Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia hanya mampu bermain imbang tanpa gol kontra Bangladesh pada FIFA matchday di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (1/6/2022).
Hasil yang dinilai minor untuk dijadikan modal untuk bersaing pada putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait, 8-14 Juni mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Dihubungi Bola.com, Jumat (3/6/2022), pengamat sepak bola asal Makassar, Tony Ho, menjelaskan kalau ujicoba dengan Bangladesh jadi acuan sulitnya langkah Timnas Indonesia untuk memenuhi target lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
"Bayangkan, tim seperti Bangladesh saja kita kesulitan mencetak gol. Bagaimana menghadapi Kuwait dan Yordania," tegas Tony Ho yang sudah mengantongi lisensi pelatih Pro-AFC ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Beri Spaso Kesempatan
Menurut Tony, pada laga kontra Bangladesh, tim asuhan Shin Tae-yong lebih mendominasi pertandingan. Hanya skuad Garuda gagal mencetak gol karena tak mampu memanfaatkan peluang baik open play atau set-piece serta tak memiliki pemain yang mampu melepaskan tendangan jarak jauh.
"Yang paling menonjol adalah Timnas Indonesia tak memiliki striker murni yang mumpuni," terang Tony Ho.
Namun, Tony Ho enggan berkomentar banyak terkait keputusan Shin Tae-yon tak memasukkan nama Ilija Spasojevic nyang notabene pencetak gol terbanyak BRI Liga 1 2021/2022.
"Seharusnya coach Shin Tae-yong memberikan kesempatan kepada Spaso untuk unjuk kemampuan di timnas. Tapi, mungkin ada pertimbangan tersendiri dari coach sehingga tak memanggil Spaso,'" kata Tony Ho.
Advertisement
Semakin Sulit Tanpa Egy
Apalagi, di Kuwait nanti, Shin Tae-yong terpaksa memarkir Egy Maulana Vikri yang masih bergelut dengan cedera. Padahal, eks FK Senica ini tak hanya piawai dalam merusak konsentrasi bek lawan tapi juga mencetak gol.
Egy menunjukkan kelebihannya itu dengan mengoleksi tiga gol di Sea Games 2021. Shin Tae-yong hanya membawa rekan Egy di Senica, Witan Sulaiman yang baru saja melangsungkan pernikahannya.
"Indonesia sulit meraih tiket otomatis dengan status juara grup. Jadi, peluang yang tersisa adalah menjadi satu diantara lima runner-up terbaik. Artinya, kita butuh sosok pencetak gol untuk membuka peluang itu," tegas Tony Ho.
Tetap Pertahankan Shin Tae-yong
Meski pesimistis dengan peluang Indonesia di Kuwait nanti, Tony Ho meminta PSSI tetap mempertahankan Shin Tae-yong untuk menangani timnas. Tapi, dengan catatan, sebaiknya Shin Tae-yong difokuskan menangani satu tim.
"Sekarang kita lihat, apa prioritas utama PSSI. Kalau Piala Dunia U-20, maka sebaiknya sepulang dari Kuwait, coach Shin Tae-yong lebih baik menangani timnas U-20," papar Tony Ho.
Tony pun berharap, pelatih lokal diberikan kesempatan menangani timnas kategori lainnya. Karena menurutnya, secara ilmu sepak bola, pelatih lokal juga mampu dan banyak yang sudah memiliki lisensi Pro-AFC.
"Kalau Shin Tae-yong dinilai memiliki kelebihan soal disiplin, saya yakin pelatih kita juga bisa asal diberikan kewenangan penuh," tutur Tony Ho.
Advertisement