Bola.com, Malang - Lini depan Timnas Indonesia seperti belum menemukan sosok striker yang ganas. Hasil imbang 0-0 dalam ujicoba FIFA Matchday melawan Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (1/6/2022) jadi buktinya.
Harapan sempat ada pada sosok M. Rafli. Pemain Arema FC ini dipasang sebagai ujung tombak sejak menit awal. Itu jadi penampilan ke empat Rafli bersama timnas di level senior.
Baca Juga
Advertisement
Tapi pemain 23 tahun ini belum bisa memecah kebuntuan. Meskipun dia sempat mendapatkan peluang di babak pertama. Sayang, tandukannya belum menemui sasaran.
“Mungkin belum rezekinya. Diakan aja biar bisa pecah telur di Timnas Indonesia,” jawab Rafli.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Seharusnya..
Sebelumnya, Rafli sempat main di Kualifikasi Piala Dunia pertengahan 2021. Waktu itu, Timnas Indonesia menghadapi lawan-lawan berat, yakni Thailand, Vietnam dan Uni Emirat Arab.
Jadi agak sulit mendapatkan peluang mencetak gol. Kans lebih besar saat uji coba lawan Bangladesh. Sayangnya, Rafli belum bisa menjebol gawang lawan.
Advertisement
Faktor Adaptasi
Bukannya mencari alasan, Rafli dan rekan-rekannya masih adaptasi dengan atmosfer sepak bola yang hidup kembali.
Saat melawan Bangladesh, Timnas Indonesia bermain di hadapan suporter. Sebelumnya, sepak bola digelar tanpa penonton karena pandemi virus corona.
“Kalau saya memang adaptasi. Adaptasi kembali jadi striker, adaptasi main di Timnas lagi. Adaptasi main didepan supporter dan adaptasi dengan tim,” lanjutnya.
Jadi Gelandang di Arema
Sebenarnya, Rafli terpanggil ke Timnas Indonesia di FIFA Matchday Januari lalu melawan Timor Leste. Tapi dia tak bisa tampil karena positif virus corona.
Di Arema, Rafli lebih banyak turun sebagai gelandang serang. Jadi, dia harus kembali menemukan insting golnya saat jadi striker di Timnas Indonesia. Selain itu, di lini depan Timnas Indonesia ada Stefano Lilipaly dan nama lain, sehingga Rafli masih dapat proses adaptasi.
Advertisement