Bola.com, Bandung - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar menilai keinginan manajemen Persebaya Surabaya untuk memindahkan venue pertandingan Grup C turnamen pramusim 2022, yakni Piala Presiden 2022 di luar Bandung sudah terlambat.
Seharusnya kata Umuh pihak Persebaya Surabaya langsung melakukan protes keberatan disaat pelaksanaan drawing turnamen pramusim 2022 di Hotel Pullman, Kota Bandung, Minggu (30/5/2022).
Baca Juga
Advertisement
"Sudah terlambat pengajuannya, seharusnya sewaktu ada di sana (drawing) berunding semua dan sampaikan yang setuju dan tidak setujunya, juga laporan kepada PT. LIB, jadi bisa di dengar semua," kata Umuh Muchtar kepada awak media, Senin (6/6/2022) di Kota Bandung.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Waktunya Mepet
Menurut Umuh, jika diajukan sekarang kecil kemungkinan bahwa keinginan Persebaya Surabaya tersebut akan dikabulkan oleh pihak penyelenggara.
"Kalau sekarang sudah mepet waktunya, saya juga tidak tahu apakah bisa atau tidak tuan rumah grup C bisa dipindahkan" tegas Umuh.
Advertisement
Kesiapan Persib
Persib sendiri sambung Umuh sudah siap untuk menjadi tuan rumah Grup C turnamen pramusim 2022 nanti.
"Kalau Persib tidak ada masalah, terkait keputusan yang sudah ditentukan, apapun itu (keputusan) sudah terjadi dan sudah di plot bermain di sini," tegas Umuh.
"Begitu juga dengan masyarakat Bandung yang mengharapkan adanya pertandingan sepak bola lagi di sini, bukan cuma untuk menonton pertandingan Persib saja, tapi juga tim-tim lain yang ada di grup C," lanjut pria berusia 74 tahun ini.
Persebaya Keberatan
Seperti diketahui Manajemen Persebaya Surabaya mengirim surat keberatan terkait penyelenggaraan turnamen pramusim 2022. Hal ini berkaitan dengan venue pertandingan sesuai undian yang didapat Persebaya.
Klub Bajul Ijo tergabung di Grup C yang dimainkan di Bandung. Mereka akan bersaing dengan tiga tim penghuni lima besar Liga 1 2021/2022 lainnya, yakni Persib Bandung, Bhayangkara FC, dan Bali United. Tapi, bukan ini masalahnya.
Lokasi pertandingan di Bandung sebenarnya mempermudah panpel karena suporter Bonek memiliki hubungan persaudaraan yang baik dengan bobotoh Persib. Namun, hal ini justru akan melahirkan masalah.
“Kami sudah mengirim surat ke PT LIB untuk meninjau kembali venue Grup C karena bermain di Bandung,” kata Yahya Alkatiri, manajer Persebaya.
Advertisement
Basis Suporter Besar
Kondisi persaudaraan Bonek dengan bobotoh Persib itu dikhawatirkan akan melahirkan masalah baru. Sebab, Bonek berpotensi akan menggeruduk Kota Kembang demi bisa menyaksikan timnya bertanding.
Bonek yang berbasis di berbagai daerah, terutama Jawa Timur, akan berada di Bandung selama fase grup. Itu juga belum termasuk Bonek yang berbasis di Jawa Barat yang berpotensi akan meramaikan ibukota Jawa Barat tersebut.
“Kalau di Bandung bisa bedol desa dari Surabaya ke Bandung. Saya tidak bisa membayangkan 10 hari di sana itu akan menimbulkan masalah Kamtibmas. Kalau gelar pertandingan terus ada kekacauan, ini nanti Liganya yang akhirnya enggak jalan,” imbuh Yahya.
Tengok Posisi Persib di Musim Lalu
Advertisement