Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Kuwait dalam laga perdana di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023. Dalam laga yang berlangsung di Kuwait City pada Rabu (8/6/2022) malam WIB lalu, Garuda menang 2-1 atas Kuwait.
Kemenangan itu sangat penting bagi Timnas Indonesia. Kemenangan itu membuat peluang Garuda untuk lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Baca Juga
Pandit Malaysia Melihat Perkembangan Positif dari Marselino Ferdinan: Dia Terlihat Makin Matang
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Advertisement
Selain itu, kemenangan itu juga cukup historis. Sebab, terakhir kali Garuda mengalahkan Kuwait terjadi di tahun 1980.
Di laga itu, Shin Tae-yong menerapkan strategi bertahan. Ia menempatkan lima bek dalam formasi 5-4-1 dan mengincar sisi lemah Kuwait dengan skema serangan balik.
Pilihan formasi itu mendapatkan pujian dari pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo. Eks asisten pelatih Persik Kediri itu menyebut strategi Shin terbukti efektif.
“Saya salut dengan strategi dari Shin Tae-yong yang memanfaatkan serangan balik. Karena Kuwait pasti akan terus menyerang, dan terbukti dua gol yang dicetak Timnas Indonesia diawali dari skema serangan balik," katanya kepada Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanpa Striker Murni
Di awal laga, Shin Tae-yong memang menggunakan formasi 5-4-1. Menariknya, sosok yang menempati posisi penyerang tengah justru bukan sosok striker murni.
Adalah Stefano Lilipaly yang menjadi false nine di laga itu. Fano disebut memerankan peran itu dengan cukup baik.
“Tanpa striker murni di babak pertama, dan menumpuk banyak pemain di belakang dan tengah adalah strategi yang baik," kata Budi.
Advertisement
Peran Sayap
Lebih lanjut, Budi kemudian menyoroti peran para pemain sayap Timnas Indonesia di laga ini. Budi memuji peran Saddil Ramdani dan kolega yang sangat berperan dalam strategi serangan balik itu.
"Banyak diisi pemain sayap lincah dan cepat, sangat membantu skema permainan serangan balik dan terbukti nyata,” tandasnya.
Tantangan Berat dari Yordania
Setelah mengalahkan Kuwait, tantangan yang bakal dihadapi Timnas Indonesia akan semakin berat. Ada Yordania yang siap menantang skuad Garuda di laga kedua.
Laga ini bakal digelar pada Minggu (12/6/2022) dini hari WIB mendatang. Sama seperti laga perdana, laga ini bakal kembali digelar di Jabar Al-Ahmad International Stadium.
Advertisement