutaryadi (20 tahun), Ronaldo Kwateh (17), dan Marselino Ferdinan (17).
Baca Juga
Advertisement
Meski masih berusia belia, ketiganya mampu menjadi pilar penting di skuad Garuda Muda. Kontribusi ketiganya terlihat nyata di Vietnam.
Pelatih RANS Cilegon FC, Rahmad Darmawan mengingatkan ketiganya untuk tidak terlalu jemawa meski sedang naik daun bersama Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tantangan dari RD
RD bahkan menantang ketiganya dan pemain muda lain yang bisa mempertahankan level permainan hingga usia yang lebih tua.
"Kadang-kadang ada pemain yang tidak dipanggil timnas grafiknya lebih baik," jelas RD di kanal Youtube JEBREEETmedia TV.
Rahmad Darmawan sendiri pernah tampil di dua SEA Games sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23. Itu terjadi di SEA Games 2011 dan 2013.
Advertisement
SEA Games 2011, Timnas Indonesia Penuh Bakat Potensial
Jika melihat edisi 2011, skuad Rahmad pada dua SEA Games itu diisi oleh banyak pemain muda potensial. Terutama di ajang SEA Games 2011. Di posisi penyerang saat itu ada duet, Titus Bonai dan Patrich Wanggai. Ada pula Ferdinan Sinaga yang menjadi penyerang pelapis.
Selain itu ada pula pemain lain seperti Oktavianus Maniai. Okto bahkan sudah bersinar di level Timnas Indonesia senior waktu itu.
Namun, tak semua anggota skuad SEA Games 2011 itu yang bisa terus konsisten di level senior. Tak sedikit dari mereka yang tak pernah lagi mendapatkan panggilan masuk Timnas Indonesia senior setelah SEA Games itu.
"2011 juga sama, dulu adanya Okto Maniani, Patrich Wanggai, ada juga pemain seperti Ferdinan Sinaga dulu mereka muncul, dan harapan semuanya ada pada mereka tapi faktanya tidak mudah bisa menjaga performa di kompetisi," jelas pelatih berusia 55 tahun itu.
Beri Debut Ronaldo Kwateh di BRI Liga 1
Rahmad Darmawan adalah sosok yang cukup berjasa pada perjalanan karier Ronaldo Kwateh. RD yang memberinya debut di ajang BRI Liga 1 alias liga profesional Indonesia.
Debut itu terjadi di BRI Liga 1 2021/2022. Tepatnya di laga antara Madura United kontra Persikabo 1973 pada Jumat (3/9/2021) yang lalu.
Saat itu, Ronaldo sempat menjadi pemain termuda yang tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Saat tampil di laga itu, Ronaldo masih berusia 16 tahun, 10 bulan, dan lima hari.
"Sekarang ada Ronaldo yang masih sangat muda. Saya ingat Kwateh itu pertama kali saya turunkan di Madura United senior," ujar RD.
Advertisement
Enggan Disebut Berjasa
Meski demikian, RD enggan disebut punya jasa terhadap karier Ronaldo. Ia justru menyoroti peran pelatih-pelatih di level akademi.
"Bukan saya, pelatih-pelatih di level usia muda itu perannya luar biasa," tandas RD.