Bola.com, Semarang - Arema FC masih bermasalah dengan produktifitas gol di Piala Presiden 2022. Berstatus sebagai tuan rumah, tim besutan Eduardo Almeida ini baru mencetak satu gol dalam dua pertandingan. Itupun lewat tendangan penalti saat menang lawan Persik Kediri.
Padahal mereka selalu dapat dukungan penuh dari Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Ini membuat lini depan Arema jadi sorotan. Hanis Saghara dan Dedik Setiawan yang bergantian dipasang sebagai target man tak kunjung mencetak gol.
Advertisement
Padahal keduanya merupakan striker yang sempat membela Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020 lalu. Secara kualitas, harusnya mereka tak perlu diragukan lagi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembelaan Eduardo Almeida
Namun sang pelatih memberikan pembelaan. Baginya, minimnya gol bukan semata-mata karena buruknya kinerja pemain depan.
"Sebenarnya ini bukan hanya masalah striker. Tapi tim secara keseluruhan. Bagaimana mereka harus bekerjasama menciptakan peluang dan gol. Seperti saat tim kebobolan, itu bukan hanya kesalahan kiper. Tapi keseluruhan. Begitu juga saat sulit mencetak gol,” jelasnya.
Sebenarnya, Hanis dan Dedik sempat dapat peluang emas mencetak gol saat melawan PSM Makassar dan Persik Kediri. Namun mereka tidak beruntung.
Eksekusinya belum ada yang menemui sasaran. Wajar jika suporter, Aremania tak puas dengan komposisi pemain depan saat ini. Sehingga mereka berharap striker asing segera bisa didatangkan.
Advertisement
Striker Asing
Namun, striker asing ini baru bisa diresmikan pada 1 Juli mendatang. Sehingga saat laga terakhir Grup D Piala Presiden 2022 lawan Persikabo, Minggu (19/6/2022), Dedik dan Hanis masih jadi andalan di lini depan.
Almeida berharap lini tengah dan belakang bisa memberikan suplai bola lebih baik. Tak jarang, Dedik maupun Hanis dapat bola-bola yang cukup sulit untuk mencetak gol. Sehingga energi mereka harus terkuras untuk memburu bola.
Lini Tengah dan Sayap Jadi Solusi
Ketika lini depan sulit mencetak gol, Almeida sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan pemain gelandang dan sayap yang punya akurasi shooting bagus. Seperti Gian Zola, Irsyad Maulana hingga Rizky Dwi Febrianto.
Zola nyaris mencetak gol saat lawan PSM. Tapi tendangannya masih membentur tiang gawang. Sedangkan Rizky beberapa kali melakukan shooting lawan Persik.
Namun bola masih sering melebar. Sedangkan Irsyad yang baru main lawan Persik mencetak gol lewat tendangan penalti.
Advertisement
Tengok Posisi Tim Favoritmu
View this post on Instagram