Ngobrol dengan Rohit Chand, Bintang Baru Persik Kediri yang Bersahaja

Gelar Pemain Terbaik Liga 1 2018 sebagai penasbihan bahwa seorang Rohit Chand memang pemain hebat. Namun penghargaan dan sanjungan tak mengubah karakternya yang tetap tampil bersahaja.

Dr. Ratna Mustika yang telah sepuluh tahun bekerjasama dengan Rohit Chand sebagai agensi menilai pemain yang akrab dengan rambut gaya ekor kuda ini bukan tipe sosok yang neko-neko alias penurut.

"Rohit sudah seperti anak saya sendiri, karena sudah hampir 10 tahun bersama saya. Dia bukan tipikal pemain yang macam-macam. Di klub sebelumnya, dia dapat fasilitas mobil untuk aktifitas. Tapi dia memilih naik motor saat latihan. Di Kediri nanti, dia sudah mengatakan hanya ingin motor sebagai kendaraan sehari-harinya," tutur Ratna Mustika.

Kehadiran Rohit Chand menambah koleksi gelandang Persik melimpah dan solid. Apalagi Persik juga mengontrak mantan Pemain Terbaik Liga 1 2019, Renan Silva. Patut kita tunggu kolaborasi Nepal dan Brasil ini di lini vital Macan Putih nanti.

Berikut wawancara Bola.com dengan Rohit Chand.

Anda cukup lama bersama Persija dan terbiasa dengan suasana di Jakarta. Musim ini Anda bermain di kota kecil seperti Kediri, apakah ada masalah?

Tidak ada masalah. Saya senang bermain di mana saja. Yang terpenting, saya bisa menemukan kenyamanan di tim tersebut. Saya juga tidak pernah membedakan kota besar atau kecil. Bagi saya tempat bermain harus memberikan kenyamanan untuk berkarir. Soal Kediri, saya juga banyak bertanya mengenai kotanya dan teman saya mengatakan banyak hal positif di sana.

Apa alasan Anda memilih Persik musim ini?

Saya melihat di Persik suasana kekeluargaannya bagus. Hubungan semua elemen tim mulai ofisial, pelatih, dan pemain sangat kompak.

Apa kegiatan santai Anda di luar lapangan?

Saya biasanya hanya di kamar. Saya suka membaca. Saya hanya keluar rumah jika ada keperluan saja.

Apa komentar Anda soal materi pemain Persik?

Saya pikir tim Persik punya pemain bagus di semua lini. Materi pemain muda dan senior punya kualitas individu baik. Semua bekerja keras untuk meraih prestasi. Saya lihat teman-teman juga sangat 'lapar'. Mereka berambisi ingin memberikan yang terbaik. Saya pikir target lima besar bukan hal yang mustahil jika melihat bagaimana tim berlatih sangat keras setiap harinya.