Bola.com, Sleman - PSS Sleman terjebak lama dalam persaingan zona degradasi di BRI Liga 1 2021/2022. Bahkan, kepastian PSS selamat dari ancaman degradasi baru terjadi di laga pekan ke-34 alias pekan terakhir liga.
Situasi PSS Sleman di musim lalu memang tidak ideal. Mereka terlalu banyak mengalami masalah di dalam tubuh tim mereka sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Pergantian manajemen yang kemudian diikuti dengan pergantian pelatih ditambah datangnya pemain baru di putaran kedua membuat situasi kian tidak ideal.
Penyerang anyar PSS Sleman, Boaz Solossa tak mau hal itu terulang lagi. Ia merasa tim seperti Elang Jawa tidak seharusnya bersaing di papan bawah.
“Yang pasti seluruh masyarakat tahu, musim kemarin PSS hampir masuk ke jurang degradasi, puji Tuhan PSS bisa bertahan di Liga 1 karena dukungan fanatik yang sangat besar dari suporter yang luar biasa," ujar Boaz.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kagum dengan Kesetian Pendukung
PSS Sleman memang dikenal punya kelompok pendukung yang kuat. Mereka tergabung di dalam Brigata Curva Sud dan Slemania.
Boaz Solossa sadar betul akan hal itu. Bahkan, ia sudah memahami itu jauh sebelum resmi menjadi pemain PSS Sleman seperti sekarang.
Boaz melihat kemana pun PSS bermain, selalu ada suporter yang mendampingi. Menurut dia itu bagus untuk memberikan motivasi kepada tim.
"Saya melihat sendiri kemana-mana PSS pergi mereka selalu setia mendampingi. Itu yang membuat kami semua pemain termotivasi lebih untuk membawa PSS menjadi lebih baik,” kata Boaz.
Advertisement
Penyerang Paling Senior
Boaz Solossa kini sudah berusia 36 tahun. Itu membuatnya menjadi penyerang senior yang dimiliki PSS Sleman.
Mayoritas penyerang lain yang dimiliki PSS Sleman saat ini masih berusia di bawah 25 tahun. Sebut saja Todd Ferre, Saddam Gaffar, Hokky Caraka, dan Bagas Umar.
Dengan prestasi dan pengalaman yang dimiliki, Boaz diharapkan bisa menjadi pemicu bagi tumbuhnya para penyerang muda PSS Sleman itu.
Meski sudah mendapatkan Boaz, PSS Sleman tampaknya masih belum berhenti. Mereka masih perlu mendatangkan satu penyerang asing.
Memori Indah di Maguwoharjo
Lebih lanjut, Boaz juga mengungkapkan memorinya yang dalam tentang Stadion Maguwoharjo. Ia merasa stadion itu punya daya magus tersendiri.
Selain selalu dipenuhi suporter, stadion berkapasitas lebih dari 30 ribu penonton itu juga selalu nyaman. Boaz memang sudah cukup sering bermain di Maguwoharjo entah itu saat memperkuat Persipura atau Timnas Indonesia.
“Saya melihat suporter PSS sangat fanatik memberikan dukungan. Mereka memberikan sportivitas yang sangat baik dan luar biasa dan teman-teman suporter Sleman menerima baik masyarakat Papua yang berada di Sleman,” ungkapnya dengan ekspresi bahagia.
“Pasalnya stadion Maguwoharjo mempunyai kenyamanan yang luar biasa, suporternya sangat fanatik dan saya merasa kedepannya lebih baik lagi untuk PSS Sleman,” tandas Boaz.
Advertisement