Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 setelah menang 7-0 atas Nepal pada laga terakhir Grup A kualifikasi putaran ketiga, Rabu (15/6/2022) dini hari WIB. Setelah menunggu selama 15 tahun, skuag Garuda kembali akan berkiprah di Piala Asia.
Ya, Timnas Indonesia sudah cukup lama tidak pernah lolos ke putaran final Piala Asia. Perhelatan 2007, di mana Indonesia menjadi satu dari empat tuan rumah, menjadi gelaran Piala Asia terakhir yang diikuti oleh Tim Garuda.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dari 17 edisi Piala Asia yang sudah digelar sejak 1956 hingga 2019, Timnas Indonesia memang hanya turut serta dalam empat edisi.
Bagaimana rapor Timnas Indonesia di Piala Asia yang pernah diikuti?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Baru Tampil 4 Kali di Piala Asia
Pencapaian Timnas Indonesia di kompetisi terbesar di Benua Asia itu memang tergolong biasa saja. Dalam empat edisi yang diikuti, mulai dari 1996 hingga 2007, Tim Garuda hanya tercatat meraih dua kemenangan.
Sisanya, Timnas Indonesia dua hasil imbang dari total 12 pertandingan yang dijalani di empat putaran final Piala Asia.
Padahal, boleh dibilang itu merupakan era di mana Tim Garuda memang memiliki begitu banyak pemain terbaik, terutama di lini depan.
Advertisement
Piala Asia 1996
Piala Asia 1996 jadi momen perdana Timnas Indonesia berkiprah di Piala Asia. Tim Garuda yang diasuh Danurwindo itu masuk dalam Grup A Piala Asia 1996 yang diikuti oleh 12 tim yang lolos.
Kurnia Sandy menjadi andalan di bawah mistar gawang, dengan Yeyen Tumena, Aples Tecuari, Sudirman, Marzuki Bardiawan, dan Agung Setyobudi mengawal lini pertahanan di pertandingan pertama menghadapi Kuwait. Bima Sakti, Chris Yarangga dan Supriyono berada di lini tengah, di mana duet lini depan diisi oleh Ronny Wabia dan Widodo Cahyono Putro. Dalam laga inilah gol salto legendaris Widodo tercipta.
Pada menit ke-20 memanfaatkan umpan silang Ronny Wabia dari sisi kanan, Widodo yang berada di dalam kotak penalti bereaksi dengan melompat dan membalikkan badannya untuk melakukan tendangan salto. Bola dengan deras masuk ke dalam gawang Kuwait.
Gol tersebut mengundang decak kagum. Bahkan pelatih dan kiper Kuwait, sama-sama melontarkan pujian terhadap gol yang dicetak oleh Widodo itu. “Kungfu gol! Saya tiga kali memimpikan gol tersebut,” ucap pelatih Kuwait, Milan Macala, saat itu
Gagal Raih Kemenangan di Piala Asia 1996
Sayang, Indonesia gagal mengamankan kemenangan dalam pertandingan itu. Meski sempat unggul 2-0 lewat gol Ronny Wabia pada menit ke-40, Kuwait mampu bangkit di babak kedua dan mencetak gol lewat Hani Al Saqer dan penalti Badr Haji Al Halabeej. Poin yang diraih dalam laga kontra Kuwait itu menjadi satu-satunya poin Tim Garuda di Piala Asia 1996.
Timnas Indonesia kemudian kalah 2-4 dari Korea Selatan dan 0-2 dari Uni Emirat Arab dalam dua laga selanjutnya, sehingga tersingkir sebagai juru kunci Grup A.
Perjalanan di Piala Asia 1996
Timnas Indonesia Vs Kuwait 2-2
- (Gol: Widodo C Putro 20', Ronny Wabia 40'; Hani Al Saqer 73', Badr Haji Al Halabeej 84'-pen)
Korea Selatan Vs Timnas Indonesia 4-2
- (Gol: Kim Do-hoon 5', Hwang Sun-hong 7', 15', Ko Jeong-woon 55'; Ronny Wabia 58', Widodo C Putro 65')
Uni Emirat Arab Vs Timnas Indonesia 2-0
- (Gol: Hassan Saeed Ahmed 15', Adnan Al Talyani 64')
Advertisement
Piala Asia 2000
Keberhasilan menembus level Piala Asia pada 1996 berlanjut ke edisi selanjutnya yang digelar di Lebanon pada 2000.
Timnas Indonesia kembali harus menghadapi Kuwait di laga perdana dan kembali bermain imbang meski kali ini tanpa satu gol pun tercipta.
Namun, sama halnya ketika tampil di Piala Asia 1996, Timnas Indonesia hanya berhasil meraih satu poin dalam edisi kedua keikutsertaan mereka. Tim Garuda kemudian kebobolan tujuh gol dalam dua laga berikutnya.
China memaksa Timnas Indonesia menyerah dengan skor telak 0-4. Kemudian dalam laga terakhir, giliran Korea Selatan yang sukses menang telak 3-0 dari tim asuhan Nandar Iskandar itu lewat hattrick Lee Dong-gook.
Perjalanan di Piala Asia 2000
Kuwait 0-0 Timnas Indonesia
China 4-0 Timnas Indonesia
- (Gol: Li Ming 2, Shen Si 7'-pen, Yang Chen 10', Qi Hong 90')
Korea Selatan 3-0 Timnas Indonesia
- (Gol: Lee Dong-gook 30', 76', 90'+1)
Advertisement
Piala Asia 2004
Kemenangan perdana Timnas Indonesia di kancah Piala Asia harus menunggu hingga 2004. Tim Garuda kembali lolos ke putaran final yang digelar di China.
Dalam edisi ketiga keikutsertaan Timnas Indonesia di Piala Asia ini, Indonesia ditangani oleh pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev. Hasilnya pun positif di laga perdana, di mana itu menjadi momen pertama kalinya Tim Garuda meraih kemenangan di laga Piala Asia.
Timnas Indonesia menang 2-1 atas Qatar. Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman membawa Tim Garuda unggul dua gol lebih dulu sebelum Magid Mohamed mencetak gol balasan tujuh menit sebelum laga berakhir.
Sayangnya, kemenangan itu tidak bisa dilanjutkan di laga berikutnya. Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan telak saat menghadapi China, di mana skor kali ini 0-5. Sementara di laga terakhir, Tim Garuda kalah 1-3 dari Bahrain.
Perjalanan Timnas Indonesia di Piala Asia 2004
Qatar 1-2 Timnas Indonesia
- (Gol: Magid Mohamed 83'; Budi Sudarsono 26', Ponaryo Astaman 48')
Timnas Indonesia 0-5 China
- (Gol: Shao Jiayi 25', 66', Hao Haidong 40', Li Ming 51', Li Yi 80')
Bahrain 3-1 Timnas Indonesia
- (Gol: Husain Ali 43', A'ala Hubail 57', Talal Yousef Mohammed 82'; Elie Aiboy 75')
Advertisement
Piala Asia 2007
Setelah tiga kali berturut-turut mengikuti Piala Asia dengan lolos dari fase penyisihan, Timnas Indonesia akhirnya merasakan lolos otomatis pada Piala Asia 2007. Tim Garuda bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam, menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Asia edisi ke-14 itu.
Sebagai satu dari empat tuan rumah, tentu harapannya Timnas Indonesia bisa melangkah jauh di Piala Asia kali ini. Namun, harus diakui pada saat itu, antusiasme terhadap Tim Garuda tidak bisa dikatakan maksimal pada awal turnamen.
Faktanya, Tim Garuda hanya mendapatkan dukungan dari 60 ribu penonton yang datang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. Jumlah tersebut memang terbilang banyak, tapi tidak lebih banyak jika membandingkannya dengan dua pertandingan berikutnya, yang masing-masing dihadiri oleh 88 ribu penonton.
Menang atas Bahrain
Melonjaknya jumlah penonton di laga kedua dan ketiga tak lepas dari aksi Bambang Pamungkas dkk. yang cemerlang di pertandingan pertama. Dalam laga pembuka, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Bahrain.
Gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas di laga itu sukses meningkatkan animo masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung pertandingan Tim Garuda di SUGBK. Sayang, mungkin bagi sekitar 22 ribu penonton yang tidak hadir di laga perdana, antusiasme mereka untuk melihat kemenangan terlambat.
Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi pada pertandingan kedua. Gol Elie Aiboy tidak bisa menyelamatkan Indonesia dari kekalahan yang membuat para penonton agak kecewa. Namun, kekalahan tipis itu juga membuat harapan para penonton melihat tim kesayangannya lolos ke fase knockout tetap terjaga.
Buktinya, dalam laga terakhir grup kontra Korea Selatan, SUGBK masih dipadati oleh 88 ribu penonton yang hadir. Namun, lagi-lagi Tim Garuda kalah dalam laga ini. Timnas Indonesia kalah 0-1 dari Korsel dan tersingkir dari Piala Asia.
Advertisement
Perjalanan Timnas Indonesia di Piala Asia 2007
Timnas Indonesia 2-1 Bahrain
- (Budi Sudarsono 14', Bambang Pamungkas 64' | Sayed Mahmood Jalal 27')
Arab Saudi 2-1 Timnas Indonesia
- (Yasser Saeed Al Qahtani 12', Saad Al Harthi 90' | Elie Aiboy 17')
Timnas Indonesia 0-1 Korea Selatan
- (Kim Jung-woo 34')