Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia dan Yordania bakal saling sikut pada laga kedua Grup A putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Jaber Al-Ahmad, Minggu (12/06/2022) dinihari WIB.
Bagi kedua tim, tiga poin sangat krusial untuk membuka peluang meraih tiket putaran final tahun depan. Sebelumnya, Timnas Indonesia meraih tiga poin usai menekuk Kuwait dengan skor 2-1 (08/06/2022).
Baca Juga
Advertisement
Begitu pun dengan Yordania yang melibas Nepal dua gol tanpa balas pada hari yang sama. Di atas kertas, Yordania lebih diunggulkan dibandingkan Indonesia pada laga nanti.
Acuannya, secara peringkat FIFA, Yordania berada di 100 besar. Sedang Indonesia bertengger di posisi 158 usai mengalahkan Kuwait. Rekor pertemuan kedua tim lebih memihak Yordania yang selalu menang pada empat laga menghadapi skuad Garuda.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Curi Satu Poin
Dihubungi Bola.com, Jumat (10/6/2020), eks bek sayap timnas Indonesia, Isnan Ali, yakin peluang Marc Klok dan kolega meraih minimal satu poin saat menantang Yordania tetap ada. Ia mengacu pada penampilan skuad Garuda kontra Kuwait.
"Kita tampil baik saat mengalahkan Kuwait. Terutama semangat dan motivasi tinggi yang ditunjukkan pemain sepanjang pertandingan. Saya yakin coach Shin Tae-yong sudah menyiapkan strategi khusus untuk meraih poin pada laga nanti," ujar Isnan Ali.
Isnan memprediksi Shin Tae-yong tak banyak melakukan perubahan berarti dalam strategi dan formasi starternya. Dimata Isnan, tampil dengan compact defense serta melakukan serangan balik cepat tetap jadi andalan Shin Tae-yong.
Ia merujuk dua gol kemenangan Indonesia yang berawal dari serangan balik dengan mengandalkan kecepatan dari sisi sayap. "
Saya juga berharap pemain Indonesia jangan over confidence usai mengalahkan tuan rumah Kuwait," papar Isnan..
Advertisement
3 Pemain Bakal Jadi Pembeda
Meski menilai kemenangan Indonesia atas Kuwait berkat kerja keras dan kekompakan tim, Isnan menyebut ada tiga pemain yang berpotensi jadi pembeda pada laga kontra Yordania.
Mereka adalah Nadeo Argawinata (kiper), Rachmat Irianto (bek kanan) dan Marc Klok (gelandang). Berikut narasi singkat kelebihan ketiga pemain ini versi Isnan Ali.Â
Â
Â
Â
1. Nadeo Argawinata
Refleks bagus dan kejelian membaca arah bola yang dimiliki Nadeo Argawinata menghadirkan ketenangan dan kepercayaan di lini belakang timnas Indonesia.
Kiper asal Bali United tercatat tiga kali melakukan aksi penyelamatan penting untuk menggagalkan peluang gol yang dimiliki Kuwait. Menghadapi Yordania, Nadeo bakal lebih kerja keras dibandingkan laga perdana.
"Seperti Kuwait, Yordania juga mengandalkan permainan dari kaki ke kaki serta umpan dari sisi sayap yang akurasinya terbilang baik. Dalam situasi inilah, peran Nadeo sebagai benteng terakhir jadi krusial," tutur Isnan.
Â
Â
Â
Advertisement
2. Rachmat Irianto
Rachmat Irianto sejatinya hanya pengganti peran Asnawi Mangkualam, bek sayap kanan utama Indonesia yang kondisinya belum fit betul. Namun, gelandang Persib Bandung ini mampu tampil apik dengan mencetak gol kedua timnas Indonesia ke gawang Kuwait.
Sebelumnya, berkat pergerakan cepatnya dari lini kedua, kiper Kuwait terpaksa melakukan pelanggaran terhadapnya yang akhirnya berbuah penalti dan berhasil dieksekusi dengan baik oleh Marc Klok.
"Determinasi serta pengalamannya bermain pada berbagai posisi di area pertahanan membuat Rian terlihat menonjol saat menghadapi Kuwait. Kalau pun Asnawi ditampilkan sejak menit awal pada laga nanti, saya pikir coach Shin Tae-yong tetap memberikan satu tempat di tim starter buat Rian," kata Isnan.
Â
Â
3. Marc Klok
Marc Klok dinilai Isnan tampil disiplin sebagai gelandang jangkar kontra Kuwait. Ia menjalankan tugasnya dengan baik sebagai orang pertama di depan trio stoper, Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho dan Elkan Baggot.
Gol penalti Marc Klok juga mengembalikan motivasi dan kepercayaan diri skuad Garuda setelah kebobolan lebih dulu dari Kuwait.
"Umpan panjang dan terukur ala Marc Klok mengeksplorasi kelebihan penyerang sayap Indonesia yang memiliki kecepatan," pungkas Isnan.
Advertisement