Bola.com, Jakarta - Arema FC bakal tampil tanpa penyerang asing di Piala Presiden 2022. Karena mereka belum menemukan pengganti striker musim lalu, Carlos Fortes.
Meski sempat dikaitkan dengan beberapa striker asal Portugal, nyatanya sampai saat ini belum ada penyerang asing yang merapat ke Malang.
Advertisement
Itu membuat Arema melewatkan kesempatan menjajal striker asing saat pramusim. Namun pelatih Arema, Eduardo Almeida memberikan tanggapan berbeda.
Dia tidak mau memikirkan kapan penyerang barunya akan datang. Justru saat ini dia bisa membantu Timnas Indonesia. Caranya dengan memberikan kesempatan main lebih banyak untuk striker lokal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesempatan Dedik dan Hanis
Kebetulan Arema punya Dedik Setiawan dan Hanis Saghara yang jadi bagian Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 lalu di Singapura. Jadi mereka punya kesempatan agar performanya kembali terpantau tim pelatih Timnas Indonesia.
Selain itu, ada Bramntio Ramadhan. Striker muda jebolan Akademi Arema. Maklum, saat ini Timnas Indonesia belum menemukan striker haus gol.
Meskipun Arema saat ini sudah berkontribusi dengan melepas M. Rafli untuk gabung dengan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023.
"Justru sekarang momen yang tepat untuk membantu Indonesia. Karena tim nasional saya dengar butuh striker. Saya percaya dengan kualitas Dedik, Hanis dan Bramntio (striker jebolan Akademi Arema). Ini momen bagi mereka untuk memperlihatkan kualitasnya,” kata Almeida.
Advertisement
Tampil Apik
Dalam ujicoba terakhir lawan Rans Nusantara, barisan penyerang lokal Arema tampil apik. Hanis, Dedik dan Bramntio masing-masing sukses mencetak satu gol.
Ini yang diharapkan kembali terulang di Piala Presiden 2022. Almeida yakin tiga penyerang itu bisa merepotkan pertahanan PSM, Persik Kediri dan Persikabo 1973.
Modal Ngeyel
Mengamati karakter tiga penyerang lokal Arema, mereka punya kesamaan. Bermain ngeyel. Itu memang ditanamkan di Arema sebagai karakter khas sepakbola Malang.
Sebab, jika mengandalkan postur, mereka tidak terlalu tinggi. Apalagi jika lawan memakai stoper asing, urusan duel udara ketiganya akan kesulitan.
Dari segi skill, tiga pemain ini mumpuni. Tapi hal itu harus diimbangi dengan karakter ngeyel. Dalam beberapa ujicoba, rekan-rekannya di sayap, tengah dan belakang terlihat memberi dukungan penuh untuk para striker agar bisa mencetak gol.
Advertisement
Dedik Mulai Cetak Gol Lagi
Seperti yang terjadi pada Dedik. Dia cukup lama sulit mencetak gol. Liga 1 202, dia hanya mengoleksi satu gol.
Ketika lawan Rans dia mencetak gol, semua pemain Arema terlihat semringah. Hampir semua berdiri dari bench cadangan untuk menyambut Dedik yang melakukan selebrasi.