Bola.com, Jakarta - SEA Games sejak lama memang mengadopsi aturan dari Olimpiade. Ajang itu diperuntukan untuk pemain yang berusia di bawah 23 tahun.
Sejak 2019, adaptasi dari aturan sepak bola Olimpiade itu semakin terlihat. Sejak SEA Games 2019 Manila diperbolehkan tiga pemain senior untuk memperkuat negara masing-masing di ajang SEA Games.
Baca Juga
Advertisement
Meski ada tiga pemain senior, para pemain muda tetap mendapatkan porsi bermain yang sangat cukup di SEA Games. Itu yang terjadi di Timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2021.
Para pemain belia seperti Ronaldo Kwateh, Marselino Ferdinan dan kolega mendapatkan porsi bermain yang cukup banyak. Bahkan, mereka bisa memberikan kontribusi besar untuk Tim Garuda Muda.
Tentu akan menarik untuk menanti lanjutan dari kiprah pemain Timnas Indonesia U-23 jebolan SEA Games 2021 di level klub. Terutama di musim baru Liga 1 yakni musim 2022/2023. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah ulasannya.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ronaldo Kwateh
Penyerang berusia 17 tahun ini masih terikat kontrak dengan Madura United. Ronaldo memang dikaitkan dengan banyak klub luar negeri.
Namun, selama belum ada pengumuman kepindahan resmi, Ronaldo masih akan jadi pemain Madura. Termasuk di Liga 1 2022/2023.
Pada BRI Liga 1 2021/2022, Ronaldo tidak terlalu fokus membela Madura. Ia kerap kali harus meninggalkan klub itu lantaran mendapatkan panggilan Timnas Indonesia.
Kondisi itu membuat Ronaldo hanya mendapatkan kesempatan 11 kali bermain di Madura. Ia sejauh ini masih belum mencetak gol untuk klub itu di ajang Liga 1.
Â
Advertisement
Marselino Ferdinan
Marselino punya kondisi yang sama dengan Ronaldo. Ia juga terus dikaitkan dengan klub luar negeri.
Di BRI Liga 1 2021/2022, Marselino membela Persebaya. Ia tampil luar biasa bersama klub berjudul Bajul Ijo itu.
Marselino tampil 23 kali dibandingkan musim lalu bersama Persebaya. Ia mampu mencetak empat gol dan tujuh assist pada musim lalu.
Statistik itu membuatnya mendapatkan gelar sebagai pemain muda terbaik di BRI Liga 1 2021/2022. Dengan gelar itu, Marselino tentu diharapkan terus meningkatkan permainannya.
Ilham Rio Fahmi
Bek sayap berusia 20 tahun itu tampil tidak cukup baik di SEA Games 2021. Ia kerap kali jadi salah satu titik lemah Timnas Indonesia U-23.
Namun, potensi Rio tetap tak bisa terbantahkan. Tentu tidak mungkin pemain dengan kualitas biasa saja mampu tampil 26 kali di BRI Liga 1 2021/2022 bersama Persija Jakarta.
Di Liga 1 2022/2023, Rio masih jadi bagian dari Persija Jakarta. Dengan pelatih baru dalam diri Thomas Doll, Rio diperkirakan akan terus berkembang.
Apalagi Persija juga sudah melepas bek kanan asing mereka asal Italia, Marco Motta. Rio diperkirakan akan mengisi posisi yang ditinggalkan eks pemain AS Roma itu.
Â
Advertisement
Ernando Ari Sutaryadi
Kiper berusia 20 tahun ini jadi salah satu pemain muda yang paling menarik perhatian di SEA Games 2021 lalu. Ia begitu bagus tampil di bawah mistar Indonesia.
Sepanjang turnamen, ada tiga tembakan penalti yang digagalkan Ernando. Yang pertama adalah tendangan dari bintang Timor Leste, Mouzinho, pada fase grup.
Selain itu, pada perebutan medali perunggu, Ernando juga berhasil menepis tendangan dua bintang Malaysia, Luqman Hakim, dan Hadi Fayyadh.
Sama seperti musim lalu, Ernando akan tetap jadi kiper nomor satu di Persebaya Surabaya. Ia diprediksi akan terus berkembang.
Â
Alfeandra Dewangga
PSIS Semarang berhasil mendapatkan Alie Sesay pada musim ini. Kedatangan Sesay tidak hanya penting untuk membantu memperkuat lini belakang Mahesa Jenar.
Ia juga bisa jadi mentor yang tepat bagi Alfeandra Dewangga. Pemain berusia 20 tahun ini memang punya potensi yang luar biasa. Dengan partner yang tepat, ia bisa terus mengembangkan potensinya.
Dewangga juga belakangan tidak hanya nyaman dimainkan sebagai bek tengah atau gelandang bertahan saja. Ia juga sangat bagus sebagai bek kiri.
Selain itu lemparan ke dalamnya juga sangat keras dan terukur. Para pendukung PSIS tampaknya tidak perlu terlalu merindukan sosok Pratama Arhan.
Advertisement