Bola.com, Jakarta - David Rumakiek merupakan pemain asal Papua yang kini telah menjadi kekuatan Persib Bandung untuk Liga 1 2022/2023. Ini akan jadi kali pertama pemain berusia 22 tahun itu membela klub di luar Papua.
Sebelumnya David Rumakiek memang selalu menjadi bagian dari tim Persipura Jayapura sejak junior, di mana dari 2015 hingga 2017 memperkuat tim Persipura junior dan kemudian pada 2017 hingga musim lalu memperkuat tim senior Persipura.
Advertisement
Kepindahan David Rumakiek ke Persib Bandung tak lepas dari kenyataan Persipura terdegradasi ke Liga 2. Kemudian bagaimana sepak terjang kakak dari Ramai Rumakiek ini dalam kiprahnya di sepak bola?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berawal dari Bola Plastik dan SSB Batik
Dalam channel Youtube Tiento Indonesia, David Rumakiek, menjelaskan bahwa awal mula senang dengan sepak bola lantaran di sekitar kediamannya yang ada lapangan besar yang terkadang tidak dipakai.
Dari situ, menurut David, ia sering bermain bola dengan menggunakan bola kecil yang terbuat dari plastik, tepatnya di Jayapura, Cigombong, Kotapraja.
"Kebetulan di Jayapura ada satu SSB di Cigombong, namanya SSB Batik. Ada adik saya Ramai Rumakiek juga di situ. SSB itu dulu dibuat oleh Erol Iba yang artinya Bhinneka Tunggal Ika," ujar David Rumakiek.
"Memang banyak masyarakat di situ, di kompleks, di gang, banyak berbeda suku, tapi latihan kita sama-sama di SSB Batik. Nah, dari situ, saya terus latihan walaupun tidak ada pelatih," lanjutnya.
Advertisement
Tak Masalah Tanpa Pelatih, Memperkuat Mental Saat Ada Pelatih
Tanpa pelatih, menurut David Rumakiek, yang tidak menjadi halangan baginya untuk terus mengasah kemampuannya dalam bermain sepak bola. Walau hanya bermain sekadarnya hingga akhirnya ada pelatih yang menanganinya saat itu.
"Dengan adanya pelatih, namanya Thomas Mayar, dia melatih saya mulai dari dasar sepak bola, membentuk mental kita dengan suaranya yang kuat. Kadang dia marah dengan kita, menekan kita, tapi itu kita ambil sebagai untuk membentuk mental ke depan lebih baik," cetus David.
Mengasah Kemampuan Tanpa Henti
Melalui SSB Batik, kata David Rumakiek, sejak kecil terus berlatih hingga duduk di bangku SMA tanpa berhenti dalam mengasah kemampuannya di sepak bola.
"Terus ada Persipura U-21, saat itu Liga TSC ada Liga 1 U-21, kebetulan saya baru 16 tahun saat itu, tapi saya sudah bermain di U-21 dan saya mendapatkan tempat utama sampai ke tim senior. Kemudian saya main sampai 8 besar kemudian ketemu kakak Henhen Herdiana dari Persib Bandung," cerita David sambil tersenyum.
"Jadi awalnya saya dari SSB Batik, terus ke Persipura U-21, terus ada Persipura U-19 dan juara. Nah, dari situ saya sampai masuk ke Persipura senior. Saya juga beberapa kali main terus di Timnas Indonesia U-19 di Piala AFC dan AFF, di U-23 juga pernah," lanjut David.
Â
Advertisement
Senang Bergabung Bersama Persib
Bahkan saat bersama tim Persipura senior, David Rumakiek mengaku mendapatkan menit bermain lebih banyak hingga akhirnya sampai direkrut tim Persib Bandung.
"Saya senang sekali bisa bergabung ke Persib karena itu adalah tim yang besar. Kemudian suporternya, siapa yang tidak tahu bobotoh ya. Mungkin itu jadi motivasi tinggi saya untuk memperlihatkan kemampuan saya di Persib. Ketika di Persipura saya bisa, kenapa di Persib tidak bisa?" tutup David.