Bola.com, Solo - Kiper PSS Sleman, M. Ridwan sempat menjadi trending topik dunia maya berkat penampilan heroiknya saat menghadapi Persis Solo pada laga pembuka Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (11/5/2022).
Di pertandingan tersebut, pemain kelahiran Tangerang itu berulang kali menyelamatkan gawang PSS Sleman dari tembakan penyerang tuan rumah. Puncaknya, terjadi beberapa menit jelang bubaran.
Baca Juga
Advertisement
Pelanggaran Marckho Sandy terhadapi Abduh Lestaluhu memaksa Yudi Nurcahya menunjuk titik putih di menit. Tetapi tembakan penalti Fabiano Beltrame di menit ke-85, berhasil dibaca dengan sempurna oleh M. Ridwan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bayar Lunas
Ia pun tak menyangka bisa menepis tembakan pemain naturalisasi tersebut. Dirinya hanya ingin membayar lunas kepercayaan yang diberikan pada laga tersebut.
"Pas penalti itu ya refleks saja. Feeling saja (bola ke arah kiri). Pelatih memberikan kepercayaan ke saya. Suporter juga percaya ke saya. Jadi saya berusaha tampil sebaik mungkin, semaksimal mungkin untuk PSS," ujarnya.
Advertisement
Buktikan Diri
Dalam beberapa tahun terakhir, M. Ridwan memang lebih banyak menjadi pelapis kiper utama. Saat berkostum Persela Lamongan pada 2018 lalu, ia hanya menjadi kiper kedua di bawah Dwi Kuswanto.
Begitu juga saat membela Madura United dalam tiga tahu terakhir. Ia cuma jadi pengganti saat M. Ridho tak bisa tampil di bawah mistar klub berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut.
"Sebenarnya ini pembuktian juga karena selama saya bermain di Madura kan saya jarang dikasih kesempatan buat main," jelasnya.
Tak Gentar Bersaing
PSS Sleman membuat langkah menarik di bursa transfer kali ini. Mereka mendatangkan tiga kiper anyar termasuk M. Ridwan dan Jandia Eka Putra yang pernah bersama di Semen Padang pada 2017 lalu.
Walaupun kembali harus 'berkompetisi' merebut tempat utama dengan seniornya, ia tak merasa tersaingi. Baginya, persaingan antar rekan kerja justru membuat tim semakin bagus.
"Saya dan Jandia menjadi partner juga kan, buat memacu diri sendiri juga. Bukan persaingan sih sebenarnya, buat saya seperti motivasi," tandasnya.
Advertisement