Bola.com, Malang - Timnas Indonesia akan tampil di Piala Asia 2023. Setelah menang telak 7-0 lawan Nepal, Rabu dini hari (15/6/2022) di Stadion Jaber Al Ahmad, Kuwait, mereka jadi tim urutan kedua dalam lima runner-up terbaik yang lolos ke Piala Asia.
Sanjungan banyak diterima pemain pelatih dan pematin Timnas Indonesia. Namun hal itu tak boleh membuat Aswani Mangkualam dkk. cepat puas.
Baca Juga
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Jay Idzes dan 3 Bek Serie A yang Layak Pindah ke Premier League: Tangguh bak Karang
Advertisement
Di Piala Asia nanti, Indonesia jadi tim dengan ranking FIFA paling bawah, yakni urutan155. Artinya, 23 negara lain peserta Piala Asia nanti posisinya di atas Indonesia. Sebut saja raksasa Asia, Jepang, Korea Selatan, Australia dan lainnya.
Berkaca dari performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023, legenda sepak bola Malang, Amin Zakaria ikut memberikan masukan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lini Depan PR
Mantan pemain Persema Malang itu melihat ada satu hal utama yang harus dibenahi.
“Tujuan utama permainan sepak bola ini mencetak gol untuk meraih kemenangan. Saat lawan Nepal memang berhasil mencetak 7 gol. Itu luar biasa. Tapi perlu diingat, ada pemain Nepal yang dikartu merah. Selain itu, secara permainan Nepal masih dibawah Indonesia,” jelasnya.
Amin melihat lini depan Timnas Indonesia masih harus ditingkatkan. Jangan sampai kemenangan 7-0 lawan Nepal membuat mereka lupa diri.
Advertisement
Vs Yordania dan Kuwait
Yang bisa jadi tolak ukur justru saat lawan Kuwait dan Yordania. Dalam dua laga itu, Indonesia mencetak dua gol. Semua lahir dari pemain lini tengah.
“Nanti di Piala Asia bertemu lawan-lawan yang tentunya lebih tangguh. Semoga Timnas Indonesia punya pemain andalan di lini depan. Itu sangat membantu untuk mencetak gol dan meraih kemenangan,” terang mantan pelatih Persikoba Batu ini.
Di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023, Timnas Indonesia sempat menurunkan tiga penyerang bergantian. Stefano Lilipaly, Dimas Drajad dan M. Rafli.
Peran Klub
Dari ketiga pemain ini, baru Dimas Drajad yang mencetak satu gol saat lawan Nepal. Sedangkan Rafli memberi dua assist.
“Intinya, kemampuan lini depan harus ditingkatkan. Pelatih (Shin Tae-yong) lebih paham bagaimana caranya,” jelasnya.
Satu di antara kunci untuk mengasah ketajaman lini depan Timnas Indonesia bisa dilakukan dalam kompetisi. Tentunya klub juga berperan penting memberikan kesempatan main untuk para pemain lokal demi kontribusi kepada Timnas Indonesia.
Advertisement
Masalah Klasik
Masalah klasik Timnas Indonesia memang striker karena faktor klub.
“Persoalannya, hampir semua tim menggunakan striker asing. Kalau bisa, pemain lokal juga dapat kesempatan untuk mengasah ketajamannya,” harapnya.
Tren Formasi
Tren formasi pelatih juga ikut berpengaruh. Amin saat aktif sebagai pemain sepak bola berposisi striker. Waktu itu, banyak pelatih menggunakan formasi dua striker. Satu asing dan satu lokal sehingga pemain lokal tetap dapat kesempatan main.
Tapi saat ini, mayoritas menggunakan satu striker. Dan itu jadi milik penyerang asing. Ini yang masih harus ditemukan solusinya.
Advertisement